Jemaat-jemaat Allah Al Masehi
[212C]
Keturunan Abraham
Bahagian III: Ismael
(Edisi 1.1
20070203-20070203-20070417)
Abram dan Lot ialah satu suku, namun setakat ini Abram tidak mempunyai anaknya sendiri. Mereka memutuskan untuk tidak lagi menunggu Sarai melahirkan anak jadi Hagar, hamba perempuannya, diserahkan kepada Abraham dan dia memperolehi Ismael melalui Hagar.
E-mail: secretary@ccg.org
(Hakcipta ã 2007 Wade Cox)
Karya tulis ini boleh disalin semula dan didistribusikan secara bebas dengan syarat ia disalin semuanya tanpa apa-apa perubahan atau penghapusan kata. Nama dan alamat penerbit serta notis hakcipta harus disertakan. Sebarang bayaran tidak boleh dikenakan ke atas penerima-penerima salinan yang didistribusikan. Petikan-petikan ringkas daripadanya boleh dimasukkan ke dalam artikel-artikel kritis dan karya ulasan tanpa melanggar undang-undang hakcipta.
Karya
ini boleh didapati daripada Internet di:
http://www.logon.org dan http://www.ccg.org
Keturunan
Abraham Bahagian III: Ismael [212C]
Latar Belakang
Ismael merupakan anak sulung
Abraham; ibunya ialah Hagar, orang Mesir yang menjadi hamba Sarai (yang
kemudiannya dinamakan Sara).
Oleh sebab Sarai tidak mampu
mendapat anak dan pada waktu itu sudah melepasi waktu suburnya, dia menyerahkan
Hagar kepada Abraham dengan tujuan memberinya seorang anak. Sarai telah diberikan
Hagar ketika berada di Mesir dan orang Arab mengatakan bahawa Firaun memberi
Hagar kepada Sarai dari kalangan kerabat Raja sebagai ganti rugi untuk dosanya.
Versi King James pada Kejadian 16:3
menyatakan bahawa Hagar diberikan kepada Abraham oleh Sarai untuk menjadi
isterinya.
Kejadian 16:1-10 Adapun Sarai, isteri Abram itu, tidak beranak.
Ia mempunyai seorang hamba perempuan, orang Mesir, Hagar namanya. 2
Berkatalah Sarai kepada Abram: "Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku
melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah
aku dapat memperoleh seorang anak." Dan Abram mendengarkan perkataan
Sarai. 3 Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya,
orang Mesir itu, --yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah
Kanaan--,lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya. 4
Abram menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu. Ketika Hagar tahu,
bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah akan nyonyanya itu. 5
Lalu berkatalah Sarai kepada Abram: "Penghinaan yang kuderita ini adalah
tanggung jawabmu; akulah yang memberikan hambaku ke pangkuanmu, tetapi baru
saja ia tahu, bahwa ia mengandung, ia memandang rendah akan aku; TUHAN kiranya
yang menjadi Hakim antara aku dan engkau." 6 Kata Abram kepada
Sarai: "Hambamu itu di bawah kekuasaanmu; perbuatlah kepadanya apa yang
kaupandang baik." Lalu Sarai menindas Hagar, sehingga ia lari
meninggalkannya. 7 Lalu Malaikat TUHAN menjumpainya dekat suatu mata
air di padang gurun, yakni dekat mata air di jalan ke Syur. 8
Katanya: "Hagar, hamba Sarai, dari manakah datangmu dan ke manakah
pergimu?" Jawabnya: "Aku lari meninggalkan Sarai, nyonyaku." 9
Lalu kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Kembalilah kepada nyonyamu,
biarkanlah engkau ditindas di bawah kekuasaannya." 10 Lagi kata
Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu,
sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya." (RSV)
Sarai tidak menunggu untuk janji
Tuhan tetapi cuba mendapatkan terlebih dulu kelahiran seorang waris lelaki
melalui hambanya Hagar, iaitu suatu kebiasaan pada zaman itu. Bagaimanapun,
Sarai dipandang hina oleh Hagar selepas dia mengandung dan melahirkan seorang
anak.
Penting untuk memperhatikan di sini
bahawa Tuhan, melalui Malaikat Tuhan, membuat perjanjian pada waktu ini untuk
melipatgandakan keturunan Hagar. Bagaimanapun, Ismael, walaupun anak sulung,
tidak diberikan janji yang sama seperti yang diberikan kepada Ishak kemudian.
Ini bukan satu-satunya peristiwa yang mana berkat lebih besar diberikan kepada
anak lebih muda.
Kejadian 16:11-16 Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Engkau
mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya
Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan atasmu itu. 12
Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak
itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan
melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua
saudaranya."
Yishma’el (SHD 3458) bererti Tuhan akan mendengar. Tuhan memberkati
anak itu dan dia menetap di padang gurun Paran dan menjadi seorang pemanah.
Hagar mengambil seorang isteri dari Mesir untuk dia (Kejadian 21:20). Dia
dinubuatkan akan menjadi seorang lelaki liar (atau laki-laki yang lakunya seperti keledai liar) dan tangannya akan
melawan tiap-tiap orang. Laki-laki yang lakunya seperti keledai liar ini
merujuk kepada hakikat tinggalnya dia dalam padang gurun jiwa bebas yang amat
sangat melawan saudara-saudaranya. Ini lebih ternyata hari ini dan dia tidak
akan benar-benar bebas sehingga Mesias datang (lihat juga Yesaya 21:13; Yeremia
3:2; Ezra 8:31; Mazmur 10:8-9).
13 Kemudian Hagar menamakan TUHAN yang
telah berfirman kepadanya itu dengan sebutan: "Engkaulah El-Roi."
Sebab katanya: "Bukankah di sini kulihat Dia yang telah melihat aku?"
14 Sebab itu sumur tadi disebutkan orang: sumur Lahai-Roi; letaknya
antara Kadesh dan Bered. 15 Lalu Hagar melahirkan seorang anak
laki-laki bagi Abram dan Abram menamai anak yang dilahirkan Hagar itu Ismael. 16
Abram berumur delapan puluh enam tahun, ketika Hagar melahirkan Ismael baginya.
Penjelasan tradisional peristiwa
ini berdasarkan teks Galatia 3:19 adalah dia lahir kerana kelemahan iman Sara
dan dengan itulah Hukum (Taurat) telah mewakili pelanggaran, dan keimamatan
Lewi juga menjadi pelopor kepada Mesias dan Jemaat (contohnya lihat nota
Bullinger kepada ayat 15 dalam The
Companion Bible).
Janji Tuhan kepada Abraham
Ketika Abraham berumur sembilan
puluh sembilan tahun, Malaikat Tuhan muncul di depannya. Perhatikan pada waktu
ini dia masih dipanggil Abram, dan pada waktu inilah dia diberikan janji yang
akan menjadikannya bapa kepada banyak bangsa dan namanya diganti kepada
Abraham. Janji ini bukan hanya untuk menunjuk kepada warisan genetik tetapi
juga kepada fakta bahawa melalui anaknya Ishak dia akan menjadi leluhur Mesias
dan keselamatan akan diberikan kepada bangsa-bangsa. Nama Abram (SHD 87)
bererti bapa besar dan menunjuk
kepada fakta bagaimana Tuhan memperluaskan diriNya untuk menjadi Bapa banyak
bangsa (atau orang banyak (SHD 85))
sebagai Ha Elohim, raja kepada Elohim. Dalam perbuatan dan janji inilah Tuhan
menyatakan RencanaNya kepada dunia.
Kejadian 17:1-16 Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan
tahun, maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya:
"Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela.
2 Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan
membuat engkau sangat banyak." 3 Lalu sujudlah Abram, dan Allah
berfirman kepadanya: 4 "Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku
dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. 5
Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah
Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. 6 Aku akan membuat
engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa,
dan dari padamu akan berasal raja-raja. 7 Aku akan mengadakan
perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi
perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu. 8
Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai
orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk
selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka." 9 Lagi
firman Allah kepada Abraham: "Dari pihakmu, engkau harus memegang
perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun. 10 Inilah
perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta
keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; 11
haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara
Aku dan kamu. 12 Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat,
yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di
rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak
termasuk keturunanmu. 13 Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang
engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu
menjadi perjanjian yang kekal. 14 Dan orang yang tidak disunat,
yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus
dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari
perjanjian-Ku." 15 Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham:
"Tentang isterimu Sarai, janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi
Sara, itulah namanya. 16 Aku akan memberkatinya, dan dari padanya
juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan
memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa
akan lahir dari padanya."
Penyunatan merupakan tanda
Perjanjian Tuhan dengan keturunan Abraham dan umat pilihan.
Nama-nama yang diberikan kepada
hamba-hamba Tuhan amat penting sekali. Sama seperti Abram bererti bapa besar dan Abraham bermakna bapa kumpulan besar orang banyak, kita
perhatikan bahawa pertukaran nama juga merupakan pertukaran status. Sama
seperti itu Sarai bererti nyonyaku
atau puteriku, sementara Sara bererti
nyonya atau puteri dan puteri orang
banyak, sekali lagi memperlihatkan pertukaran status dan perluasan
perjanjian ini antara Tuhan dan umatNya dan perluasan keselamatan kepada
Bangsa-bangsa melalui JemaatNya.
Abraham prihatin terhadap Ismael
dan memohon Tuhan agar Ismael diperkenan hidup di hadapan Tuhan. Bagaimanapun,
perjanjian itu adalah dengan Ishak. Namun begitu, Tuhan juga berjanji bahawa
Ismael akan menjadi bapa kepada ramai orang. Dia akan memperanakkan dua belas
raja dan dia akan menjadi bangsa yang besar. Justeru wujud suatu perjanjian
dengan Ismael sebagai satu tambahan Ishak di bawah Mesias.
