Ragi Pentakosta [065]

Bulan Baru bagi Bulan Tiga Tahun Kudus biasanya jatuh pada minggu ketujuh perhitungan Omer ke Pentakosta. Dalam kebanyakan tahun, hari Sabat dan Hari Pertama mingguan yang menyusul merupakan dua hari Perayaan Tujuh Minggu atau Pentakosta. Seperti yang patut kita tahu, Pentakosta bererti “hitungan lima puluh”. Dalam tempoh ini kita bersedia untuk penerimaan Roh Kudus pada Pentakosta. Terdapat beberapa perkara yang ingin kita sempurnakan dalam perhitungan Omer ini. Kasih dan kesatuan saudara amat penting dan juga menyusuli daripada kasih kita kepada Tuhan.

Kita sepatutnya telah memelihara Paskah setelah menguduskan diri kita sejak Hari Tahun Baru pada Tanggal Satu Abib. Kita sepatutnya telah berpuasa pada Tanggal Tujuh Abib. Sesetengah Jemaat Tuhan telah betul-betul mengabaikan pengudusan Orang yang Berdosa Tidak Sengaja dan Tidak Sedar sedangkan mereka sepatutnya berpuasa, dan sebaliknya menetapkan puasa pada hari Sabat pada suatu hari dalam perhitungan Omer untuk memuaskan salah satu tradisi mereka. Tuhan menginginkan penurutan lebih daripada korban. Apabila Dia meminta untuk menguduskan jemaat dengan puasa dan memelihara Tanggal Tujuh Abib untuk orang yang berdosa tidak sengaja dan tidak sedar, Dia memang bermaksud begitu.

Seluruh tempoh dua puluh satu hari dalam Bulan Pertama Abib ialah tempoh pengudusan. Kita harus memeliharanya untuk mengerti. Kita harus membuang ragi keburukan dan kejahatan, dan memelihara hari raya itu dalam kemurnian dan kebenaran (lihat karya Ragi Lama dan Baru (No. 106a)). Dengan cara ini, perhitungan ke arah Pentakosta dimulakan pada asas yang kukuh. Prosedur ini kemudiannya dimulakan pada perayaan itu, di mana kita diberikan ragi Kerajaan Syurga. Kristus berkata bahawa Kerajaan Syurga adalah seperti ragi yang diberikan kepada seorang perempuan, yang diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai keseluruhannya beragi. (Matius 13:33). Penjelasan Bullinger untuk teks ini dalam Alkitab Companion bertentangan tepat dengan kata-kata Kristus.

Tahun demi tahun Jemaat-jemaat Tuhan telah gagal menerima simbolisme ragi keburukan dan kejahatan yang digantikan dengan ragi Roh Kudus, iaitu Kerajaan Syurga dan yang ada di kalangan kita. Kegagalan ini kebanyakannya boleh dipertalikan secara langsung kepada kegagalan untuk memelihara Hari Raya itu dengan betul selama lapan hari penuh dari 14 Abib hingga 21 Abib. Hanya dengan taat memelihara Perayaan Roti Tidak Beragi selama tujuh hari, dan hadir berbakti bersama saudara-saudara, barulah kita dapat mengerti. Jangan terkejut apabila mereka yang berada di dalam Jemaat-jemaat Tuhan mempunyai pengertian paling sedikit tentang proses ini. Mereka tidak faham sebab mereka tidak mentaati Tuhan. Ingat hakikat ini: “Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu.” (Amsal 16:3). Ia bukan sebaliknya. Ia bukan: “Ingat Tuhan sedikit, maka terlaksanalah segala rencanamu”. Itu bukan caranya. Lakukannya dan kemudian kamu akan mengerti.

Hakikatnya adalah Tuhan telah memerintah agar ragi dimasukkan ke dalam dua roti pada Pentakosta. Adakah kita betul-betul menegaskan bahawa Tuhan meletakkan simbol dosa ke dalam salah satu persembahannya? Adakah kita menyifatkan dosa atau kebolehubahan kepada Tuhan?

