Jemaat-jemaat Allah Al Masehi

[043]

 

 

 

 

Pola Iblis

(Edition 2.0 19940723-19991006)

 

Pergelutan di antara kuasa spiritual di mana melibatkan Jemaat akan dibahas. Kaedah Setan atau penipuan lazim yang meruntuhkan iman akan diteliti dari sudut pandangan Alkitab.

 

 

Christian Churches of God

 

PO Box 369, WODEN ACT 2606, AUSTRALIA

E-mail: secretary@ccg.org

 

(Hakcipta ã 1994, 1999 Wade Cox)

(Tr. 2003)

 

Karya tulis ini boleh disalin semula dan didistribusikan secara bebas dengan syarat ia disalin semuanya tanpa apa-apa perubahan atau penghapusan kata. Nama dan alamat penerbit serta notis hakcipta harus disertakan.  Sebarang bayaran tidak boleh dikenakan ke atas penerima-penerima salinan yang didistribusikan.  Petikan-petikan ringkas daripadanya boleh dimasukkan ke dalam artikel-artikel kritis dan karya ulasan tanpa melanggar undang-undang hakcipta.

 

Karya ini boleh didapati daripada Internet di:
http://www.logon.org dan http://www.ccg.org

 

Pola Iblis

 


Pengenalan

Dalam Perjanjian Baru, terdapat beberapa tema yang seringkali kelihatan. Satu daripada tema itu yang mana mewarnai kebanyakan pemikiran dan penulisan para penulis di mana hasil karya ini disimpan dalam Perjanjian Baru, adalah Orang Kristian berada dalam peperangan dengan kuasa-kuasa spiritual.  Wujud peperangan yang dahsyat yang berlaku di planet ini pada hari ini. Ianya adalah perang di antara kuasa terang dan kebenaran dan mereka yang berada dalam kuasa gelap dan kesalahan.

 

Bagaimanapun, tempat peperangan ini bukan lah sesuatu yang fizikal – iaitu, ianya bukan perihal mengendalikan hak milik dalam suatu wilayah atau menakluki kawasan-kawasan dunia ini – sekurang-kurangnya bukan masa sekarang. Tetapi  tempat peperangan ini adalah di dalam minda manusia dan hati manusia – intelek dan emosi kemanusiaan.

 

Senjata-senjata sudah disebarkan dalam perang ini, sudah berkisar dalam idea-idea, sistem pemikiran, ideologi dan sifat. Di pihak yang satu terdapat “orang-orang baik” – kuasa terang – Allah Bapa kita, Kristus saudara kita dan kapten kita, dan roh Allah. Di pihak yang satu lagi adalah pihak musuh – kuasa gelap – Setan, iblis-iblis dan roh kejahatan. Orang Kristian juga terlibat dalam peperangan ini. Walaupun kemenangan keseluruhan telah dimenangi oleh Kristus dan sejarah dengan tidak boleh dimundurkan lagi telah berpihak kepada kuasa terang, terdapat cabang-cabang perang yang sedang dilawan di dalam kehidupan orang-orang Kristian. Perkara ini berlaku sejak kemenangan Kristus dan akan berterusan sehingga kedatangannya yang kedua kali.

 

Setiap kita terlibat dalam perang ini setiap hari. Kita telah dilengkapi dalam misi kita dengan roh Allah – roh kasih, kuasa dan fikiran yang bijak – dan Alkitab yang menjadi pedang roh dan lebih tajam dari pedang bermata dua. Sekiranya kita tersandung semasa bertempur, kapten kita sentiasa berada di sisi untuk menolong kita dan memberikan kekuatan, tetapi kita masih harus mempunyai bahagian dalam perang ini.

 

Tempat peperangan ini adalah dalam fikiran kita – perkara yang kita fikir dan percaya dan idea-idea yang kita pegang dan anggap benar dan yang melandaskan hidup kita – dan emosi kita dan sifat yang mendorong kita untuk bertindak berdasarkan apa yang kita percaya.

 

Sekarang kapten pada pihak lawan, yakni Setan, adalah sangant belot dan licik. Dia adalah pakar dalam strategi. Tujuannya adalah untuk memusnahkan potensi spiritual kita. Dia tidak akan berhenti untuk mengalahkan kita. Dia mengetahui setiap rencana dan taktik perang. Dia mengetahui dan akan menggunakan setiap taktik kotor yang tertulis dalam buku dan setiap taktik kotor yang tidak tertulis dalam buku untuk mengalahkan kita. Dia adalah penyesat dan kejam dalam tujuannya dan sifatnya. Dia sudah pun memiliki kebanyakan umat manusia di bawah kuasanya yang menyesatkan.

 

Wahyu 12:9  Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.

 

1Yohanes 5:19  Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.

 

2Korintus 4:3-4 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,  4  yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

 

Efesus 2:1-2 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. 2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.

 

Orang-orang Kristian telah diberi amaran di pelbagai tempat untuk tidak merasa puasa hati dengan aktiviti Setan. Perasaan puas hati adalah resipi kemusnahan spiritual dan kekalahan.

 

1Petrus 5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

 

2Korintus 11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.

 

1Korintus 10:12 Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!

 

Ibrani 2:1 Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.