Kejadian 17:17-27 Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta
berkata dalam hatinya: "Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun
dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh
tahun itu melahirkan seorang anak?" 18 Dan Abraham berkata
kepada Allah: "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di
hadapan-Mu!" 19 Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan
isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan
menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi
perjanjian yang kekal untuk keturunannya. 20 Tentang Ismael, Aku
telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan
sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya
menjadi bangsa yang besar. 21 Tetapi perjanjian-Ku akan Kuadakan
dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada
waktu seperti ini juga." 22 Setelah selesai berfirman kepada
Abraham, naiklah Allah meninggalkan Abraham. 23 Setelah itu Abraham
memanggil Ismael, anaknya, dan semua orang yang lahir di rumahnya, juga semua
orang yang dibelinya dengan uang, yakni setiap laki-laki dari isi rumahnya,
lalu ia mengerat kulit khatan mereka pada hari itu juga, seperti yang telah
difirmankan Allah kepadanya. 24 Abraham berumur sembilan puluh
sembilan tahun ketika dikerat kulit khatannya. 25 Dan Ismael,
anaknya, berumur tiga belas tahun ketika dikerat kulit khatannya. 26
Pada hari itu juga Abraham dan Ismael, anaknya, disunat. 27 Dan
semua orang dari isi rumah Abraham, baik yang lahir di rumahnya, maupun yang
dibeli dengan uang dari orang asing, disunat bersama-sama dengan dia.
Kisah Ishak dan keturunan Ketura
diceritakan dalam karya Bilangan 212E, 212F, dan 212C masing-masing. Pada akhir
hayatnya, Abraham dikuburkan oleh dua anak tuanya, satu petunjuk hubungan
berterusan antara dia dan adik-beradik itu. Dia berumur 175 tahun.
Kejadian 25:7-10 Abraham mencapai umur seratus tujuh puluh lima tahun, 8 lalu ia meninggal. Ia mati pada waktu telah putih rambutnya, tua dan suntuk umur, maka ia dikumpulkan kepada kaum leluhurnya. 9 Dan anak-anaknya, Ishak dan Ismael, menguburkan dia dalam gua Makhpela, di padang Efron bin Zohar, orang Het itu, padang yang letaknya di sebelah timur Mamre, 10 yang telah dibeli Abraham dari bani Het; di sanalah terkubur Abraham dan Sara isterinya.
Alkitab tidak memberi banyak
maklumat tentang Ismael, bagaimanapun keturunannya disenaraikan dalam Kejadian
25:12-18. Dia hidup sehingga 137 tahun dan memang mempunyai 12 anak lelaki seperti
yang dinubuatkan. Dia juga mempunyai seorang anak perempuan, Basmat, adik
Nebayot. Basmat kemudiannya mengahwini Esau (Kejadian 36:2-3).
Hagar
Mula-mula sekali kita akan
bincangkan Hagar. Kita tahu sedikit saja daripada Alkitab selain perincian asas
kelahiran Ismael. Dia orang Mesir, hamba kepada Sarai, gundik Abram dan ibu
Ismael. Erti namanya ialah orang asing,
seorang yang takut.
1Tawarikh 5:10-20 mengisahkan
perang-perang melawan orang Hagri (Hagar) ketika zaman Saul. Keturunan Ishak
pergi berperang melawan keturunan Hagar. Keturunan ini dikenali sebagai orang
Hagri, Hagarite atau Hagarene.
Mazmur 83:6 menunjukkan bahawa
orang Ismael dan orang Hagar merupakan dua bangsa berlainan. Ini nampaknya
menunjukkan bahawa Hagar kemudiannya mendapat anak lain yang menjadi satu
‘umat’ atau bangsa secara tersendiri. Di sini Ismael dan orang Hagri
ditunjukkan berasingan.
Mazmur 83:5-8 Sungguh, mereka telah berunding dengan satu
hati, mereka telah mengadakan perjanjian melawan Engkau: 6 Penghuni
kemah-kemah Edom dan orang Ismael, Moab dan orang Hagar, 7 Gebal dan
Amon dan Amalek, Filistea beserta penduduk Tirus, 8 juga Asyur telah
bergabung dengan mereka, menjadi kaki tangan bani Lot. Sela
Ensiklopedia Yahudi dalam talian
pada JewishEncyclopedia.com, dalam
karangannya tentang Hagar (oleh Salomon Schechter, Gotthard Deutsch Executive Committee of the Editorial Board. Emil
G. Hirsch Hartwig Hirschfeld), menyatakan:
Terdapat dalam berbagai petikan dalam Tawarikh, bagaimanapun, rujukan kepada suku orang Hagar, tetangga kepada suku-suku Israel trans-Yordan dan dihalau daripada kediaman mereka oleh suku-suku itu (I Tawarikh ayat 10, 18-22; xi. 38; xxvii. 31). Orang Hagar telah dipertalikan dengan orang Agraioi yang disebut Strabo (xvi. 4, 2), dan walaupun mereka bangsa Arab, mereka bukan sebahagian daripada orang Ismael.``
Lazim diandaikan bahawa orang Ismael menjadi orang Arab Timur Tengah. Orang Hagar menetap di timur Gilead, yang berada di kawasan bukit dekat Amman Yordan, tetapi kemudiannya berpindah ke Iraq hari ini.
The
Historians’ History of the World menjadikan orang Hagar satu suku Ismael namun
mendongengkan leluhur mereka serta leluhur Ismael dalam rujukan pertama, tetapi
seolah-olah menganggapnya asli dalam rujukan kedua berhubungan Ezra (ibid., Vol.
2, ms 66,129).
Nabatea.net mempunyai satu artikel
tentang subjek Hagar. Ia mencatatkan bahawa W.W. Muller berpendapat bahawa satu
kota orang Hagar tentunya ditulis sebagai han-Hagar
dalam bahasa Aramaik dan mungkin Hagara.
Justeru anjuran dibuat bahawa apabila nama ini ditafsir kepada Yunani ia
menjadi Gerrha.
Juga dicatatkan bahawa H. von
Wissmann mengusulkan bahawa istilah Hagar
boleh digunakan untuk menggambarkan sebuah kota bertembok dengan menara dan
benteng.
Dengan menggunakan teori-teori ini
ahli arkeologi berspekulasi bahawa Kerajaan Arab timur Orang Gerrhaea boleh
dipertalikan kepada keturunan Hagar. Sejarah memberitahu kita lebih banyak
tentang bangsa yang dikenali sebagai orang Gerrhaea dalam masyarakat Yunani.
Nicander dari Colophon, yang menulis
pada abad ketiga BCE, menyebut dalam sebuah puisi “nomad/pengembara Gerrha dan
mereka yang membajak di tepi Efrat” (A.S.F. Gow and A.F. Scholfield, Nicander, The Poems and Poetical Fragments,
Cambridge, 1952, ms 111). Justeru terdapat dua kumpulan, satu pengembara Gerrha
dan satu lagi masyarakat petani yang menetap di Efrat yang berdekatan.
Sedikit saja catatan tentang mereka
dalam rekod Asyur ataupun Kasdim. Bagaimanapun, ramai ahli sejarah telah
mengemukakan teori-teori mengenai mereka.
Movers mengusulkan bahawa
Nebukadnezar mungkin orangnya yang telah membuang negeri orang Gerrhaea
pengembara sebagai sebahagian daripada polisi untuk melindungi negaranya
daripada suku-suku Arab yang menjadi ancaman (F. C. Movers, Das phonizische Alterthum, Berlin 1856,
iii. 308).
Newman mengatakan pertalian antara
orang-orang Hagri 1 Tawarikh 5:10, 19-20; Mazmur 83:6-H83:7 adalah tidak pasti
namun mungkin kerana dua daripada anak-anak Ismael (Kejadian 25:15) merupakan
orang Hagri (1 Tawarikh 5:19) (The
Interpreter’s Dictionary of the Bible, artikel ‘Hagar’, Vol. 2, ms 508-9).
Kisah alkitabiah memberitahu kita
dalam 1 Tawarikh 5 bahawa:
1Tawarikh 5:19-22 Mereka
itu melakukan perang melawan orang Hagri, Yetur, Nafish dan Nodab. 20
Mereka mendapat bantuan melawan orang-orang itu, sehingga orang Hagri itu
dengan semua orang yang mengikutinya menyerahkan diri ke dalam tangan mereka,
sebab mereka telah berseru kepada Allah dalam pertempuran itu. Maka Ia
mengabulkan permintaan mereka, sebab mereka percaya kepada-Nya. 21
Mereka mengangkut ternak orang-orang itu sebagai jarahan: untanya lima puluh
ribu ekor, kambing domba dua ratus lima puluh ribu ekor dan keledai dua ribu
ekor, juga manusia seratus ribu jiwa. 22 Banyak orang yang tewas
karena mati terbunuh, sebab pertempuran itu adalah dari pada Allah. Lalu mereka
menduduki tempat orang-orang itu sampai waktu pembuangan. (KJV)
Ini boleh ditafsirkan dua cara
namun teks dalam Mazmur 83:6-8 menyatakan dengan jelas:
Penghuni
kemah-kemah Edom dan orang Ismael, Moab dan orang Hagar, Gebal dan Amon dan
Amalek, Filistea beserta penduduk Tirus, juga Asyur telah bergabung dengan
mereka, menjadi kaki tangan bani Lot.
Justeru kita harus andaikan bahawa
sekurang-kurangnya menjelang zaman Daud orang Ismael dan orang Hagri telah
berpecah kepada minimum dua kumpulan yang boleh dikenalpasti.
R. F. Schnell dalam artikelnya
mengenai orang Hagri juga mengatakan pertalian itu tidak pasti namun
mempertimbangkan bahawa mereka mungkin “orang Agraioi yang disebutkan oleh ahli
geografi Yunani Strabo, Ptolemy dan Pliny” (ibid. art. ‘Hagrite’, ms 511). Di
bahawa Saul, mereka ditakluki oleh Ruben dan Israel Trans-Yordan, yang
meluaskan sempadan-sempadan mereka hingga padang gurun dan menduduki tanah
mereka. Itu mungkin telah memaksa perpindahan mereka ke utara ke arah Efrat
sesudah semua penaklukan Daud.