Segala persembahan Pentakosta menunjuk ke arah Jemaat, yang anggotanya ialah Bait Tuhan. Ragi dalam roti-roti Pentakosta menunjuk ke arah sifat kembar Kitab Suci, dan manusia dalam perjalanannya dengan Tuhan melalui Roh Kudus. Ia juga merujuk kepada keduaan angkatan syurgawi dan duniawi dalam Kota Tuhan (lihat karya Kota Tuhan (No. 180)). Tiga sukat tepung terigu menggambarkan aspek tiga kali lipat Kerajaan Tuhan. Kristus hadir sebagai Raja, Imam dan Nabi (lihat karya Yesus Kristus, Raja, Imam dan Nabi (No. 280)). Demikian juga kita dipanggil keluar dan dipilih untuk menjadi suatu bangsa raja dan imam, dan pekerjaan nubuatan ada di kalangan kita dan merupakan elemen ketiga Jemaat dan umatnya.

Roh Kudus bekerja dalam individu membentuknya menjadi tubuh Kristus dan membangunkan setiap kita sebagai raja, imam dan nabi. Dengan cara ini kita, sebagai ahli-ahli taurat Jemaat, diajar dalam segala Rahsia Tuhan. Kita seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya (Matius 13:52).

Pada zaman Kristus, hal-hal penting diucapkan dalam perumpamaan supaya orang ramai tidak melihatnya dan mengerti, dan dengan itu insaf dan diselamatkan sebelum waktu mereka. Jemaat juga telah dihalang daripada berbicara dengan jelas selama bertahun-tahun oleh tindak-tanduk musuh itu. Menerusi penganiayaan Jemaat dilindungi oleh perumpamaan dan pengeluaran maklumat yang perlahan. Dalam banyak kasus, Jemaat sendiri tidak memahami kerana keingkaran para pegawainya dan anggotanya. Jemaat seumpama bulan, mengambang dan menyusut dalam pengertian sepanjang abad-abad.

Murid-murid berkata kepada Kristus: “Kenapa engkau berkata-kata kepada mereka dalam Perumpamaan?”

Kristus berkata:

"Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka. Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. (Matius 13:10-16; lihat Yesaya 6:9-10, dan juga versi-versi dalam Yohanes 12:39-40; Kisah 28:26).

Pembangunan Jemaat sentiasa berlaku dalam kemurnian dan kebenaran. Ragi lama keburukan dan kejahatan dibuang. Hari raya itu dirayakan dalam kemurnian dan kebenaran, dan melalui kemurnian dan kebenaran kita maju kepada ragi Roh Kudus, yang menjadikan seseorang itu suatu makhluk berfungsi yang baru. Melalui ragi itu kita diubah dan menjadi orang baru. Kristus berkata kepada Petrus:

“Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu." (Lukas 22:31-32).

Kita semua harus bertumbuh dalam kebenaran. Pilatus berkata: “Apakah kebenaran?” sebab dia sudah melihat banyak dusta dan idea palsu. Jemaat Tuhan sepatutnya mampu mengenali kebenaran dan mengkaji firman Tuhan dalam keadilan. Konversi ialah peralihan individu kepada Tuhan (lihat Matius 18:3). Menjadi seperti anak kecil bererti datang kepada Tuhan dengan kemurnian dan keinginan untuk belajar. Seseorang tidak boleh bertumbuh dengan mencekik kebenaran. Hanya kebenaran yang dapat membebaskan kita (lihat karya Kebenaran (No. 168)). Seseorang diubahkan melalui kebenaran dan kasih terhadap kebenaran (lihat karya Konversi dan Kebenaran (No. 72)).

Kita perhatikan bahawa terdapat perbezaan antara pemikiran fana yang biasa dengan pemikiran anak-anak Tuhan. Terdapat beberapa konsep dan ayat Alkitab yang berkaitan dengan perumpamaan-perumpamaan Matius 13.

Kita yang dihidupkan oleh ragi Roh Kudus.

¹ [Kamu dihidupkannya] Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. ² Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. (Efesus 2:1-2).

And you did he make alive, when ye were dead through your trespasses and sins, ²wherein ye once walked according to the course of this world, according to the prince of the powers of the air, of the spirit that now worketh in the sons of disobedience (Eph. 2:1-2).

Sesungguhnya musuh itu telah membutakan kita semua seperti kata Paulus dalam 2Korintus.

yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah. (2 Korintus 4:4).

Dalam pengertian ini, injil kemuliaan Kristus yang memberi kita keterangan.