 

Amsal 4:23  Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

 

Sekarang, seperti yang disebut, satu daripada senjata kita ialah Perkataan Allah. Dalam perkataan ini, kita telah diberikan penunjuk bagaimana musuh kita bertindak:

 

2Korintus 2:11 supaya Iblis jangan beroleh keuntungan atas kita, sebab kita tahu apa maksudnya.

 

Pola Setan ini berleluasa di mana-mana:

 

1Timotius 4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan.

 

Efesus 2:1-2 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.  2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.

 

Setan, melalui kejahatannya menyebarluaskan  doktrin, atau badan sistematik dari idea dan konsep yang salah yang akan memusnahkan kita sekiranya kita takluk kepada mereka dan kemudian bertindak bagi mereka. Tambahan, seperti ianya selalu dijelaskan pada masa-masa lalu, Setan juga menaburkan sifat dan menakluki umat manusia pada sifat itu.

 

Kita akan meneliti beberapa pernyataan dan perbicaraan yang berhubungan dengan Setan di dalam Alkitab. Dalam pernyataan ini, Setan mengungkap elemen strategi perangnya dan efeknya, akan mengutuk dirinya sendiri keluar dari mulutnya. Dengan belajar pernyataan ini, kita akan mendapat pengertian mengenai metadologinya serta sifat pembelot yang begitu licik dalam penyesatannya. Dengan memahami perkara-perkara ini kita akan dilengkapi dengan lebih baik lagi untuk menangani dia serta sekutu gelapnya, sementara dan semasa kita berhadapan dengan mereka dalam perang harian kita dalam kehidupan Kristian.

 

“Allah menentang kamu”

Ianya telah dibicarakan bahawa Setan menggunakan “hampir benar” dalil intelektual  untuk menarik minat orang yang berfikiran waras. Kerjanya yang paling efektif bukan di dalam kanca kasino, kelab malam atau tempat maksiat. Ianya dilakukan di dalam fikiran mereka. Dia adalah perosak kepada kebenaran. Dia adalah pembohong sejak dari mula. Dia adalah “pembodek” – bukan sahaja untuk mengambil najis dadah, marijuana, atau alkohol – tetapi juga dalil-dalil yang salah. Dia mempromosikan ketagihan untuk berbohong. Kita lihat pembohonan yang dia lakukan pada permulaan kewujudan era umat manusia dalam dunia ini dalam buku Kejadian 3. Setan mendekati Hawa dalam samaran ular dan mula menyerang.

 

Kejadian 3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"

 

Di sini Setan cuba untuk mengelirukan arahan Allah terhadap Adam. Allah sebenarnya berfirman:

Kejadian 2:16-17 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, 17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

 

Bagaimanapun Setan telah memutar balikkan firman Allah ini dan mengatakan bahawa Allah telah mengingatkan Adam dan Hawa supaya tidak memakan apa-apa dari buah pohon dalam taman itu. Living Bible memberi frasa seperti berikut:

Kejadian 3:14 Maka ular itu mendekati perempuan itu. Benar? Dia bertanya. “Tidak satupun buah di dalam taman ini? Allah berfirman kamu tidak harus memakannya?” (Living Bible).

 

Apa yang dilakukan oleh Setan di sini jauh lebih licik dari hanya mengelirukan firman asal Allah kepada Adam. Apa yang sebenarnya dia lakukan ialah memperkenalkan konsep jahat bahawa Allah menentang kamu. “Allah adalah sadis kosmik”, bagi pendapat Setan. “Dia telah menempatkan kamu di dalam taman ini yang penuh dengan buah-buahan yang enak dan kemudian memberitahu kamu untuk tidak memakan semua buah tersebut. Setan adalah kejam! Begitu lalim dan tidak berbelas kasihan!” Setan bukan sahaja mengelirukan firman sebenar dari Allah, tetapi juga mempertalikan Allah dengan motif-motif jahat.

 

Hawa, dalam reaksinya dia mengingati bahawa Allah telah membuat perbezaan apa yang boleh di makan dan yang tidak boleh dimakan, tetapi jawapannya menunjukkan bahawa dia sudah terjebat dalam amputasi negatif dalam pertanyaan Setan:

Kejadian 3:2-3 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,  3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."

 

Allah tidak berfirman bahawa Adam dan Hawa tidak boleh menyentuh buah itu. Dia hanya berfirman supaya jangan memakannya. Hawa telah tersalah tafsir firman Allah dengan menambah, “mahupun kamu menyentuhnya.” Efeknya ialah dia telah mengakui beberapa fakta kebenaran pola Setan yang mendakwa “Allah-menentang-kamu”

 

Ini sebenarnya sangat penting. Pada asalnya Allah membenarkan Adam dan Hawa bebas berjalan di seluruh taman itu “Dari semua buah pohon boleh kamu makan dengan bebas...” Dia seakan-akan hampir memberikan segala kebebasan dalam arahannya. Hanya ada satu pohon sahaja yang mempunyai had. Dalam efeknya Allah memberi mereka jaminan, “Aku adalah untuk kamu. Ya, semua itu adalah untuk kamu! Pergilah dan nikmatilah ia seadanya. Alami dan bersukaria. Jangan berpaling lagi. Efeknya Dia telah memberikan dorongan positifNya bagi kesenangan taman itu. Adam dan Hawa hanya melakukan satu dosa iaitu memakan buah dari pohon larangan.