Pentingnya, Schnell memperhatikan
bahawa Keturunan Hagar atau ‘Agarenes
(KJV) disebut berhubungan dengan Teman dalam Baruch 3:23, namun teks ini tidak
dianggap signifikan dan, selaras dengan tradisi Timur, juga disebut dalam 1
Raja-raja 4:30-5:10; Yeremia 49:7; Obaja 8 (ibid.).
Nyata sekali pada zaman Baruch
bahawa keturunan Hagar dianggap mempunyai pertalian dengan Teman.
Pengusiran nomad Gerrha
Rawlinson menentukan tanggal
pengusiran orang Nomad Gerrha kepada zaman Neo-Asyur selepas Sanherib
menghapuskan orang Kasdim pada 694 BCE dan mengusulkan dia mengusir beberapa
bangsa (termasuk orang Gerrha nomad) dan memindahkan orang Kasdim ke situ
(Rawlinson, G. H., Intercourse between
India and the Western World from the Earliest Times to the Fall of Rome,
Cambridge, 1926, ms 6).
Dalam artikel bertajuk The Twelve Lost Tribes of Ishmael kita
baca komen-komen dan selepas itu kutipan-kutipan daripada para penulis
dahulukala yang kita lihat seperti berikut:
“Kebanyakan penulis, bagaimanapun, lebih menyukai satu tarikh yang sama ada selari dengan kejatuhan keunggulan Kasdim oleh Achaemenids (contohnya A.H. L. Heeren, A manual of Ancient History; (Oxford 1833); O. Blau 'Altarabische Sprachstudien: 2 Theil' ZDMG 27 (1873), 328; H. Kiepert, Lehrbuch der alten Geographie' Berlin, 1878, 188; S. Genthe, Der Persische Meerbusen; Geschichte und Morphologie, Inauguraldiss. (Marburg, 18896), 10; A.W. Stiffe, 'Ancient Trading Centres of the Persian Gulf, iii: Pre-Mohammedan Settlements", GJ9 (1897), 311; Tkac, Gerrha, 1271) ataupun pada mana-mana waktu dalam zaman Achaemenid, (contohnya. Kennedy, The Early Commerce of Babylon”, 271 dan n. 5 percaya bahawa orang Kasdim meninggalkan Babel selepas Darius I menakluki kembali kota itu pada 488 BC. Lihat Shiwek, ‘Der Persische Golf, 64) yang mengusulkan bahawa pengusiran orang Kasdim berlaku ketika pemerintahan Xerxes susulan penindasan kejam terhadap pemberontakan Megabyzus di Babel pada 482 BC. Oleh sebab Gerrha tidak disebut oleh Herodotus, M. Arner menganjurkan dasar yang lebih terkemudian lagi dalam ‘The Ancient Trans-Peninsular Routes of Arabia,” 135
Strabo 16.4.19 memberitahu kita bahawa “hasil daripada dagangan mereka kedua-dua orang Sabaea dan Gerrhaea menjadi bangsa terkaya antara semua (orang Arab).”
Strabo 16.3.3 mencatatkan: “Orang Gerrhaea mengimport kebanyakan barang mereka di atas rakit-rakit ke Babilonia dan dari situ belayar ke hulu Efrat dengan barang mereka, kemudian membawanya melalui jalan darat ke semua bahagian negara.” dan “Orang Gerrhaea berdagang melalui jalan darat kebanyakannya, dalam barangan dan haruman Arab…”
Agatharchides (200 – 131 BC) memberitahu kita “… Petra dan Palestin di mana orang Gerrhaea dan Minaea dan semua orang Arab yang hidup di kawasan itu membawa kemenyan dari kawasan tanah tinggi, lazim dikatakan, serta barang-barang harum mereka.”
Juba (25 BC – 25 AD) dan Pliny (AD 77) (NH 12.40.80) mencatatkan: “Untuk perdagangan ini (dengan Elymais dan Marmania) mereka membuka kota Carra (Gerrha) di mana pasar mereka diadakan. Sebab mereka semua sudah lazim memulakan perjalanan dua puluh hari mereka ke Babba dan Syria-Palestin. Menurut laporan Juba, mereka bermula kemudian untuk sebab yang sama untuk pergi ke kerajaan Partia. Nampaknya mereka telah membawa barang mereka kepada orang Persia lebih awal lagi daripada Syria dan Mesir,” yang disahkan Herodotus, yang berkata “orang Arab membayar 1,000 talenta kemenyan setiap tahun kepada raja-raja Persia.”
(lihat http://www.balaams-ass.com/alhaj/twelvetribesofishmael.htm#anchor78633
Lokasi Gerrha kemudian
D.T. Potts, dalam siri dua jilidnya
bertajuk The Arabian Gulf in Antiquity (Volume
II, From Alexander the Great to the
Coming of Islam, Clarendon Press, Oxford, 1990) dengan menggunakan gambaran
Strabo, mengusulkan bahawa Gerrha tentunya terletak di kawasan pelabuhan moden
al-Jubayl di Saudi Arabia timur.
Strabo mengatakan bahawa Gerrha itu
terletak dua ratus stadia jauhnya dari laut, dan 2,400 stadia dari Teredon
(yang terletak berhampiran Basra zaman moden). Potts mencadangkan adanya sebuah
kota Gerrha dan juga sebuah pelabuhan Gerrha, dan bahawa kedua-duanya terletak
kira-kira dua puluh batu antara satu sama lain.
Rahsia
Soal sama ada Hagar berkahwin
semula dan mempunyai anak-anak lain dianggap sesetengah orang sebagai tekaan
semata-mata. Soal sama ada orang Hagar merupakan keturunan Ismael, anak sulung
atau anak tunggal Hagar, atau keturunan satu suku lain lagi masih belum
diselesaikan. Mungkin kemajuan-kemajuan dalam DNA akan memberitahu kita
penyelesaian nyata sebaik saja suku-suku dikenalpasti dan diuji dengan betul.
Kita akan cuba mengenalpasti Dua
Belas Suku Ismael dan lokasi mereka sebelumnya dan sekarang. Mereka bersifat
pengembara namun mereka juga menyimpan rekod genetik yang cukup luas.
Rekod alkitabiah meletakkan orang
Hagar/Hagri di padang gurun di timur Palestin dan ke arah Babel. Menulis pada
abad ketiga BCE, Nicander dari Colophon menyebut nomad-nomad Gerrha, dan menempatkan mereka di sepanjang pinggir
Sungai Efrat. Mereka berkembang dan akhirnya nama Gerrha dipakaikan kepada
seluruh pantai timur Arab.
Sesetengah pelajar seperti yang di Nabataea.net mengandaikan bahawa orang
Hagar dan kemudiannya orang Gerrhaea (nama Yunani mereka) merujuk kepada dua
belas suku yang berasal daripada Ismael, dan dengan itu daripada Hagar. Mereka
menganggapnya amat mungkin yang orang Yahudi hanya merujuk kepada mereka
sebagai keturunan Hagar, menghimpun bersama anak-anak Ismael dan sesiapa saja
anak lain yang Hagar mungkin ada. Mereka mengatakan: “Dalam budaya kuasaan
lelaki Timur Tengah, sukar dipercayai bahawa sebuah suku akan menamakan dirinya
sempena seorang keturunan perempuan. Orang Yahudi, bagaimanapun, mungkin telah
suka-suka membuat ini sebagai hinaan.”
Paulus dalam Galatia 4:21-31
mengatakan bahawa Hagar sebagai seorang hamba menggambarkan Perjanjian Lama
sementara Sara, sebagai perempuan merdeka, mewakili Perjanjian Baru.
Galatia 4:21-31 Katakanlah kepadaku, hai kamu yang mau hidup
di bawah hukum Taurat, tidakkah kamu mendengarkan hukum Taurat? 22
Bukankah ada tertulis, bahwa Abraham mempunyai dua anak, seorang dari perempuan
yang menjadi hambanya dan seorang dari perempuan yang merdeka? 23
Tetapi anak dari perempuan yang menjadi hambanya itu diperanakkan menurut
daging dan anak dari perempuan yang merdeka itu oleh karena janji. 24
Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua perempuan itu adalah dua ketentuan Allah:
yang satu berasal dari gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, itulah
Hagar-- 25 Hagar ialah gunung Sinai di tanah Arab--dan ia sama
dengan Yerusalem yang sekarang, karena ia hidup dalam perhambaan dengan
anak-anaknya. 26 Tetapi Yerusalem sorgawi adalah perempuan yang
merdeka, dan ialah ibu kita. 27 Karena ada tertulis:
"Bersukacitalah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembira
dan bersorak-sorailah, hai engkau yang tidak pernah menderita sakit bersalin!
Sebab yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak dari pada
yang bersuami." 28 Dan kamu, saudara-saudara, kamu sama seperti
Ishak adalah anak-anak janji. 29 Tetapi seperti dahulu, dia, yang
diperanakkan menurut daging, menganiaya yang diperanakkan menurut Roh, demikian
juga sekarang ini. 30 Tetapi apa kata nas Kitab Suci? "Usirlah
hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba perempuan itu tidak akan
menjadi ahli waris bersama-sama dengan anak perempuan merdeka itu." 31
Karena itu, saudara-saudara, kita bukanlah anak-anak hamba perempuan, melainkan
anak-anak perempuan merdeka.