Ramai antara kita dipanggil kepada iman itu dan sedikit saja dipilih. Ini ialah mereka yang mendengar dan melihat, dan benihnya menghasilkan buah.

Suatu perumpamaan utama Matius 13 yang menyusuli perintah kepada murid-murid berhubung mendengar dan melihat dan diubahkan (lihat atas) ialah perumpamaan penabur benih.

Pada hari itu keluarlah Yesus dari rumah itu dan duduk di tepi danau. ² Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai. ³ Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. ⁴ Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. ⁵ Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. ⁶ Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. ⁷ Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. ⁸ Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. ⁹ Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!" (Matius 13:1-9).

Jemaat Tuhan yang paling taat sekali telah dipanggilNya Jemaat Filadelfia, kerana mereka mengasihi sesama sendiri. Mereka mempunyai kekuatan sedikit namun bekerja dalam iman dan dedikasi melalui kuasa Roh Kudus.

⁸ Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku. (Wahyu 3:8).

Apa yang membezakan kita ialah kuasa Tuhan dalam Roh Kudus agar kita memelihara perintah-perintah Tuhan dan iman atau kesaksian Kristus.

Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus. (Wahyu 12:17).

Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus. (Wahyu 14:12).

Proses pembaptisan dan pertaubatan membawa kita ke takat di mana Roh Kudus bekerja di dalam kita. Kita membasuh jubah kita dalam darah Anak Domba sebab pengorbanannya membolehkan kita masuk ke dalam Penghakiman dan menerima Roh Kudus, yang kemudiannya bekerja di dalam diri kita.

Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu (Wahyu 22:14).

Dengan mendengar firman dalam Roh, dan bertindak mengikutnya, kita akan dapat mengerti. Matius 13:10-23 mengatakan:

Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?" ¹¹ Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak. ¹² Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. ¹³ Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. ¹⁴ Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. ¹⁵ Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka. ¹⁶ Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. ¹⁷ Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya. ¹⁸ Karena itu, dengarlah arti perumpamaan penabur itu. ¹⁹ Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan. ²⁰ Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira. ²¹ Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad. ²² Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. ²³ Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat."

Dalam pengertian, kita menghasilkan buah dengan perbuatan. Matius 13:24-30 mengatakan:

Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. ²⁵ Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. ²⁶ Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. ²⁷ Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu? ²⁸ Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? ²⁹ Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. ³⁰ Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku."

Benih ini tumbuh dalam individu dan menjadi semua dalam semua sambil Tuhan menjadi semua dalam semua, dan kita kemudiannya menjadi elohim (lihat Umat Pilihan sebagai Elohim (No. 1)). Itulah tujuan akhir panggilan kita dan ini juga kita lihat daripada Mazmur 82.

Mazmur 13:31-32 berkata:

Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. ³² Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya."

Tuhan telah membinasa bumi dan segala isinya dalam banjir itu, sebab kejahatannya tidak dapat diatasi. Kejadian 6:5 menunjukkan juga kejahatan hati manusia.

Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,

Bagaimanapun, Tuhan berjanji untuk menebus kita dan Dia telah mengutus Kristus untuk melaksanakannya.

Matius 13:33 menunjukkan kita Jemaat, iaitu perempuan yang mempunyai ragi Kerajaan Syurga, yang membahaginya kepada tiga sukat.

Dan Ia menceriterakan perumpamaan ini juga kepada mereka: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya."

Tiga sukat itu mewakili fungsi-fungsi tiga kali lipat Jemaat. Ini ialah peranan-peranan Kristus sebagai Raja, Imam dan Nabi.

Umat pilihan ditebus dari antara manusia sebagai suatu badan raja dan imam, dan roh nubuatan dipelihara dalam mereka. Dengan itu Jemaat dipersiapkan untuk tugasnya dalam fasa tiga kali lipat ini, di mana Roh Kudus menghasilkan karunia dan memberinya kepada individu sesuai dengan keperluan Jemaat dan waktu itu.

Luka iman memang bermanfaat untuk keselamatan kita semua.

Yohanes 16:21 Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.

Perempuan ini ialah Jemaat Tuhan, dan pengantin Kristus. Atas sebab ini musuh itu menganiaya Jemaat seperti yang kita perhatikan daripada Wahyu 12:13:

Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.

Wahyu 12:17

¹⁷ Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.