 

Bagaimanapun, Setan membalikkan dorongan positif ini, mendakwa kebebasan  yang diberikan oleh Allah menunjukkan secara tidak langsung bahawa Allah menentang Adam dan Hawa. “Allah telah menempatkan kamu di dalam taman ini hanya untuk menyangkal kamu dari menikmati taman ini. Ini adalah fakta karut. Malang sekali, Hawa telah menelan fakta ini dan pemikirannya telah tumpas. Bagaimanapun, Setan masih menggunakan kaedah ini sehingga hari ini dalam pola-pola yang berlainan.

 

·        Allah menentang kamu dan Dia tidak mahu kamu menikmati hidup.

 

·        Dia telah memberikan arahan yang membebankan dan susah untuk di ikuti.

 

·        Tidak ada gunanya mencuba untuk mencapai kejayaan kerana ianya tidak akan terjadi.

 

Tentu sahaja doktrin yang bersikap iblis ini berdiri untuk menentang sifat Allah yang sebenar serta motif-motifNya. Allah tidak menentang kita, tetapi Dia adalah untuk kita:

 

Mazmur 37:4 dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.

 

Mazmur 84:11 Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.

 

Roma 8:31-32 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?  32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

 

Hasil daripada doktrin kepelbagaian yang jahat ini sangat tragis. Beberapa pihakmengakui bahawa pola Allah sangat membebankan, dan sukar untuk di ikuti. Ini secara khususnya berhubungan dengan hari Sabat, Hari-hari Suci, persepuluhan dan lain-lain. Kristus dan Yohanes menentang cara pemikiran demikian.

 

Matius 11:30  Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."

 

1Yohanes 5:3 Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat,

 

Ia akan menyumbangkan ketidak jujuran dan kesyukuran dalam bahagian kita terhadap Allah dan Kristus atas segala apa yang mereka lakukan dan sedang lakukan untuk kita. Kemangkiran rasa kesyukuran adalah satu daripada amaran tanda pada zaman mutakhir kita:

 

Roma 1:21 Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.

 

2Timotius 3:1-2 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.  2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,

 

Ia adalah kontras yang ketara dengan kekristianan yang benar:

 

1Tesalonika 5:18 Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.

 

“Roh perasaan dendam”

Perkara yang juga termasuk dalam doktin Setan yang salah, yakni “Allah menentang kamu” adalah roh kemarahan dendam dan kepahitan, kedua-duanya dibentuk di dalam diri seseorang. Ini adalah masalah kronik di antara umat manusia sekarang, di dalam dan luar Jemaat Allah. Ramai orang yang menyembunyikan rasa dendam mengenai perkara yang dilakukan  ke atas mereka pada masa lampau – ada rasa dendam terhadap keputusan yang dibuat oleh ibu bapa. Ada juga rasa dendam terhadap keputusan yang dibuat untuk diri mereka oleh Jemaat – ada juga rasa dendam terhadap majikan yang lepas.

 

Walaupun perkara buruk telah berlaku ke atas kita, dan walaupun kita diperalatkan atau dilayan dengan tidak baik, dan walaupun peluang-peluang telah terlepas begitu sahaja, dan walaupun tahun-tahun yang penting telah dihabiskan dengan sia-sia, rasa marah dendam adalah satu emosi yang kita tidak boleh tanggung untuk disembunyikan. Sekiranya kita takluk kepada rasa dendam, ia akan menjadi satu kepahitan, secara mutlak akan membawa kita kepada kekalahan rohani di dalam tangan musuh. Setan mengetahui perkara ini dan itulah sebabnya dia selalu membangkitkan rasa dendam di dalam diri kita dan hasilnya ialah kepahitan di dalam diri kita. Paulus memberi amaran kepada kita mengenai pola atau rencan Setan ini.

 

Efesus 4:26-27 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu  27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.

 

Ibrani 12:14-15 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.  15 Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.

 

Tidak diragukan lagi, bahawa ianya adalah melalui bisikan rasa dendam yang sama di mana Setan telah berjaya mempengaruhi satu pertiga daripada malaikat sorga untuk memberontak terhadap Bapa, Allah. Justru, mengungkap dirinya bukan sahaja sebagai penabur kekeliruan dan penyebar kepada amputasi jahat, tetapi juga pencipta kepada rasa dendam, kemarahan dan kepahitan. Ianya penting untuk memahami kelicikan doktrin dan sifat Setan dalam hal ini.

 

“Allah adalah Pendusta”

Apabila berjaya mengelirukan fikiran Hawa, Setan telah melanjutkan kesempatannya:

 

Kejadian 3:4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,

 

Tentu sahaja kita mengetahuinya, Setan sedang mempengaruhi Hawa dengan doktrin “jiwa yang berkekalan”. Tetapi  lebih licik daripada penipuannya yang mendakwa mewarisi keabadian jiwa, adalah kelicikannya yang mendakwa bahawa “Allah adalah Pendusta”. Dia tidak boleh dipercayai. PerkataanNya tidak Benar”.