Perbandingan oleh Paulus itu
ditujukan secara langsung kepada Yehuda. Ia menuntut Yerusalem sebagai pusatnya
dan bergantung pada aspek-aspek jasmaniah keturunannya daripada Ishak dan janji
keselamatan itu sebagai satu janji jasmaniah. Paulus menggunakan analogi
konflik antara Ismael dan Ishak untuk menggambarkan fakta bahawa Jemaat umpama
Yehuda sebagaimana Yehuda menganggap dirinya berbanding Ismael. Seluruh
perjanjian itu ditetapkan dengan Abraham untuk menunjuk ke arah Kristus dan
akhirnya akan bersandar dalam Jemaat, yang terbuka kepada Bangsa-bangsa dan
bukan hanya kepada Ismael, dan keturunan Lot dan Esau tetapi kepada semua
bangsa dunia sebagai sebahagian daripada Israel Tuhan dalam Kristus.
Keturunan Ismael
Keturunan Ismael juga menjadi orang
Bedouin Arab, dan kita kini mempunyai banyak suku bernama yang menganggap diri
mereka berbeza daripada orang Bedouin. Kita akan meneliti suku-suku itu.
Kejadian 25:12-18 Inilah keturunan Ismael, anak Abraham, yang telah dilahirkan baginya oleh Hagar, perempuan Mesir, hamba Sara itu. 13 Inilah nama anak-anak Ismael, disebutkan menurut urutan lahirnya: Nebayot, anak sulung Ismael, selanjutnya Kedar, Adbeel, Mibsam, 14 Misyma, Duma, Masa, 15 Hadad, Tema, Yetur, Nafish dan Kedma. 16 Itulah anak-anak Ismael, dan itulah nama-nama mereka, menurut kampung mereka dan menurut perkemahan mereka, dua belas orang raja, masing-masing dengan sukunya. 17 Umur Ismael ialah seratus tiga puluh tujuh tahun. Sesudah itu ia meninggal. Ia mati dan dikumpulkan kepada kaum leluhurnya. 18 Mereka itu mendiami daerah dari Hawila sampai Syur, yang letaknya di sebelah timur Mesir ke arah Asyur. Mereka menetap berhadapan dengan semua saudara mereka.
Tawarikh juga menyenaraikan
anak-anak Ismael.
1Tawarikh 1:29-31 Inilah keturunan mereka: anak sulung Ismael
ialah Nebayot, lalu Kedar, Adbeel, Mibsam, 30 Misyma, Duma, Masa,
Hadad, Tema, 31 Yetur, Nafish dan Kedma; mereka itulah anak-anak
Ismael.
Seperti yang dicatatkan di atas,
Ismael juga mempunyai seorang anak perempuan bernama Mahalat, namun dia juga
dipanggil Basmat.
Nebayot
Nebayot (Nebaioth), atau Nabajoth,
dan saudara-saudara lelakinya menetap di Arab. Josephus mencatatkan ini dalam Antiquities of the Jews, Buku 1, Bab
12.4.
“Mereka menetap di seluruh negeri dari Efrat hingga Laut Merah, dan memanggilnya Nabatene. Mereka ialah Bangsa Arab, dan mereka menamakan suku-suku mereka daripada semua ini, sebab sifat mereka sendiri, dan sebab martabat Abraham bapa mereka.”
Dia ialah kepala suku yang
dinamakan sempenanya. Dia dan saudaranya Kedar terkenal dengan penternakan
domba pada zaman Yesaya (Yesaya 60:7).
Segala kambing
domba Kedar akan berhimpun kepadamu, domba-domba jantan Nebayot akan tersedia
untuk ibadahmu; semuanya akan dipersembahkan di atas mezbah-Ku sebagai korban
yang berkenan kepada-Ku, dan Aku akan menyemarakkan rumah keagungan-Ku.
Ayat ini menunjukkan dua suku
keturunan Ismael yang akan bertaubat dan mereka akan mempersembah korban kepada
Tuhan di Yerusalem sebagai sebahagian daripada Pemulihan milenium. “Domba-domba
jantan Nebayot akan tersedia untuk ibadahmu” merupakan satu kiasan kepada
fungsi anak sulung Ismael sebagai sebahagian daripada imamat di bawah Mesias.
Sementara Josephus dan para sarjana
lain sebelum ini mempertalikan Nebayot dengan orang Nabatea, International Standard Bible Encyclopedia
(ISBE) menyatakan bahawa hakikat adanya perbezaan ejaan menjadikan teori
ini tidak boleh diterima. Jewish
Encyclopaedia juga membuang teori ini.
Daripada rekod Asyur kita tahu
bahawa Raja Ashurbanipal (668-662 BCE) berperang dengan orang Nabatea.
Bagaimanapun, sekumpulan orang Kasdim, termasuk beberapa suku berhampiran,
memberontak menentang Sanherib, pemerintah Asyur, pada 703 BCE. Di kalangan
pemberontak itu, rekod Tiglat-pileser III menyenaraikan orang Nabatu (keturunan
mungkin bagi Nebayot, anak sulung Ismael) dan orang Kedar (keturunan anak kedua
Ismael). Suku-suku ini tidak ditakluki dan mereka direkod sebagai melarikan
diri dari Asyur ke Padang Gurun Arab.
Seperti yang dijangkakan kerajaan
Asyur akhirnya terbahagi apabila dua saudara mula memerintah – seorang sebagai
Raja Babilonia dan seorang lagi Raja Asyur. Kemudian pada 652 BCE ketika perang
tercetus antara dua saudara itu, orang Kedar menyokong raja Babel dalam suatu
serangan Asyur barat. Mereka dikalahkan, dan melarikan diri kepada pemimpin
orang Nabayat untuk keselamatan. Apabila orang Kedar dan Nabayat kemudian
menyerang sempadan barat Asyur mereka telah dikalahkan.
Kira-kira tiga ratus tahun kemudian
papyri (tulisan) Zenon, yang tanggalnya 259 BCE, menyebut bahawa orang Nabatu
berdagang kemenyan Gerrhea dan Minae, mengangkutnya ke Gaza dan Syria melalui
pusat-pusat Kedar di Arab utara, Jauf, dan Tayma.
Rekod sejarah jelas menyatakan
bahawa pada 586 BCE orang Edom mula bergerak ke selatan ke dalam kawasan tanah
Yahudi yang dikosongkan oleh Nebukadnezar. Begitu juga suku-suku Arab mula
bergerak ke utara. Lama kelamaan orang Nabatu mula menduduki tanah kosong yang
ditinggalkan oleh orang Edom dan akhirnya menjadikannya pusat Empayar Nabatea.
Dengan berasaskan perdagangan
saudagar, orang Nabatea akhirnya berjaya membangunkan sebuah tamadun yang amat
hebat. Walaupun kota Petra merupakan ibu kota asal, Bostra, di Syria, juga
digunakan sebagai kota raja. Kota-kota lain juga dibina di Negev, di utara
Saudi Arabia hari ini, dan di bahagian-bahagian Jordan moden. Bagaimanapun,
pada 106 CE orang Nabatea melepaskan kerajaan mereka kepada orang Rom dan
selang waktu mereka kehilangan keperibadian mereka.
Bagaimanapun, Jewish Encyclopedia dalam artikelnya oleh George A Barton mengenai
orang Nabatea menyatakan bahawa mereka tidak sama dengan Nebayot.
Barton menyatakan bahawa walaupun
diandaikan pada mulanya bahawa orang Nabatæa merupakan orang yang sama seperti
Nebayot Kejadian 25:13, dan juga dengan Naba-a-a-ti daripada tawarikh
Assurbanipal, kini dianggap bahawa mereka patut disamakan dengan orang Kadmon
Kejadian 15:19.
Sebab inskripsi (prasasti) telah
ditemui yang ditulis dalam bahasa Aramaik, orang Nabataea nampaknya mempunyai
latar belakang Arab tetapi mereka mungkin orang Arab di bawah pengaruh Arab.
Schurer, dalam The History of the Jewish People in the Age of Jesus Christ, (ed.
Vermes, et al., T. dan T. Clark Edinburgh, 1987, Apendiks II, ms 574 dan
seterusnya) mengatakan bahawa sedikit saja diketahui tentang orang Nabatea
hingga asal etnik mereka sekalipun tidak pasti. Bahasa mereka pada inskripsi
dan syiling semuanya Aramaik, dan menunjukkan mereka orang Aramaea. Namun
begitu, sebaliknya, mereka kerap disebut sebagai orang Arab oleh penulis-penulis
dahulu, bukan saja oleh mereka yang jauh daripada mereka dari segi waktu tetapi
juga oleh Josephus yang dijangka mengetahui sepenuhnya perbezaan antara
kedua-duanya.
Daripada bukti ini kesimpulan telah
dibuat bahawa mereka ialah orang Arab yang, sebab bahasa Arab belum lagi
berkembang menjadi bahasa bertulis, menggunakan bahasa Aramaik yang merupakan
bahasa beradab zaman itu untuk tujuan kesusasteraan. Schurer menganggap
identifikasi mereka dengan Nebayot Kejadian 25:13, 28:9; 36:3; 1 Tawarikh 1:29;
dan Yesaya 60:7 sebagai satu suku Arab sebagai amat tidak mungkin. Justeru dia
mengabaikan mereka sebagai keturunan Ismael.
Hanya dari permulaan zaman Yunani
barulah gambaran jelas tentang mereka muncul. Pada waktu itu mereka menetap di
mana orang Edom tinggal antara Laut Mati dan Teluk Aqaba, di wilayah Petra yang
Schurer katakan mungkin tidak sama dengan Sela lama orang Edom (ibid., ms 576).
Selepas Antigonus mengusir Ptolemy
Lagus dari Coele-Syria pada 312 BCE, dia mengutus jeneralnya Athenaeus melawan
orang Nabataea dengan 4000 infantri dan 600 kavalri dan menyerang kubu mereka
di Petra secara mengejut. Bagaimanapun, sebab kelalaiannya sendiri, tenteranya
hancur dalam satu serangan malam oleh orang Nabataea (ibid.). Antigonus
kemudian mengutus anaknya Demetrius untuk menakluk mereka tetapi tidak berjaya.