Keturunan itu iaitu Kristus dan Jemaat akan menang mengatasi musuh itu dan sistemnya seperti yang akan kita lihat. Zakharia 5:5-11 menunjukkan apa yang akan terjadi. Dia diangkat untuk memberi dorongan kepada bangsa itu selepas kepulangan mereka daripada tawanan. Ayat ini tidak merujuk kepada Tawanan Babel tetapi kepada Hari-hari Kemudian. Perempuan di sini ialah sistem lalim dan dia didorong kembali ke dalam gantang dan dibantingnyalah batu timah itu ke mulut gantang dan dia dibawa pergi ke negeri Sinear oleh dua orang yang seperti burung ranggung. Efa sebagai simbol perdagangan serta agama palsu musuh itu didirikan sebagai sistem Babel. Jemaat Tuhan bertanggungjawab untuk membetulkan kesalahan-kesalahan sistem palsu ini.

Zakharia 5:5-11 mengatakan:

Tampillah malaikat yang berbicara dengan aku itu, katanya kepadaku: "Cobalah layangkan matamu dan lihatlah apa yang muncul itu!" ⁶ Lalu tanyaku: "Apa itu?" Jawabnya: "Yang muncul itu sebuah gantang!" Lagi katanya: "Inilah kejahatan mereka di seluruh negeri!" ⁷ Lihat, tutup timah gantang itu telah terangkat, dan seorang perempuan duduk di dalamnya! ⁸ Kemudian berkatalah ia: "Itulah kefasikan!" Lalu didorongnyalah perempuan itu kembali ke dalam gantang dan dibantingnyalah batu timah itu ke mulut gantang. ⁹ Lalu aku melayangkan mataku dan aku melihat: tampak tampil dua orang perempuan yang sayapnya didorong oleh angin. Adapun sayap mereka adalah sayap seperti burung ranggung. Mereka mengangkut gantang itu di antara bumi dan langit. ¹⁰ Bertanyalah aku kepada malaikat yang berbicara dengan aku itu: "Ke mana mereka membawa gantang itu?" ¹¹ Jawabnya kepadaku: "Ke tanah Sinear, untuk mendirikan sebuah rumah bagi perempuan itu. Dan apabila itu selesai, maka mereka akan menempatkan dia di sana di tempat rumah itu didirikan."

Kita menjadi najis oleh pergaulan kita seperti yang dilihat daripada Hagai 2:13:

Berkatalah pula Hagai: "Jika seseorang yang najis oleh mayat menyentuh semuanya ini, menjadi najiskah yang disentuh itu?" Lalu para imam itu menjawab, katanya: "Tentu!"

Dosa ialah kenajisan dan aspek ini ditanam dalam Israel oleh tuntutan-tuntutan pentahiran ritual seperti yang dilihat dalam Imamat 22:4-6:

Seseorang dari keturunan Harun yang sakit kusta atau yang mengeluarkan lelehan, janganlah memakan persembahan-persembahan kudus, sebelum ia menjadi tahir; dan orang yang kena kepada sesuatu yang najis karena orang mati atau orang yang tertumpah maninya ⁵ atau orang yang kena kepada seekor binatang yang merayap yang menajiskan dia atau kepada salah seorang manusia yang menajiskan dia, dengan kenajisan apapun ia menjadi najis, ⁶ orang yang kena kepada yang demikian itu menjadi najis sampai matahari terbenam dan janganlah ia makan dari persembahan-persembahan kudus, sebelum ia membasuh tubuhnya dengan air.

Hal-hal ini memerlukan pertaubatan kerana kita dipencilkan oleh dosa. Jemaat Korintus mempunyai contoh khusus untuknya dan tidak melihat signifikans seperti yang didapati daripada 1 Korintus 5:1-6:

Memang orang mendengar, bahwa ada percabulan di antara kamu, dan percabulan yang begitu rupa, seperti yang tidak terdapat sekalipun di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan isteri ayahnya. ² Sekalipun demikian kamu sombong. Tidakkah lebih patut kamu berdukacita dan menjauhkan orang yang melakukan hal itu dari tengah-tengah kamu? ³ Sebab aku, sekalipun secara badani tidak hadir, tetapi secara rohani hadir, aku--sama seperti aku hadir--telah menjatuhkan hukuman atas dia, yang telah melakukan hal yang semacam itu. ⁴ Bilamana kita berkumpul dalam roh, kamu bersama-sama dengan aku, dengan kuasa Yesus, Tuhan kita, ⁵ orang itu harus kita serahkan dalam nama Tuhan Yesus kepada Iblis, sehingga binasa tubuhnya, agar rohnya diselamatkan pada hari Tuhan. ⁶ Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan?