 

Apa yang dilakukan oleh Setan ialah memberikan epistemologi alternatif. Epistomologi didefinisikan dalam kamus sebagai pelajaran falsafah pengetahuan. Setan sebenarnya cuba memberikan Hawa pengetahuan atau kebenaran alternatif. Dia mendakwa bahawa, ada satu lagi kuasa yang lebih mutlak, lebih “benar” daripada perkataan Allah sendiri. Dengan ini, kita telah tiba kepada kekeliruan di dalam fikiran Pilatus pada zaman Kristus, “Apa itu Kebenaran?”. Ini juga boleh dinyatakan sebagai, “Siapa yang boleh kamu percayai? Apa yang boleh kamu percaya? Apakah kuasa mutlak yang ada?”. Jawapan licik Setan kepada soalan-soalan seperti ini adalah bahawa kebenaran adalah segala perkara kecuali perkataan Allah.

 

Pada masa sekarang dia menyarankan banyak alternatif kebenarannya:

 

·        Kerelatifan – kebenaran adalah berubah

·        Kesubjektifan – kebenaran adalah bersifat peribadi

·        Empirikal – kebenaran adalah hanya yang kita boleh lihat

·        Eksistensialisme – kebenaran adalah bertembung dengan pengalaman

·        Rationalisme – kebenaran adalah bersifat lojik (iaitu, sesuatu yang waras bagi kita)

·        Platonik Idealisme – Kebenaran adalah bersifat abstrak sepenuhnya

·        Phenomenalisme – kebenaran adalah peristiwa-peristiwa

·        Panteisme – kebenaran adalah sejajar erti dengan penciptaan

·        Pisiko-Fizikal Monisme – kebenaran adalah paduan perkara yang boleh dilihat dan yang tidak boleh dilihat

·        Pragmatisme – kebenaran adalah apa jua perbuatan

·        dll.

 

Penipuan Setan adalah kontras kepada saksi yang diberikan kepada kita oleh Allah dalam Alkitab:

 

Yohanes 17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

 

2Timotus 3:16-17 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.  17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.

 

Alkitab adalah satu-satunya fondasi yang teguh di mana kita landaskan kehidupan kita. Tanpanya kita boleh terdampar ke dalam rawa hala tuju manusia dan takluk kepadanya. Tanpanya tidak ada ukuran – tidak ada perkara betul, dan tidak ada perkara salah. Ini, tentu sahaja pola yang Setan lakukan. Kita harus berhati-hati terhadap diri kita supaya kita tidak terjatuh dalam keputusan sendiri, tanpa mengendahkan Perkataan Allah, apa tindakan yang wajar dalam apa jua situasi. Kehidupan kita, dan setiap masalah dan keputusan yang kita hadapi dalam hidup kita, harus berlandaskan dalam Alkitab, sama ada dalam perkataan atau prinsip dan roh. Alkitab perlu untuk merencanakan sifat kita dan bertindak atas segala perkara dalam hidup. Ukuran dan teladan-teladan yang diberikan di dalam Alkitab sememangnya perkara-perkara yang boleh mengukur kematangan dan tahap pertumbuhan rohani kita.

 

“Dari Kesalahan kecil kepada kesalahan yang lebih besar”

Dalam membuat pernyataan ini kepada Hawa, Setan juga mengungkap satu penunjuk penting bagaimana dia bertindak. Mula-mula Setan akan bertindak dengan mengelirukan fikiran – satu konsesi yang disebabkan oleh kita dalam beberapa kesalahan yang dia cuba salurkan ke dalam pemikiran kita. Dari titik kelemahan ini, dia terus bergerak kepada penaklukan yang lebih besar. Dia memberikan tujuan-tujuannya serta objektifnya dari perspektif yang menunjukkan bahawa dia bertekun ke atas kesenangan dan hal ehwal kita. Ianya atas dasar “keluhuran” yang dia rasa “perlu” untuk menyedarkan Hawa terhadap motif Allah yang jahat dan menyedarkan Hawa perkara yang kurang yang harus dia perolehi. Dia telah menjanjikan kebebasan dari kematian tetapi sebaliknya dalam hatinya dia telah membunuh.

 

Jadi, begitulah Setan bekerja untuk menyesatkan kita dalam pelbagai cara. Dia selalu mengeksploitasikan celah-celah yang paling lemah di dalam perisai demi untuk mengalahkan kita. Sebagai contoh, cuba ambil isu perjudian. Mungkin ada orang yang sudah bosan dengan hidup. Mereka berharap mendapat lebih banyak wang untuk membayar hutang atau mengambil percutian yang ke luar negara. Mungkin mereka berharap mendapat nasib yang baik atau boleh mencuba kesenangan orang lain atas kejayaan orang itu. Maka mereka mula membeli nombor-nombor loteri. Ianya hanya berharga beberapa dollar sahaja, dan mempunyai peluang untuk menang kembali sebanyak 10 atau 20 kali.

 

Mungkn orang itu menang sedikit, kalah sedikit, tetapi terasa tercabar untuk melakukan sesuatu yang lebih besar, maka dia mula mengikuti permaianan judi ini. Dalam beberapa waktu wang yang dipertaruhkan semakin banyak. Bagi sesetengah orang, dosa tidak pernah bertambah selain daripada fakta bahawa ianya terus-menerus membajir wang mereka menjadi sebagai satu sifat yang tetap, sama seperti merokok. Bagi sesetengah orang ianya membawa kepada paksaan yang mula menghabiskan bukan setakat $5 atau $10 setiap minggum tetapi beratus dan malah beribu dollar dan ianya membawa kepada hutang, tekanan, penyembunyian, pembohongan dan sebagainya.