Menurut Diodorus yang menulis laporannya, mereka merupakan kumpulan nomad
penggembala primitif yang tidak pernah mempunyai raja. Dinasti pertama yang
diketahui untuk orang ini ialah Aretas yang digambarkan sebagai Tyrannos atau raja kejam. Imam Besar
Jason mencari perlindungan dengannya pada 168 BCE (2 Mac. 5:8).
Mereka bersahabat dengan parti
Yahudi dalam pemberontakan Maccabea pada 164 dan 160 BCE (lihat 1 Mac. 5:25;
9:35). Kuasa mereka menjangkau sejauh timur Yordan. Pada akhir abad kedua BCE
apabila kerajaan Ptolemy dan Seleucid runtuh, mereka mencapai kuasa terbesar
mereka di bawah Erotimus (Aretas II?) sekitar 110-100 BCE.
Orang Palestin dan orang Syria
dikalahkan beberapa kali oleh orang Arab yang kelihatannya berada di bawah raja
Nabatea dari 93 BCE (Alexander Jannaeus) hingga 87 BCE (Antiochus XII) mungkin
kedua-dua kalinya di bawah Obodat atau Obodas I. Antiochus XII gugur dalam
pertempuran di Cana.
Dengan itu kita mempunyai idea yang
cukup baik tentang kekuatan dan kuasa dan kita tahu lokasi mereka, tetapi jika
Schurer yang harus diikuti, mereka bukan orang Ismael tetapi orang Arab
keturunan Ketura. Mereka bukan orang Edom keturunan Esau. Mungkin juga mereka
kedua-duanya.
Mereka berdagang dari Mesir dan
Gaza melalui Petra ke Arab tengah dan sejauh Babilonia. Jalan perdagangan lain
juga tersedia untuk mereka dan sebuah koloni dibangunkan di pelabuhan Puteoli
Itali. Di situ mereka mendirikan sebuah rumah ibadat untuk ilah asli mereka.
Mereka membuat wang logam pada abad ke 2 BCE yang mempunyai nama-nama
pemerintah berikut: Malchus I. (Maliku), kira-kira 145 BCE; Obodas I.
(Obodath), kira-kira 97-85; Aretas III. (Haretath Melek Nabatu), kira-kira
85-62; Obodas II. (Obodath Melek Nabatu); Aretas IV. (Haretath), 2-50 CE;
Malchus III, 50-70; dan Rabel, 70-95.
Inskripsi Aramaik menunjukkan
bahawa orang Nabatea menguasai kawasan dari Arnon hingga Damsyik (Damascus)
pada Abad Pertama dan kemudiannya kehilangan Hauran dan Peræa kepada Herodes.
Bagaimanapun, mereka dapat mengekalkan satu baris benteng yang menghubungkan
wilayah-wilayah selatan mereka dengan kawasan sekeliling Damsyik, di mana
mereka masih mempunyai suatu protektorat.
Pada zaman Augustus kerajaan
Nabatæa telah menjadikan Rom tempat pergantungan, sama seperti kerajaan Yudea.
Kebanyakan inskripsi Nabatæa
bertarikh yang ada datang daripada Aretas IV, Malchus III., dan Rabel,
raja-raja zaman ini dan apa yang menarik ialah anak perempuan Aretas (Haretath)
yang diceraikan oleh Herodes Antipas yang memilih Herodias (Josephus, Ant. Jews, xviii. 5, 1; Matius 14:3 dan
seterusnya).
Pada waktu pemerintahan yang sama
inilah Paulus melarikan diri dari Damsyik (2 Korintus 11:32). Orang Nabatæa
memberi bantuan kepada tentera Titus ketika pengepungan Yerusalem (Josephus, l.c. xvii. 10, 9) (lihat juga karya Perang dengan Rom dan
Kejatuhan Bait Suci (No. 298)).
Kerajaan Nabatæa berakhir di bawah
Trajan dengan bahagian-bahagiannya yang lebih dekat dibawa masuk ke dalam
daerah Rom Arab. Pada 106 CE, seperti yang dicatatkan Schurer, Arab dimiliki
Petra; dengan kata lain Arab Nabatea dijadikan wilayah Rom oleh Cornelius
Palma, wali/gabenor Syria menurut perintah Trajan (ibid., ms 585).
Justeru kita boleh andaikan bahawa
sekiranya orang Nabatea bukan Arab pada mulanya tetapi Aramaik (keturunan Aram)
kawasan itu dan rakyatnya kemudiannya diserap ke dalam dan, di bawah orang Rom,
menjadi sebahagian daripada daerah Arab.
Jika orang Nabatea sememangnya orang
Kadmon Kejadian 15:19 maka apa yang kita lihat di sini ialah Qedem, dari negeri
Qedem iaitu negeri timur (Kejadian 25:6 RSV). Mesias akan sentiasa datang dari
timur dan sebab itu orientasi orang Ibrani adalah ke timur sebagai “depan”. Ke
negeri Qedem inilah Abraham menghantar anak-anak Ketura dan ia dipercayai
berada di Padang Gurun Syria, di timur Byblos. Negeri-negeri orang Kadmon,
orang Keni dan orang Kenas diberikan kepada keturunan Abraham dan dengan itu
mereka diserap masuk ke dalam keturunan Ketura. Keturunan Qedem dikenali
sebagai “orang timur” yang termasuk Ayub seorang keturunan Isakhar Israel (Ayub
1:3; lihat 18:20), dan Raja-raja Midian yang menunggang unta (Hakim 8:10-12,
21, 26) dan orang-orang bijaksana yang mempunyai nama berhubungan Arab (1
Raja-raja 4:30-31 (H5:10 lihat Interpreter’s
Dictionary of the Bible, Vol. 3, ms 2, artikel ‘Kadmonites’).
Orang Keni merupakan satu suku
pandai besi atau pekerja logam seminomad (separa penggembara) dan mendiami
tanah batu di selatan Tell Arad di lereng barat Wadi Arabah yang kaya mineral
di atas Tamar (Bilangan 24:21; Hakim 1:16). Orang Sleib Arab, pekerja logam
nomad, tidak diberi penghormatan yang sama kerana orang Keni ini sudah ada
seawal 1300 BCE. Mereka asalnya tinggal di Kanaan, yang tanahnya dijanjikan
kepada Abraham dan keturunannya (Kejadian 15:19). Rujukan dalam Bilangan 24:21
mengatakan mereka “tertaruh di atas bukit batu” yang menempatkan mereka pada
zaman Bileam di Wadi Arabah.
Dalam Hakim 4:11 orang Keni
disebutkan sebagai keturunan Hobab (lihat Hakim 1:16).
Interpreter’s
Dictionary
mempertimbangkan bahawa mereka mungkin pernah hidup di kalangan orang Midian
dan mengajar mereka pengolahan logam dan ada difikirkan bahawa Musa belajar
pengolahan logam ketika berada di kalangan orang Keni dan Midian, sebab istilah
itu juga dipakaikan kadangkala kepada Yitro, bapa mertua Musa. Tidak lama
selepas ini orang Keni memasuki Palestin sebagai sebahagian Israel dalam suku
Yehuda dan hubungan ini nampaknya disahkan lagi dalam 1 Samuel 15:6 dalam mana
orang Keni digambarkan menunjuk kesetiaan kepada Israel dalam Keluaran. Pada
waktu itu mereka sudah menjalin hubungan dengan orang Amalek dan Saul
memperingatkan mereka supaya berpisah jika mereka ingin menjauhi kebinasaan.
(ibid., ms 6).
Pada zaman Hakim-hakim satu cabang
nomad orang Keni di bawah Heber telah menduduki Galilea (Hakim 4:11; 5:24) (Int. Dict., ibid., ms 7).
1 Tawarikh 2:55 menggambarkan
keluarga-keluarga ahli surat tertentu sebagai orang Keni yang diam di Yabes di
Yehuda selatan, yang keturunannya ialah Hamat bapa keluarga Rekhab. Terdapat
komposisi YDNA E3b signifikan di kalangan orang Yahudi, yang mungkin datang
daripada orang Kanaan.
Sebutan terakhir orang Keni dalam
Alkitab adalah ketika Daud, sewaktu dia diam di Gat kota Filistin, menjarah
suku-suku yang diam di Tanah Negeb orang Keni (1 Samuel 27:10) dan selepas itu
Daud mengirim barang rampasan kepada para tua-tua Yehuda dan kepada sanaknya
(lihat LXX) yang ada antaranya tinggal dalam kota-kota orang Keni (1 Samuel
30:29).
Orang Keni di timur kemudiannya
diserap ke dalam orang Arab. Bagaimanapun, hubungan yang didalilkan antara
orang Keni dan suku Arab Banu’l-Qayn yang diam di wilayah antara Teima dan
Hauran pada abad keenam CE sejurus sebelum zaman Nabi tidak dapat dibuktikan
(ibid.)
Orang Kenas yang disebut ialah satu
kumpulan campuran yang ada di Kanaan bilamana tanah-tanah mereka dijanjikan
untuk diberikan kepada keturunan Abraham. Nama ini juga digunakan untuk
anak-anak Elifas, anak sulung Esau, dan dibincangkan dalam bahagian itu.
Orang Kenas merupakan sebuah
kumpulan campuran bukan bangsa Israel yang berpindah ke dalam Negeb dari
tenggara sebelum kumpulan penaklukan utama. Mereka terdiri daripada suku-suku
orang Kaleb yang menduduki Hebron (El Khalil moden) (Yosua 14:6-14; 15:52-54).
Kumpulan kedua ialah orang Otniel yang menduduki Debir (Tell Beit Mirsim
moden?) (Yosua 15:15-19; Hakim 1:11-15). Kumpulan ketiga yang mungkin ialah
orang Yerahmeel, yang mesti telah menduduki kawasan bukit paling selatan
Yehuda. Mereka dikaitkan dengan orang Edom dan orang Keni. Justeru kumpulan
selatan yang dikaitkan dengan orang Nabataea yang mempunyai pertalian Arab
kemudian juga dipertalikan dengan Edom dan Yehuda, tetapi mungkin sebenarnya
tidak berasal daripada mana-mana itu dan sebaliknya berasal daripada Kanaan
awal dan mempunyai pertalian dengaan Aram dan dengan itu bersifat Aramaik serta
dengan orang Arab dan orang Yahudi.