Dalam pengertian ini, ragi ialah seorang anggota yang berdosa dan mencemari tubuh Jemaat, yang tidak melihat masalah itu sebagaimana Paulus melihatnya. Namun dosa lebih besar daripada percabulan, dan sesiapa yang marah dan membenci saudaranya sama besar kesalahannya.

Terdapat dua ragi yang saling bersaing. Ragi Iblis ingin menjadikan kita tidak layak untuk ragi Roh Kudus, iaitu Kerajaan Syurga, dan ia berundur daripada kita dan kita menjadi lebih korup lagi.

Matius 13:34-58 berkata:

Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan tanpa perumpamaan suatupun tidak disampaikan-Nya kepada mereka, ³⁵ supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: "Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan." ³⁶ Maka Yesuspun meninggalkan orang banyak itu, lalu pulang. Murid-murid-Nya datang dan berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah kepada kami perumpamaan tentang lalang di ladang itu." ³⁷ Ia menjawab, kata-Nya: "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia; ³⁸ ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat. ³⁹ Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat. ⁴⁰ Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman. ⁴¹ Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya. ⁴² Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. ⁴³ Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!" ⁴⁴ "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. ⁴⁵ Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. ⁴⁶ Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." ⁴⁷ "Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. ⁴⁸ Setelah penuh, pukat itupun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang. ⁴⁹ Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, ⁵⁰ lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. ⁵¹ Mengertikah kamu semuanya itu?" Mereka menjawab: "Ya, kami mengerti." ⁵² Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya." ⁵³ Setelah Yesus selesai menceriterakan perumpamaan-perumpamaan itu, Iapun pergi dari situ. ⁵⁴ Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu? ⁵⁵ Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? ⁵⁶ Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?" ⁵⁷ Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." ⁵⁸ Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ.

Penggunaan istilah ragi juga membabitkan didikan dan doktrin. Segala ajaran teks-teks Alkitab sebagai ragi Kerajaan Syurga bukan saja membabitkan Roh Kudus sebagai kuasa Tuhan sebagai Kerajaan Tuhan yang diluaskan kepada seluruh umat manusia tetapi juga membabitkan kebenaran dan doktrin yang disampaikan. Pengertian ayat-ayat Alkitab telah dikorupkan oleh orang Farisi dan walaupun orang Saduki menggunakan kalendar yang betul hingga Bait boleh berfungsi, ajaran-ajaran mereka bertentangan dengan Kerajaan Tuhan dan merupakan ragi yang harus dijauhi.

Dalam Matius 16:6-12 kita membaca:

Yesus berkata kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki." ⁷ Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: "Itu dikatakan-Nya karena kita tidak membawa roti." ⁸ Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: "Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Hai orang-orang yang kurang percaya! ⁹ Belum juga kamu mengerti? Tidak kamu ingat lagi akan lima roti untuk lima ribu orang itu dan berapa bakul roti kamu kumpulkan kemudian? ¹⁰ Ataupun akan tujuh roti untuk empat ribu orang itu dan berapa bakul kamu kumpulkan kemudian? ¹¹ Bagaimana mungkin kamu tidak mengerti bahwa bukan roti yang Kumaksudkan. Aku berkata kepadamu: Waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki." ¹² Ketika itu barulah mereka mengerti bahwa bukan maksud-Nya supaya mereka waspada terhadap ragi roti, melainkan terhadap ajaran orang Farisi dan Saduki.

Konsep ragi sebagai dosa diperolehi daripada teks-teks seperti ini, di mana hal palsu dan tidak betul jika diteruskan akan membinasakan orang itu.

1Korintus 5:6-8 mengatakan:

Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan? ⁷ Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus. ⁸ Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

Persembahan ragi sebagai persembahan murni Kesyukuran bukan saja pada Pentakosta, tetapi juga melambangkan yang ‘murni’ daripada hati orang Israel yang bertaubat. Melalui nabi Amos, Tuhan menyatakan apa yang dikehendakiNya daripada Israel. Dalam ragi persembahan Kesyukuran Dia sekali lagi merujuk kepada hati murni yang dipenuhi Roh Kudus dan ini dilambangkan oleh ragi dalam persembahan Kesyukuran itu.