 

Ini adalah benar dalam kebanyakan dosa. Pembunuhan bermula dari rasa kecewa dan cemburu dan bertukar menjadi dendam, kemarahan, kepahitan, kebencian dan, akhirnya membunuh. Gosip bermula dengan “tujuan baik” yang dihantar menjadi “informasi yang diperlukan”, tetapi berakhir dengan sifat yang merosak yang membahagikan dan menyebabkan ketidakpercayaan dan kesedihan. Demikian juga dengan hal ketagihan. Seseorang telah berkata, tidak ada orang yang terjebat dalam kanca arak dengan menunjukkan kepada dia gambar seorang pemabuk yang kelihatan muntah di dalam palung.

 

Maka kita harus sentiasa waspada terhadap Setan yang mengambil kesempatan ke atas kita. Seperti yang kita lihat seawalnya di dalam terjemahan Phillips bagi ayat Efesus 4:27, tidur dengan perasaan marah membolehkan iblis mengekang ke dalam emosi kita:

 

Efesus 4:26-27 Jangan sekali-kali tidur dengan perasaan marah – jangan biarkan iblis mengambil kesempatan (Phillips)

 

Demikian juga halnya dengan dosa-dosa lain yang kita sebut.

 

“Tidak ada hala takdir”

Selepas mengelirukan pemikiran Hawa serta menyarankan kepadanya dalil yang berbunyi “Allah adalah Pendusta,” Setan terus meraih kemenangan dalam peperangan itu. Dia berkata:

 

Kejadian 3:5  tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."

 

Efeknya ialah, Setan memberikan kepada Hawa alasan berikut:

 

“Hadapi keadaan ini Hawa. Dalam pandangan Allah kamu tidak bererti. Dia secara jelas menciptakamu dalam bentuk yang terhad ini kerana Dia hanya ingin memperalatkan kamu dan Adam sebagai Hamba abdiNya. Dia tahu bahawa sekiranya kamu memakan buah ini, kamu akan menjadi seperti Dia dan berupaya untuk menjalani kehidupan kamu sendiri. Itulah sebabnya Dia tidak mahu kamu memakannya. Tetapi saya di sini untuk memberitahu kepada kamu bahawa ianya bukan seperti demikian. Nama Kencana permaianan di kawasan ini ialah atonomi. Satu-satunya cara yang membolehkan kamu mengatasi penindasan ini adalah dengan cara menyerang mengikut diri kamu sendiri. Tegaskan dirimu! Kamu tidak akan mati – tetapi kamu akan menjadi seperti Allah, dan meletakkan diri kamu setaraf denganNya dari segi pengetahuan dan tujuan. Kamu akan berupaya untuk mengendalikan hidupkamu berdasarkan pengalaman kamu sendiri dan pengetahuan.”

 

Bagaimanapun, apa yang terkandung di dalam tujuan hela Setan ini ialah doktrin yang salah yang mengatakan bahawa tidak ada hala takdir  bagi manusia. Setan sudahpun mempertalikan bahawa Allah adalah kosmik sadis dan bahawa Dia adalah pendusta. Tetapi sekarang dia memperkenalkan satu pola yang sangat licik dari segalanya, bahawa tidak ada hala tujuan kepada kewujudan manusia. Tentu sshaja, dari perspektif Setan, ianya adalah penting untuk dia  memperkembangkan doktrin ini dan sesungguhnya, telah menyakinkan Hawa kerana ini adalah tujuan inti percakapannya sejak dari permulaan. Ini kerana, tentu sahaja disebabkan bahawa sebenarnya kewujudan manusia mempunyai hala tujuan, dan tujuan ini melibatkan penghapusan Setan, tenteranya yang memberontak, dan pemulihan kepada pelanggaran di dalam keluarga Allah.

 

Kita semua sudah menyedarinya, saya harap, tentang hala takdir umat manusia yang luar biasa yang sedang menanti kita dan umat manusia yang lain selepas kebangkitan. Kita akan diubah ke dalam spiritual Anak-anak Allah, yang setaraf dengan para malaikat, dan mewarisi segalanya dibawah kepimpinan dan pengendalian saudara kita, Yesus Kristus.

 

Ibrani 2:5-8 Sebab bukan kepada malaikat-malaikat telah Ia taklukkan dunia yang akan datang, yang kita bicarakan ini.  6 Ada orang yang pernah memberi kesaksian di dalam suatu nas, katanya: "Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya, atau anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?  7 Namun Engkau telah membuatnya untuk waktu yang singkat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat,  8 segala sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah kaki-Nya." Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada-Nya, tidak ada suatupun yang Ia kecualikan, yang tidak takluk kepada-Nya. Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepada-Nya.

 

Roma 8:14-17 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.  15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"  16 Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.  17 Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

 

Wahyu 21:7 Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku.