Kedar (kehitaman; dukacita)
Terdapat beberapa rujukan kepada
Kedar dalam Alkitab. Nubuatan-nubuatan dalam Yesaya dan Yeremia menunjukkan
perang dan kekalahan tetapi pada akhir zaman mereka akan dipulihkan dan
ditempatkan dalam Israel sebagai sebahagian kerajaan Mesias. Anak sulung
memainkan peranan utama dalam pelayanan tetapi juga keturunan anak kedua,
Kedar, ditempatkan dalam pemulihan di kalangan kawanan, iaitu Jemaat Tuhan.
Mereka orang pengembara yang khususnya berdagang domba dan kambing dan diam
dalam khemah.
Nama Kedar ditafsirkan oleh orang Ibrani sebagai Qedar dan oleh orang Asyur sebagai Qidri. Orang Arab merujuk kepada mereka sebagai Qidar. Mereka
menjadi suku Arab yang berkuasa di barat laut Semenanjung Arab. Mereka diam
dalam khemah-khemah hitam, yang cukup terkenal dalam dunia purba. Orang Babel,
di bawah Nebukadnezar, berperang menentang mereka pada 599 BCE. Ini sebahagian
daripada penaklukan orang Semit selatan, yang mana bahagian terakhirnya ialah
kemusnahan Yerusalem dan Yehuda. Yeremia menubuatkan perang ini dalam Yeremia
49:28-29. Suku Kedar mempunyai sejarah perang yang lama dengan keturunan Asyur
dan mereka disebut dalam rekod Ashurbanipal Asyur dan dalam rekod-rekod
berbagai raja Asyur lain dengan siapa mereka bertentangan. Dalam rekod-rekod
ini Kedar dan Nebayot berhubungan rapat.
Kedar juga diam di Mekah (Makkah).
Ahli-ahli genealogi (silsilah) Arab berkata ada 40 generasi dari Kedar ke
‘Adnan dan anaknya Ma’ad dari siapa orang Arab ‘Adnan menyusut leluhur mereka.
Hadis (Hadith) berkata bahawa Nabi hanya menyusut leluhurnya balik kepada
‘Adnan dan berhenti di situ kerana dia mempunyai ketidakpastian genealogi dari
tarikh itu. Dia dikutip menyatakan, “Ahli genealogi bercakap bohong” (lihat
Rahmat-ul-lil’alameen 2/7-17). Justeru Nabi bukan Arab “Tulen” atau al-‘Ariba,
yang sebenarnya satu istilah yang digunakan bagi keturunan Sem dari Aram dan
Arpakhsad (lihat juga Keturunan Abraham Bahagian
IV: Keturunan Ketura (No. 212D)).
Nabi merupakan seorang Arab yang
diarabkan atau al-Musta’ribah daripada keturunan Ismael. Beberapa keluarga
‘Ananaite bangsawan terkenal daripada kumpulan Quriesh ialah Alnazi, Altamimi,
Almaleek, Bani Khaled, Bani Kolab, Bani hashim dsb.
Istilah al-Musta’ribah juga
digunakan unttuk orang bukan Ismael atau Arab Campuran daripada kedua-dua
kumpulan.
Empat puluh generasi Kedar antara
dia dan ‘Adanad juga tentunya tersebar menjadi bangsa yang besar dan
kemudiannya diserap ke dalam suku-suku lain. Rangka waktu empat puluh generasi
ialah 1600 tahun. Sekiranya kita hanya mengizinkan dua puluh tahun per
generasi, masih ada 800 tahun sehingga ‘Adnan, pada waktu tertentu pada akhir
zaman Hakim-hakim dan kejatuhan Troy. Jika tiga puluh tahun diizinkan kita
berada pada waktu sesudah kejatuhan Israel dan kira-kira pada waktu Tawanan
Babel. Justeru perang-perang dengan orang Asyur dan perluasan orang Sparta ke
dalam Laconia semuanya berlaku sebelum ‘Adnan dan perang-perang itu diperangi
oleh keturunan Kedar dan Nebayot, dan suku-suku ini ditakluk oleh Daud serta
keturunan Mesekh dan orang Syria sebelum negeri yang kemudiannya menjadi Sparta
ditakluki.
Perluasan orang Edom berlaku
selepas kejatuhan Israel dan Yehuda. Perluasan terjadi dari ‘Adnan di Mekah.
Ma’ad bin ‘Adnan hanya mempunyai
seorang anak lelaki, Nizar.
Nizar mempunyai empat anak lelaki
yang bercabang membentuk empat suku besar. Ini ialah:
1. Eyad
2. Anmar
3. Rabi’a
4. Mudar
Dua yang akhir membentuk berbagai sept (suku keluarga).
Rabi’a memperanakkan Asad, Anazah,
‘Abdul, Qais, Hanifa dan lain-lain. Anak Rabi’a, Wa’il, mempunyai dua anak
lelaki Bakr dan Taghlib.
Suku-suku Mudar membentuk dua
divisi besar:
1. Suku-suku daripada Qais
‘Ailan bin Mudar
2. Suku-suku daripada Elias
bin Mudar.
Daripada Qais ‘Ailan datangnya:
Banu Saleem, Banu Hawazin, dan Banu
Ghatafan, yang menjadi leluhur ‘Abs, Zubyan, Ashja’ dan Gani bin A’sur.
Daripada Elias datangnya:
Tamim bin Murra, Hudhail bin
Mudrika, banu Asad bin Khuzaimah dan suku-suku Kinana bin Khuzaimah, yang
daripadanya datang Quraish yang masyhur, keturunan Fahr bin Malik, bin An-Nadr
bin Kinana.
Quraish bercabang menjadi berbagai
suku, dan yang paling terkemuka ialah Jumah, Sahm, ‘Adi, Makhzum, Tayim, Zahra,
dan tiga sept Qusai bin Kilab, ‘Abdud-Dar bin Qusai, Asad bin ‘Abdul ‘Uzza bin
Qusai dan ‘Abd Manaf bin Qusai.
‘Abd Manaf bercabang menjadi empat
suku:
1. ‘Abd Shams
2. Nawfal
3. Muttalib
4. Hashim
Daripada keluarga Hashim inilah
asalnya Abu Qasim, Nabi Arab, sebagai Qasim bin ‘Abdullah, bin ‘Abdul-Muttalib
bin Hashim, dan dipanggil Muhammad.
Keturunannya ialah Ismael ke Kinana
ke Quraish, ke Hashim ke Qasim yang dikenali sebagai Muhammad (lihat Muslim
2/245; Tirmidhi 2/201).
(lihat juga www.witnesss-pioneer.org/vil/Books/SM_tsn/ch1s1.html)
Justeru sumbangan Kedar yang paling
terkemuka adalah tatkala seorang keturunan Kedar, Abu Qasim, menukar kepada
kepercayaan Kristian. Para pengikutnya kemudian merosakkan kepercayaan ini
dengan apa yang dikenali kemudian sebagai Hadis (Hadith), suatu kompilasi
tradisi dan tafsiran palsu yang kemudiannya digunakan untuk mengasaskan agama
Islam.
Keturunan ‘Adnan tersebar di
seluruh Arab. Daripadanya juga datang suku ‘Abdul Qais dengan sept-sept Bakr
bin Wa’il dan Tamim yang beremigrasi ke Bahrain.
Banu Hanifa bin Sa’b bin Ali bin
Bakr menetapi di Hijr ibu kota Yamama. Justeru semua suku Bakr bin Wa’ol
tinggal di kawasan tanah yang termasuk Yamama, Bahrain, Saif Kazima, sampai
pinggir laut dan sampai sempadan-sempadan luar Iraq, Ablah dan Hait.
Kebanyakan daripada suku Tahglib
tinggal di kawasan Efrat dan ada antara mereka hidup dengan suku Bakr.
Banu Tamim diam di semigurun Basra.
Banu Saleem diam di kawasan sekitar
Madinah (Medinah) antara Wadi Al-Qura sampai Khaibar sampai pergunungan timur
Harrah.
Taqif diam di Ta’if dan Hwazin di
timur Mekah dekat Autas di jalan Mekah-Basra.
Banu Asad tinggal di timur Taim dan
barat Kufa dengan Banu Tai’ yang diam antara mereka dan Taim, kira-kira lima
hari perjalanan dari Kufa.
Zubyan diam di kawasan-kawasan
antara Taim dan Hawran.
Sementara beberapa sept Kinana diam
di Tihama, sept-sept Quraish tinggal di Mekah dan berpecah-belah sepenuhnya.
Suku Quraish akhirnya disatukan
secara terhormat, yang mengakui status dan kepentingan mereka sebagai satu
suku, oleh Qusai bin Kilab yang mengerahkan barisan-barisan mereka justeru
menjadikan mereka satu angkatan (lihat Mudadrat Tareekh Al-Umam Al-Islamiyah
1/15-16).
Untuk perpindahan keturunan Ketura
ke Mekah dan Medina di bawah jajahan Rom di Arab, lihat karya Keturunan Abraham Bahagian
IV: Keturunan Ketura (No. 212D).
Kepentingan Quraish bertambah
dengan signifikan dan ramai keturunan Kedar menyusut asal mereka melalui
keluarga ini.
Sebagai contoh: terdapat dua
keluarga keturunan Nabi di Basra, iaitu Barakat dan al-Naqib. Keseluruhannya terdapat
150 suku di Iraq, dan tiga puluh daripadanya ialah suku terpenting. Kebanyakan
suku atau rumpun ini menganggap kesetiaan kepada suku mereka sebagai lebih
penting daripada apa-apa kesetiaan nasional.