Amos 4:1-5:

"Dengarlah firman ini, hai lembu-lembu Basan, yang ada di gunung Samaria, yang memeras orang lemah, yang menginjak orang miskin, yang mengatakan kepada tuan-tuanmu: bawalah ke mari, supaya kita minum-minum! ² Tuhan ALLAH (Tuhan Yahovah) telah bersumpah demi kekudusan-Nya: sesungguhnya, akan datang masanya bagimu, bahwa kamu diangkat dengan kait dan yang tertinggal di antara kamu dengan kail ikan. ³ Kamu akan keluar melalui belahan tembok, masing-masing lurus ke depan, dan kamu akan diseret ke arah Hermon," demikianlah firman TUHAN (Jehovah). ⁴ "Datanglah ke Betel dan lakukanlah perbuatan jahat, ke Gilgal dan perhebatlah perbuatan jahat! Bawalah korban sembelihanmu pada waktu pagi, dan persembahan persepuluhanmu pada hari yang ketiga! ⁵ Bakarlah korban syukur dari roti yang beragi dan maklumkanlah persembahan-persembahan sukarela; siarkanlah itu! Sebab bukankah yang demikian kamu sukai, hai orang Israel?" demikianlah firman Tuhan ALLAH (Tuhan Yahovah).

Amos merujuk kepada pemeras itu sebagai lembu-lembu Basan. Sikap ini menyenangkan manusia namun ia tidak menyenangkan Tuhan. Pelajarilah apa kata Amos katakan tentang sistem itu dan pemeliharaan hari Sabat dan Bulan Baru dengan betul (Amos 8:5).

Sekarang perhatikan apa sebenarnya Persembahan Pentakosta itu. Dalam Imamat 23:15-16 kita dapati perincian perhitungan ke arah Pentakosta itu. Ia memperincikan dengan tepat apa yang digambarkan oleh Roti-roti itu.

Imamat 23:17-22 mengatakan:

Dari tempat kediamanmu kamu harus membawa dua buah roti unjukan yang harus dibuat dari dua persepuluh efa tepung yang terbaik dan yang dibakar sesudah dicampur dengan ragi sebagai hulu hasil bagi TUHAN (Yahovah). ¹⁸ Beserta roti itu kamu harus mempersembahkan tujuh ekor domba berumur setahun yang tidak bercela dan seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan; semuanya itu haruslah menjadi korban bakaran bagi TUHAN (Yahovah), serta dengan korban sajiannya dan korban-korban curahannya, suatu korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN (Yahovah). ¹⁹ Kemudian kamu harus mempersembahkan seekor kambing jantan sebagai korban penghapus dosa, dan dua ekor domba yang berumur setahun sebagai korban keselamatan. ²⁰ Imam harus mengunjukkan semuanya beserta roti hulu hasil itu sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN (Yahovah), beserta kedua ekor domba itu. Semuanya itu haruslah menjadi persembahan kudus bagi TUHAN (Yahovah) dan adalah bagian imam. ²¹ Pada hari itu juga kamu harus mengumumkan hari raya dan kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya di segala tempat kediamanmu turun-temurun. ²² Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu, semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN (Yahovah), Allahmu."

Ini ialah Roti Hulu Hasil (Hasil Sulung). Ini merupakan simbol paling jelas sekali bahawa Hulu Hasil, selepas Kristus, ialah Jemaat Tuhan dan mereka digambarkan oleh ragi dalam roti-roti itu. Kedua-dua Kristus dan Jemaat dijadikan anak-anak Tuhan melalui kuasa Roh Kudus, dan roti Kristus pada Pentakosta menjadi roti beragi. Ragi ini hanya mungkin mewakili ragi Kerajaan Tuhan, iaitu Roh Kudus. Perhatikan juga di sini tuntutan kebenaran yang lain, dan khususnya pemberian persepuluhan secara tetap. Korban-korban kita ialah doa dan puasa serta dengan persembahan secara rela.

Kita semua berdosa dan kita semua kehilangan kemuliaan Tuhan. Berusahalah untuk mengatasi dan menggunakan Roh Kudus secara berkesan. Janganlah mendukakannya atau mengurangkannya, tetapi bertaubatlah dan tulus hati. Atasilah dan kuatkan dengan Roh Kudus.