 

Alkitab mengajar satu tujuan yang agung bagi umat manusia.  Hala tujuan ini ialah untuk menjadi seperti Allah sendiri, untuk mengambil bahagian di dalam penciptaan yang belum berlaku dan kehidupan abadi, dan untuk mengongsikan pemerintahan alam semesta bersama dengan Dia. Inilah hala takdir yang cuba disangkal oleh Setan.

 

Hari ini, Setan masih tidak berubah. Dia telah menyakinkan berjuta orang bahawa tidak ada tujuan dalam hidup. Umat manusia semata-mata satu makhluk yang bergerak; yang akan berkesudahan berbilion tahun tanpa arah tujuan. Tetapi walaupun kepada mereka yang tahu dan percaya bahawa hidup ini mempunyai arah tujuan, terdapat bahaya dalam doktrin Setan ini, iaitu sekiranya kita hilang peninjauan dalam perbezaan di antara hidup kita sekarang dengan hidup yang akan datang.

 

Seringkali kita menjadi keliru dengan kehadiran dan ketidakhadiran pengamatan dalam apa yang benar-benar penting. Apabila kita tersepit di dalam masalah yang besar, kita kerapkali bertanya kepada diri kita sendiri, “Adakah ini berbaloi? Dimanakah Allah? Mengapa dia berada terlalu jauh?”. Bagaimanapun, isu sebenarnya bukanlah, “Dimana Allah?”, tetapi “Dimanakah pemikiran kita?”. Kitalah sebenarnya yang membenarkan isu-isu semasa menjadi beban yang lebih berat di dalam fikiran kita daripada tujuan abadi yang Allah berikan untuk kita.

2Korintus 4:17-18 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.  18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

 

Cara lain doktrin ini dilakukan ialah dengan cara berkompromi dengan kepelesiran dosa. Dalam hal ini, kesenangan pada saat itu melebihi berat apa sahaja pengertian dalam komitmen terhadap ketakdiran kita dan kita hilang pandangan mengenai mengapa kita berada di atas bumi ini. Alkitab memperingatkan kita untuk melihat teladan mereka yang telah pergi sebelumnya dalam iman dan menyangkal diri mereka sendiri dalam kesenangan dosa yang sementara untuk masa hadapan yang abadi dan lebih baik.

 

Ibrani 11:24-27 Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun,  25 karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.  26 Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah. 27 Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan.

 

Ibrani 12:1  Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.

 

“Roh memfitnah”

Dalam usaha Setan untuk menganyam doktrin salah ini kepada Hawa, dia juga menunjukkan satu aspek dalam sifat menentangnya yang harus kita perhatikan: Dia adalah Pemfitnah. Setan hidup dengan memfitnah, membuat gosip, mengadakan beruta angin, meracun tingkah laku, saling tuduh menuduh. Dalam hal penciptaan Setan serta kejatuhannya dalam Yehezkiel 28, terdapat satu pembalikkan yang menarik di dalam Ibrani dalam apa yang telah tercatat perihal bagaimana dosa itu berkembang di dalam dirinya semasa dia masih sebagai Kerub yang Menyelubungi:

Yehezkiel 28:14-16  Kuberikan tempatmu dekat kerub yang berjaga, di gunung kudus Allah engkau berada dan berjalan-jalan di tengah batu-batu yang bercahaya-cahaya. 15 Engkau tak bercela di dalam tingkah lakumu sejak hari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu. 16 Dengan dagangmu yang besar engkau penuh dengan kekerasan dan engkau berbuat dosa. Maka Kubuangkan engkau dari gunung Allah dan kerub yang berjaga membinasakan engkau dari tengah batu-batu yang bercahaya.

 

Ayat 16 dimulakan dengan dengan dagangmu yang besar engkau penuh dengan kekerasan dan engkau berbuat dosa. Alkitab NKJV menterjemahkan ini sebagai kelimpahan dagangmu menjadikan kamu penuh dengan kejahatan dan kamu berbuat dosa. Perkataan yang menarik dalam ayat ini ialah barang dagangan atau berdagang. Dalam Ibrani ini adalah rekulla yang bererti trafik. Ianya berasal dari perkataan rakal yang bererti pergi dimana-mana. “Pembalikkan yang menarik” ialah terdapat satu lagi perkataan yang berasal dari rakal iaitu rakil yang bererti pemfitnah. Istilah ini muncul sebanyak enam kali dalam Perjanjian Lama, dalam Imamat 19:16, Yeremia 6:28, Yehezkiel 22:9, dan Amsal 11:13a, 20:19a. Ianya diterjemahkan sebagai pembawa dongeng atau gosip, tetapi ia bermaksud pemfitnah,

 

Imamat 19:16 Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah TUHAN.

 

Implikasi di dalam Yehezkiel 28 dan perihal Setan melibatkan maksud dua hala. Melalui perdagangan literal, kota Tira menjadi kota perompak dan pencuri dan penuh dengan keganasan. Tetapi dalam anti-Lucifer atau Setan, ini bermaksud bahawa ianya melalui kelimpahan fitnahnya, dia pergi dimana-mana dan mula bergosip dan mula membeitahu cerita yang tidak benar mengenai Allah, bahawa dia dipenuhi dengan kekerasan (kebencian terhadap Allah) dan dia berdosa.