Senarai penuh sept atau suku
keluarga Nabi di Iraq diberikan pada Lampiran A.
Terdapat tujuh puluh dua sept atau
subsuku yang menuntut berketurunan Nabi di Iraq sajapun.
Namun begitu terdapat ramai
keturunan Ismael melalui Kedar di Iraq. Rabi’a berpusat sekitar kawasan bandar
Kut.
Bani (Banu) Tamim berada di tengah
dan selatan Iraq dengan
·
Suku Al-Suhail sebagai pemimpin suku dekat Abu Ghuraib
·
Bahagian Al-Turshan yang berpusat di kawasan pemerintahan Diyala
·
Bahagian Al-Kan’an di kawasan pemerintahan Basra dan di seberang
sempadan di Iran dalam Daerah Kuzestan.
Persekutuan Bani Ka’b juga di Basra
dan di Daerah Kurdestan di Iran.
Persekutuan-persekutuan Arab dan
lokasi mereka di Iraq ada dalam Lampiran A.
Nubuatan di bawah orang
Babel
Yeremia berbicara tentang Kedar di
bawah orang Babel.
Yeremia 49:28-39 Mengenai Kedar dan mengenai kerajaan-kerajaan
Hazor yang dipukul kalah oleh Nebukadnezar, raja Babel. Beginilah firman TUHAN:
"Bersiaplah, majulah melawan Kedar, binasakanlah orang-orang di sebelah
timur! 29 Hendaklah kemah-kemah mereka dan kawanan domba mereka
dirampas sampai bersih, tenda-tenda mereka dan segala perabot mereka; hendaklah
unta-unta mereka habis dibawa serta, dan hendaklah berteriak-teriak kepada
mereka: Kegentaran dari segala jurusan! 30 Larilah, mengungsilah
cepat-cepat, bersembunyilah dalam liang-liang, hai penduduk Hazor! demikianlah
firman TUHAN. Sebab Nebukadnezar, raja Babel, telah mengambil putusan terhadap
kamu dan telah membuat rancangan terhadap kamu. 31 Bersiaplah,
majulah melawan bangsa yang hidup sentosa, yang diam dengan aman tenteram,
demikianlah firman TUHAN, dan yang tidak punya pintu gerbang atau palang, dan
yang tinggal tersendiri! 32 Unta-unta mereka akan menjadi jarahan,
dan ternak mereka yang banyak itu menjadi rampasan! Aku akan menyerakkan ke
segala mata angin mereka yang berpotong tepi rambutnya berkeliling, dan dari
segala penjuru Aku akan mendatangkan bencana atas mereka, demikianlah firman
TUHAN. 33 Hazor akan menjadi tempat persembunyian bagi serigala,
menjadi tempat tandus sampai selama-lamanya; seorangpun tidak akan diam lagi di
sana dan seorang manusiapun tidak akan tinggal lagi di dalamnya." 34
Firman TUHAN yang datang kepada nabi Yeremia mengenai Elam, pada permulaan
pemerintahan Zedekia, raja Yehuda: 35 Beginilah firman TUHAN semesta
alam: "Sesungguhnya, Aku mematahkan busur Elam, yakni inti kekuatannya. 36
Aku akan mendatangkan atas Elam keempat angin dari keempat penjuru langit dan
akan menyerakkan mereka ke segala mata angin ini, sehingga tidak ada bangsa
yang tidak kedatangan orang-orang yang berserakan dari Elam. 37 Aku
akan membuat Elam terkejut di depan para musuhnya dan di depan orang-orang yang
berusaha mencabut nyawanya. Aku akan mendatangkan atasnya malapetaka, yakni
murka-Ku yang menyala-nyala, demikianlah firman TUHAN. Aku akan menyuruh pedang
mengejar mereka sampai mereka Kuhabiskan. 38 Aku akan menaruh
takhta-Ku di Elam, dan Aku akan membinasakan dari sana raja dan pemuka-pemuka,
demikianlah firman TUHAN. 39 Tetapi di kemudian hari Aku akan
memulihkan keadaan Elam, demikianlah firman TUHAN."
Yehezkiel 27 mengisahkan ratapan
Tirus. Tirus ialah pusat perdagangan besar dan Kedar merupakan sumber pilihan
untuk perdagangan dalam domba dan kambing.
Yehezkiel 27:21 Arab dan semua pemuka Kedar berdagang dengan engkau dalam anak domba, domba jantan dan kambing jantan; dalam hal-hal itulah mereka berdagang dengan engkau.
Yesaya menyatakan bahawa bangsa
Kedar, orang perkasa dan pemanah cekap, akan dikalahkan.
Yesaya 21:14-17 Hai
penduduk tanah Tema, keluarlah, bawalah air kepada orang yang haus, pergilah,
sambutlah orang pelarian dengan roti! 15 Sebab mereka melarikan diri
terhadap pedang, ya terhadap pedang yang terhunus, terhadap busur yang
dilentur, dan terhadap kehebatan peperangan. 16 Sebab beginilah
firman Tuhan kepadaku: "Dalam setahun lagi, menurut masa kerja prajurit
upahan, maka segala kemuliaan Kedar akan habis. 17 Dan dari
pemanah-pemanah yang gagah perkasa dari bani Kedar, akan tinggal sejumlah kecil
saja, sebab TUHAN, Allah Israel, telah mengatakannya."
Perang-perang ini akan berakhir dan
Mesias akan mengukuhkan bani Kedar dan menggunakan anak sulung Nebayot untuk
memualafkan semua orang Arab dan bani-bani Timur Tengah, dan mereka akan
didamaikan dan memerintah dari Yerusalem.
Adbeel (wap, atau awan Tuhan,
juga hamba Tuhan)
Suku ini terletak di barat laut
Arab berhampiran Kedar dan Nebayot. Mereka disebut dalam Kejadian 25:13 dan 1
Tawarikh 1:20. S. Cohen mengatakan mereka sama dengan orang Idiba’ilea yang
ditakluk oleh Tiglat-pileser III (ada mengatakan II) dan selepas itu melantik mereka sebagai pengawal di perbatasan Mesir (Interp. Dict., Vol. 1, ms 45).
Orang Idiba’ilea ini ialah
Idibi’ilu dari Arubu. Sesetengah pihak cuba mencari suku ini di Sinai kerana
mereka menetap di barat.
Mibsam (berbau harum) dan Misyma (mendengar;
menurut)
Sekali lagi, ada sedikit saja
maklumat tentang dua suku ini. International
Standard Bible Encyclopedia mengatakan bahawa kedua-dua nama ini juga
dicatatkan dalam 1 Tawarikh 4:25 dan seterusnya berhubungan dengan anak-anak
Simeon, dan bahawa mereka merupakan dua suku Arab, yang mungkin telah bergabung
dengan bani Simeon.
Kedua-dua suku ini nampaknya
berhubungan dengan orang Idiba’ilea di kawasan sama.
Ketepatan hal ini tidak diketahui
sepenuhnya.
S. Cohen mengenalpasti Mibsam
sebagai keturunan Simeon dan bapa Misyma daripada 1 Tawarikh 4:25 dan nampaknya
membezakan mereka daripada orang Ismael (Interp.
Dict. Art. ‘Mibsam’, Vol. 3, ms 369). Bagaimanapun, dalam artikelnya
‘Misyma’ pada ms 404 dia mencatatkan adanya satu Jebel Misyma antara Teima dan
Jebel Shamar; tetapi pembacaannya tidak pasti. Dia seterusnya berkata bahawa
kehadiran dua nama di sini dan dalam genealogi (silsilah) Ismael mungkin
menunjukkan bahawa kedua-duanya ialah suku Arab yang telah bergabung dengan
Simeon dalam waktu perluasan Simeon ke selatan (ayat 38-43).
Mungkin juga mereka bergabung dari
Mesir sebelumpun Keluaran mungkin di bawah Hyksos, sebab teks dalam Kejadian
seolah-olah memerlukan suatu pertalian awal; namun perluasan selatan Simeon
nampaknya satu penjelasan yang amat masuk akal.
Justeru suku-suku ini juga orang
Yahudi dan mungkin juga tersebar di sana sini dalam Israel.
Duma (keheningan)
Duma dipercayai merupakan orang
Idumea. Nama Duma masih dikekalkan di kota Arab Dumat-al-Jandal, ibu kota suku
itu.
Namun ini tidak mungkin betul sebab
Duma ialah anak Ismael tetapi ia juga digunakan untuk merujuk kepada Gunung
Seir, iaitu kediaman anak Esau. Yesaya 21:11 membuat pertalian itu. Justeru
kita mesti andaikan bahawa satu bahagian suku Duma berhubungan dengan Edom di
Gunung Seir sementara bahagian utara Duma diam dalam kawasan di Mesopotamia di
utara. Penjelasannya mungkin adalah, sementara Edom bergerak ke barat laut ke
dalam kawasan Israel dan Yehuda yang dikosongkan penduduk, bani Duma berpindah
ke dalam kawasan Gunung Seir dan kelihatanya diserap ke dalam Edom namun,
sekurang-kurangnya, ditentang dalam nubuatan Yesaya.
Ensiklopedia Yahudi, dalam
artikelnya oleh Emil G. Hirsch, Solomon Schechter dan Kaufmann Kohler,
menyatakan bahawa dalam kesusasteraan alkitabiah Duma telah ditemui di Dumat
al-Jandal di Arab, dan dipanggil Jauf hari ini (Yakut, s.v.; Burkhardt, Travels in Syria, ms 662), dan
dibandingkan dengan Domatha (Pliny, Historia
Naturalis, vi. 32; Stephanus Byzantius, s.v.).
Bani Duma (Dumathii) disebut dalam Porphyry, De Abstinentia (ii. 56), sebagai satu suku Arab yang mengorbankan
seorang anak lelaki setiap tahun dan menguburkannya di bawah mezbah berhalanya.