Roma 7:14-25 mengatakan:

Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa. ¹⁵ Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat. ¹⁶ Jadi jika aku perbuat apa yang tidak aku kehendaki, aku menyetujui, bahwa hukum Taurat itu baik. ¹⁷ Kalau demikian bukan aku lagi yang memperbuatnya, tetapi dosa yang ada di dalam aku. ¹⁸ Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik. ¹⁹ Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat. ²⁰ Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku. ²¹ Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku. ²² Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah, ²³ tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku. ²⁴ Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? ²⁵ Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa.

Demikianlah, Paulus menggambarkan keduaan konflik antara ragi Iblis dengan ragi Kerajaan Syurga, iaitu Roh Kudus. Demikianlah kerajaan itu boleh ada di kalangan kita.

Kita semua rosak sebagai manusia fana. Yahovah meneliti akal fikiran untuk tujuan perbuatan dan fikiran kita.

Yeremia 17:9-10 mengatakan:

Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya? ¹⁰ Aku, TUHAN (Yahovah), yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya."

Kita sendiri tidak mampu mengatasi tanpa campur tangan Tuhan melalui Roh Kudus.

Yeremia 10:23-24:

Aku tahu, ya TUHAN (Yahovah), bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya. ²⁴ Hajarlah aku, ya TUHAN (Yahovah), tetapi dengan selayaknya, jangan dengan murka-Mu, supaya aku jangan Kaubinasakan!

Tuhan menjanjikan kita melalui Yesaya bahawa Dia akan mencurahkan Roh KudusNya ke atas keturunan itu, iaitu tubuh Kristus sebagai Jemaat. Tubuh ini dilambangkan oleh roti. Roti Paskah tidak beragi kerana kita harus membuang ragi keburukan dan kejahatan. Hanya dari hari terakhir Roti Tidak Beragi pada tanggal 21 Abib, apabila kita habis membuang ragi dosa dan diri kita sebelumnya, barulah kita boleh teruskan kepada Pentakosta dalam mana Roh hadir dan kita diragikan oleh kuasa Tuhan. Justeru penting untuk kita memelihara lapan hari hari raya itu sepenuhnya, untuk mempersiapkan diri kita dengan betul untuk Pentakosta.

Yesaya 44:3 mengatakan:

Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu.

Korban penghapus Dosa menguduskan mereka yang menyentuhnya (Imamat 6:24-27) dan itu adalah untuk menunjukkan bahawa Kristus akan menebus dosa dan menjadikan Israel, dan seluruh dunia akhirnya kudus.

Bagaimanapun, cara dengan apa ia disediakan dipecahkan dan ditinggalkan, sebagaimana kita sendiri akan menjadi makhluk-makhluk roh, dan kehilangan tubuh kita.

Imamat 6:28 mengatakan:

Dan belanga tanah, tempat korban itu dimasak, haruslah dipecahkan, dan jikalau dimasak di dalam belanga tembaga, haruslah belanga itu digosok dan dibasuh dengan air.

Orang Lewi yang membantu menyediakan korban penghapus dosa itu juga ditahirkan sebagaimana kita sendiri mesti ditahirkan.

Beginilah harus kaulakukan kepada mereka untuk mentahirkan mereka: percikkanlah kepada mereka air penghapus dosa, kemudian haruslah mereka mencukur seluruh tubuhnya dan mencuci pakaiannya dan dengan demikian mentahirkan dirinya (Bilangan 8:7).

Simbol-simbol Kristus iaitu cara dengan apa kita memperolehi Roh Kudus Tuhan telah diberikan kepada kita di padang gurun.

Bilangan 20:8-11 mengatakan:

⁸ "Ambillah tongkatmu itu dan engkau dan Harun, kakakmu, harus menyuruh umat itu berkumpul; katakanlah di depan mata mereka kepada bukit batu itu supaya diberi airnya; demikianlah engkau mengeluarkan air dari bukit batu itu bagi mereka dan memberi minum umat itu serta ternaknya." ⁹ Lalu Musa mengambil tongkat itu dari hadapan TUHAN (Yahovah), seperti yang diperintahkan-Nya kepadanya. ¹⁰ Ketika Musa dan Harun telah mengumpulkan jemaah itu di depan bukit batu itu, berkatalah ia kepada mereka: "Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?" ¹¹ Sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat minum.