 

Pada hari ini, Setan adalah sumber pemusnahan sifat seperti ini diantara lelaki dan wanita, malahan kanak-kanak, apabila (secara ibarat) dia membisikkan ke telingah mereka dan menyuruh mereka menyebarkan cerita yang tidak benar mengenai orang lain. Setan adalah penuduh kepada saudara-saudara:

 

Wahyu 12:10 Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.

 

Satu daripada senjata Setan yang paling berkuasa dalam peperangan ialah memerangkap orang Kristian untuk melakukan permintaannya dengan berbuat gosip diantara satu dengan yang lain dan saling tuduh menuduh. Ianya secra literal menjadikan tentera Allah mula berlawan sesama sendiri. Gosip adalah dosa yang terkutuk. Dan ianya sangat serius pada pandangan Allah. Seperti yang kita lihat dalam Imamat 19:16, berbuat gosip atau fitnah dianggap oleh Allah sebagai mengancam hidup sesama manusia – sama ada mereka didalam atau di luar Jemaat;

 

Imamat 19:16 Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah TUHAN.

 

Gosip dan fitnah berada di dalam banyak perkara yang mana dibenci oleh Tuhan:

 

Amsal 6:16-19  Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya:  17 mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah,  18 hati yang membuat rencana-rencana yang jahat, kaki yang segera lari menuju kejahatan,  19 seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara.

 

Gosip dn fitnah adalah pelanggaran terhadap perintah Allah dan bersamaan dengan membunuh dalam pandangan Allah. Ia tidak terbit dari sumber kasih dan memberi keprihatinan kepada orang lain tetapi ia berasal dari sifat Setan yang menentang. Yesus memberi amaran kepada kita:

 

Matius 15:18-19 Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang.  19 Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.

 

Matius 12:33-37 Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal. 34 Hai kamu keturunan ular beludak, bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati. 35 Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. 36 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. 37 Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum."

 

Yakobus, saudara Yesus, juga memberi amaran mengenai sifat pemusnah yakni gosip dan fitnah:

 

Yakobus 3:8-12 Tetapi tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dn penuh racun yang mematikan.  9 dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan dengan menurut rupa Allah, 10 dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak bleh demikian terjadi,  11 Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama? 12 saudara- saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pohon anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar. 

 

Ianya sudah dibicarakan bahawa sebelum kita berbuat gosip, menuduh dan menuding jari, kita perlu perhatikan dengan teliti keadaan jari-jari kita. Kerana satu jari kita tujukan kepada seseorang, namun tiga jari kita tujukan kepada diri kita sendiri. Ianya juga sudah dibicarakan bahawa, apabila kita membuat andaian mengenai orang lain dan mengata-ngata mengenai mereka, kita perlu perhatikan dalil perkataan “assume” (menganggap). “Assume” adalah gabungan perkataan ass, u, dan me. Apabila kita menganggap sesuatu mengenai orang lain, kita sebenarnya membuat tanggapan terhadapnya seperti dalam diri kita sendiri.

 

Gosip dan fitnah adalah dosa yang benar-benar serius pada pandangan Allah. Tetapi ianya, seperti yang dinyatakan oleh Yakobus, mudah dijebak oleh manusia. Sebelum kita berkata sesuatu, atau apa sahaja mengenai orang lain, kita harus menapis diri kita pada “Penapis Gosip”. Dalam tiga fakta, ianya:

 

Adakah perkara yang ingin saya katakan ini benar? Adakah kita pasti dengan perkara yang ingin kita katakan? Adakah kita mempunyai bukti? Sekiranya tidak, bererti kita sudah diambang untuk menyebarkan penipuan dan pembohongan.

 

Bolehkah saya sebut perkara ini dihadapan orang yang sedang diperkatakan? Sekiranya tidak, sekiranya kita merasa ragu untuk menyebut perkara ini kerana risau orang itu merasa sakit hati, maka kita tidak seharusnya menyebut perkara itu sama sekali. Ianya tidak menunjukkan perasaan kasih kepada orang yang terlibat dengan menyebut perkara yang menentang mereka, walaupun mungkin benar, di mana mereka tidak berupaya untuk mempertahankan diri mereka atau yang memalukan diri mereka.

 

Adakah ini boleh mendatangkan kebaikan kepada pendengar? Walaupun sesuatu itu benar, dan walaupun itu tidak menyakitkan orang yang sedang diperkatakan, adakah ianya perlu untuk mengatakan perkara itu? Adakah ini membawa manfaat kepada pendengar dengan mengetahui informasi ini?

 

Gosip dan fitnah adalah perkara yang perlu kita tentang dengan kuat dalam hidup kita sendiri. Setan adalah sumber dari tingka laku hati ini dan akan menggunakan senjata-senjata ini untuk memusnahkan kita sekiranya dia mampu.

 

“Pengetahuan adalah segala perkara”

Namun satu lagi dimensi kepada pernyataan Setan terhadap Hawa di dalam taman ialah implikasi bahawa pengetahuan berada di tempat ia berada. Pengetahuan adalah segala perkara. Setan mengatakan:

 

Kejadian 3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."

 

Setan adalah makhluk yang angkuh dan sombong. Dia tanpa diragui mempunyai kuasa yang besar dan wibawa dalam Kerajaan Allah sebelum pemberontakannya. Beberapa wibawanya tertumpu pada pegetahuan mengenai rencana Allah dan tujuan-tujuannya yang mana makhluk lain dalam Kaunsil Allah tidak mengetahuinya. Dengan pemilikan pengetahuan ini telah membuat dia menjadi angguh dan sombong.

 

Tambahan pula, seperti yang kita sebut sebelumnya, Setan sejak itu telah mengembangkan unsur “kebenaran” sendiri, unsur “pengetahuan” sendiri yang mana telah menambahkan lagi kesombongannya. Bagi Setan, memberi “informasi dalaman” ini – tidak kita benar atau salah – menambahkan lagi kecongkakkannya. Kita sendiri tidak begitu biasa dengan emosi ini. Apabila kamu mengetahui sesuatu yang orang lain tidak tahu, atau apabila kamu mempunyai pengetahuan dan orang lain datang kepada kamu untuk belajar, ianya seolah-olah memberi satu maksud kuasa, menjadi yang istimewa, menjadi orang yang penting. Setan tahu perasaan ini, dan dia telah berulang-ulang memperbodohkan umat manusia dengan pengetahuan esoterik dan pandangan. Dunia ini penuh dengan agama-agama mistri -  agama-agama di mana keimamatan mempunyai pengetahuan yang lebih daripada kaum awam.

 

Bagaimanapun, akan mencuba untuk menjual kita pola yang lain. Pengetahuan adalah segala perkara. Sekarang ianya benar bahawa Allah inginkan kita untuk bertumbuh dalam rahmat dan pengetahuan (2 Pet 3:18). Ianya benar bahawa kehidupankekal melibatkan kehadiran pengetahuan mengenai Dia sebagai satu-satunya Allah yang benar dan Yesus Kristus sebagai anakNya (Yoh 17:1-3). Tetapi terdapat perbezaan diantara pengetahuan yang menyelamatkan dan membawa kepada pertumbuhan rohani dan kematangan, dan pengetahuan demi untuk pengetahuan semata-mata.

 

Yakobus menulis:

 

Yakobus 3;13-18 Siapa diantara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan. 14 jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri kamu dan janganlah berdusta melawan kebenaran!  15 itu bukanlah hikmat yang datang dari atas tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan.  16  sebab dimana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.  17  tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama dalah murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh dengan belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. 18 dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.

 

Prinsip pengetahuan yang diberikan oleh Allah, adalah bagaimana untuk menuntun kepada hidup yang murni, benar, damai, lemah lembut, belas kasihan yang dipenuhi dengan buah-buah yang baik. Pengetauan mengenai nubuatan atau bicara lidah (yakni bahasa asing), atau perkara lain tidak diperlukan untuk keselamatan. Pengetahuan seperti ini adalah seperti “meletakkan krim adunan ke atas kek”. Tetapi kita harus berhati-hati dengan diri kita sendiri supaya kita tidak jatuh ke dalam perangkap Setan:

 

2Timotius 2:22-26 Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.  23 Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran, 24 sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar 25 dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran, 26 dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.

 

Kita harus sentiasa ingat di dalam fikiran bahawa:

 

1Korintus 8:1-3 Tentang daging persembahan berhala kita tahu: "kita semua mempunyai pengetahuan." Pengetahuan yang demikian membuat orang menjadi sombong, tetapi kasih membangun. 2 Jika ada seorang menyangka, bahwa ia mempunyai sesuatu "pengetahuan", maka ia belum juga mencapai pengetahuan, sebagaimana yang harus dicapainya. 3 Tetapi orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh Allah.

 

1Korintus 13:8 Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.

 

Sekiranya kita percaya bahawa kita mempunyai beberapa pengetahuan atau pandangan maka kita harus tidak bermegah dengannya, atau memuliakannya, tetapi bersyukur kepada Allah yang memberikan kepada kita pengetahuan itu. Kita harus tidak jatuh ke dalam perangkap Setan dengan bersikap angguh yang mempercayai bahawa pengetahuan adalah segala perkara.

 

Kesimpulan

Kita hanya meneliti beberapa doktrin Setan dan pola-polanya. Terdapat banyak lagi penguraian untuk kita di dalam Alkitab.

 

Kita harus waspada. Tujuan Setan adalah untuk menumbangkan setiap kita. Dia sudah pun berjaya dengan kebanyakan umat manusia. Dia berjaya mempengaruhi satu pertiga warga malaikat sorga. Sekiranya dia tidak boleh menjual kepada kita doktrin yang salah, dia akan cuba pula menjual kepada kita sifat yang buruk atau emosi, yang mana kejajaran dengan doktrin tersebut. Dia akan berusaha untuk membuat kita tersandung sehingga ada perasaan dendam, marah, ada tuduhan, gosip, angguh, melupakan hala tuju kita, tidak memberi kesyukuran kepada Allah, intelektualisme, dan melakukan setiap cara yang mungkin.

 

Strateginya dibentangkan kepada kita di dalam lembaran perkataan Allah. Ia, bersama dengan kuasa Roh Allah, merupakan senjata kita dalam peperangan. Kanca peperangan telah dibentangkan. Bagaimana  kamu mengharungi lawanmu pada hari ini dan pada setiap hari lain?

 

 

q