Demikian juga Nehemia berkata mereka diberikan makanan itu dari langit, supaya mereka dapat mewarisi janji-janji pusaka mereka.

Telah Kauberikan kepada mereka roti dari langit untuk menghilangkan lapar dan air Kaukeluarkan bagi mereka dari gunung batu untuk melepaskan dahaga. Pula Engkau menyuruh mereka memasuki dan menduduki negeri yang dengan mengangkat sumpah telah Kaujanjikan memberikannya kepada mereka. (Nehemia 9:15)

Gunung Batu itu ialah Kristus.

⁴ dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.

Itulah sumur sumpah itu.

Dari sana mereka ke Beer. Inilah sumur di mana TUHAN (Yahovah) berfirman kepada Musa: "Kumpulkanlah bangsa itu, maka Aku akan memberikan air kepada mereka." (Bilangan 21:16)

Kita lihat bahawa simbolisme air Roh ini membangkitkan roh dalam manusia.

Hakim-hakim 15:19 berkata:

Kemudian Allah membelah liang batu yang di Lehi itu, dan keluarlah air dari situ. Ia minum, lalu menjadi kuat dan segar kembali. Sebab itu dinamailah mata air itu Mata Air Penyeru, yang sampai sekarang masih ada di Lehi.

Ragi Roh Kudus ini juga disamakan dengan minyak yang memenuhi pelita umat pilihan.

Matius 25:1-13 berkata:

"Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. ² Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. ³ Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, ⁴ sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka. ⁵ Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur. ⁶ Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia! ⁷ Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. ⁸ Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam. ⁹ Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ. ¹⁰ Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup. ¹¹ Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu! ¹² Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. ¹³ Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."

Kristus menunjukkan kita bahawa air melambangkan air hidup Roh Kudus, dan pada penghakiman yang digambarkan oleh Hari Besar Terakhir, akan dicurahkan ke atas semua orang.

Yohanes 7:37-39 berkata:

Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! ³⁸ Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." ³⁹ Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.

Demikian juga dia meluaskan karunia itu kepada bangsa lain.

Yohanes 4:10-15 berkata:

Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup." ¹¹ Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu? ¹² Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?" ¹³ Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, ¹⁴ tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal." ¹⁵ Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."

Jadi kita semua dibaptiskan dengan Roh Kudus dan kuasa itu memenuhi kita dan menjadikan kita makhluk yang baru. Kita diragikan dengan ragi yang baru dan suatu kuasa baru yang menjadikan kita roti itu, iaitu tubuh Kristus dan Mana Syurga.

Matius 3:11 berkata:

Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.

Markus 1:8 menulisnya:

Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus."

Lukas pula berkata dalam Lukas 3:16:

Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: "Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.

Efesus 5:26 menunjukkan bagaimana pengudusan itu berlaku.

untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

Ingat sentiasa simbol-simbol mereka yang berjamu bersama kita dan tiada Roh.

Yudas 12:

Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali.

Tuhan bersabda melalui Kristus dalam Wahyu 21:6:

Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.

Kita diberikan Roh Kudus dengan cuma-cuma sementara kita mengatasi.

Demikian juga dia berkata dalam Wahyu 21:17:

Lalu ia mengukur temboknya: seratus empat puluh empat hasta, menurut ukuran manusia, yang adalah juga ukuran malaikat.

Kita akan menjadi seperti malaikat dan anak-anak Tuhan bersama dengan angkatan setia sebagai makhluk-makhluk roh.

1Korintus 6:11 menunjukkan kita semua disucikan, dikuduskan dan dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus, dalam Roh Allah kita.

Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.

Kita semua dijadikan satu tubuh sebab Roh itu adalah satu.

1Korintus 12:13 menunjukkan kesatuan Roh kita.

Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.

Dalam ini kita bersatu dan saudara bersama, dan pengantin Kristus, iaitu kita semua. Kita ialah roti beragi Pentakosta bersama angkatan syurgawi sebagai Hulu Hasil kepada Tuhan.

(Semua petikan diambil daripada Alkitab American Standard versi 1901 tetapi dengan ubahan Yahovah. Tiada huruf j dalam bahasa Ibrani dan kita tahu daripada hasil penggalian bahawa nama lamanya ialah Yaho dan Yahovah, bukan Jah dan Jehovah, ataupun Yahweh sebagaimana yang biasa dituntut).

Christian Churches of God

PO Box 369, WODEN ACT 2606, AUSTRALIA