Nama Duma (Dumah) nampaknya menunjuk, seperti nama Hadramaut (Kejadian x. 26), kepada suatu legenda Hades (neraka)
(lihat Glaser, Skizze der Gesch. und
Geographie Arabiens, 1890, ms 440).
Ia seterusnya mengatakan bahawa ia
nama satu negeri yang mungkin sama dengan daerah suku Ismael (Yesaya xxi. 11).
Septuagint menggantikan Idumea (lihat
komentar-komentar ad loc., dan
banding Dictionary Abu al-Walid, s.v. .
).
Ia juga merupakan nama sebuah kota
Yehuda (Yosua xv. 52). Ginsburg MS., Vulgate, dan Septuagint mempunyai “Rouma”,
namun karya Jerome dan Eusebius, Onomastica, s.v., menyebut satu kampung bernama “Duma”, yang dikenali sebagai
“Khirbat Daumah” dalam kawasan tetangga Bait Jibrin.
Duma disebut dalam rekod alkitabiah
sebagai sebuah kota dalam Kanaan (Yosua 15:52). Ia juga dikaitkan dengan Edom
dan Seir dalam Yesaya 21:11. Daripada Nabataean.net:
Duma secara umumnya dikait rapat oleh ahli-ahli sejarah dengan orang Addyrian Adummatu. Esarhadon menceritakan bagaimana, dalam cubaan untuk menakluk orang Arab, bapanya, Sanherib menawan raja mereka, Haza’il, yang dipanggil Raja orang Arab. Kaza’il juga disebutkan dalam satu inskripsi Ashurbanipal sebagai Raja bani Kedar.
Dari sudut pandangan geografi, Adummatu lazim dikaitkan dengan Dumat el-Jandal Arab zaman pertengahan, yang pada zaman purba merupakan suatu persimpangan yang amat penting dan strategik pada laluan perdagangan utama antara Syria, Babel, Najd dan kawasan Hijaz. Dumat el Jandal terletak di hujung tenggara Al Jawf, iaitu sebuah lembah padang gurun, dan lazimnya bermakna seluruh kawasan rendah Wadi as Sirhan, depresi terkenal yang terletak separuh jalan antara Syria dan Mesopotamia. Kawasan ini mempunyai air, dan merupakant tempat perhentian untuk para pedagang kafilah yang datang dari Tayma, sebelum terus ke Syria atau Babilonia. Tempat strategik ini secara efektif menjadikan Duma pintu masuk ke Arab utara. Oasis ini merupakan pusat pemerintahan ramai raja dan ratu Arab utara, seperti yang diceritakan kepada kita dalam rekod-rekod Asyur.
Masa (suatu beban; nubuatan)
Daripada laman web Nabataean:
Rekod-rekod Tiglat Pileser III menyebut penduduk Mas’a dan Tema, yang membayarnya ufti. Pada puncak Jebal Ghunaym, terletak kira-kira empat belas kilometer di selatan Tayma, ahli arkeologi Winnett dan Reed menemui beberapa teks grafiti yang menyebut suku Massaa, berhubungan dengan Dedan dan Nebayot. Teks-teks ini merujuk kepada perang menentang Dedan, perang menentang Nabayat dan perang menentang Massaa. Oleh sebab itu, suku-suku ini nampaknya pernah rapat sesama mereka pada waktu ini. Suku Massaa mungkin berkaitan dengan Masanoi di sekitar Tema.
Hadad (sukacita; bunyi; bunyi bising)
Ada ahli sejarah mengandaikan
bahawa suku in mungkin kemudiannya dikenali sebagai Harar, atau bani Hararina,
yang diam dekat pergunungan di barat laut Palmyra. Juga menarik untuk
memperhatikan adanya satu sukku Hadad di Arab. Kebanyakan orang Hadad kini
beragama Kristian, dan terletak di seluruh Levant (contohnya Jordan, Syria,
Lebanon, Palestin).
Artikel Jewish Encyclopedia oleh Emil G. Hirsch dan M. Seligsohn menyatakan
bahawa ia …
“nama beberapa raja Idumea, dan maknanya ialah
“suatu bunyi bising.” Secara primitifnya ia nama seorang ilah Aramea dan
menjadi sebahagian daripada berbagai nama tuhan Aramea, seperti “Hadadrimmon”
dan “Hadadezer.” Nama ini dipakai oleh: 1. Raja Idumea ketiga, yang memerintah
sebelum zaman raja pertama Israel, dan yang mendapat kemenangan penting atas
orang Midian (Kejadian xxxvi. 35; I Tawarikh i. 46). 2. Raja Idumea terakhir (I
Tawarikh i. 51). Dalam Kejadian xxxvi. 39 nama ini tercatat sebagai “Hadar.” 3.
Seorang anggota kerabat raja Edom, yang melepaskan diri daripada pembunuhan
ramai-ramai di bawah Yoab dan melarikan diri ke Mesir (I Raja-raja xi. 14 et seq.: lihat Edom.) 4. () Salah
seorang anak Ismael (Kejadian xxv. 15 [A. V. “Hadar”]; I Tawarikh i. 30)”.
Tema (kekaguman; kesempurnaan; penyempurnaan).
Cohen mengatakan dia seorang anak
Ismael dan dengan itu nama satu tempat di Arab (Kejadian 25:15; 1 Tawarikh
1:30).
Ia sama seperti Teima moden yang
merupakan sebuah oasis yang terletak kira-kira 250 batu di tenggara Aqaba di
jalan ke arah kepala Teluk Persia dan kira-kira 200 batu di utara-timur laut
Medina di jalan ke Damsyik. Di barat ialah Gurun Nefud yang memisahkan Tema
daripada Duma dan Edom. Dengan kedudukan strategiknya pada persimpangan dua
laluan kafilah utama ia merupakan tempat penginapan kafilah yang penting (Interp. Dict. Of the Bible, art. ‘Tema’,
Vol. 4, ms 533). Kafilah-kafilah ini disebut dalam Ayub 6:19 dan berjalan ke
arah kota itu. Ucapan ilahi dalam Yesaya 21:14, yang meminta penduduk Tema
membantu saudara pelarian mereka dengan makanan dan minuman, difikirkan merujuk
kepada kempen Tiglat-pileser III dari Asyur pada 738 BCE. Walaupun
bahagian-bahagian Arabia Utara ditakluki, Tema melepaskan diri daripada
kebinasaan dengan membayar ufti kepada orang Asyur, seperti oasis-oasis lain.
Bagaimanapun, Yeremia memberikan
peringatan-peringatan mengerikan terhadap mereka (Yeremia 25:23; lihat
49:28-33). Nebukadnezar dari Babel melancarkan banyak kempen terhadap wilayah
ini dan nubuatan itu mungkin telah merujuk kepada kempen itu atau mempunyai
aspek dual.
Nabonidus (555-539) merupakan raja
terakhir Babilonia dan berada dalam bahaya daripada orang Media dan Persia.
Pada 552 BCE (menurut Cohen), dia meninggalkan anaknya Belsyazar untuk
memerintah di Babel (lihat Daniel 7:1) dan menghancurkan kota Tema dan
penduduknya, kemudian membinanya kembali dan mengisi balik kota itu dengan
berbagai-bagai orang berbeza. Dia diam di situ sepuluh tahun (kira-kira
549-539) mungkin untuk mengukuhkan wilayah itu dan mengukuhkan hubungannya
dengan Mesir, satu-satunya sekutu terhadap orang Persia. Bagaimanapun, Tuhan
mengangkat Koresy pada 540 BCE untuk menakluk orang Babel. Menurut Xenophon
Koresy menakluki seluruh wilayah Arabia itu, dengan Babel sendiri jatuh setahun
kemudian (ibid.).
Rekod-rekod Asyur juga menunjukkan
bahawa suatu gabungan yang dikepalai oleh Samsi, ratu orang Arab, telah
dikalahkan dan dipaksa membayar ufti yang cukup besar. Gabungan ini terdiri
daripada Massaa, kota Tayma, suku-suk Saba, Hajappa, Badana, Hatti, dan
Idiba’il, yang terletak jauh ke barat.
Pemerintah perempuan di kalangan
Arab purba bukan perkara luar biasa sebagaimana yang kita perhatikan dengan
Ratu Syeba.
Perhatikan nama-nama gabungan itu
dan hubungan mereka dengan subsuku-subsuku Ismael dan Ketura di tenggara dan
jauh ke barat Tema.
Sanherib yang berbangsa Asyur
menamakan pintu gerbang besar di Niniwe Desert
Gate (Pintu Gerbang Gurun) kerana
ufti orang Sumu’anite dan orang Tema masuk melaluinya.
Orang-orang ini harusnya jangan
dikelirukan dengan orang Temani atau Teman yang merupakan satu suku bani Esau
(Kejadian 36:11,15). Suku ini diam di Tawilan di timur laut Elji pada dataran
tebing di atas Elji dan di bawah Jebel Heidan, yang memuncak atasnya ke arah
timur laut. Daripada barang tembikar Zaman Besi Awal I-II (kira-kira 1200-600
BCE) yang ditemui di situ, ia nampaknya amat penting sebelum ini (ibid., art.
‘Teman’, ms 533-534). Ini tempat yang amat subur dan penduduknya padat. Salah
seorang raja di situ ialah Husham daripada suku Teman (Kejadian 36:34; 1
Tawarikh 1:45).
Yetur (susunan; turutan; bergunung)
Suku Ismael ini (Kejadian 25:15; 1
Tawarikh 1:31) merupakan salah satu suku yang berperang dengan Israel dalam
Tranjordan (1 Tawarikh 5:19).
Saunders (Interp. Dict., art. ‘Iturea’, Vol. 2, ms 773) menempatkannya di
timur laut Galilea dalam negeri Anti-Lebanon yang diduduki oleh orang Arab
keturunan Ismael. Kawasan ini dimasukkan dalam Tetrarki Filipus (Lukas 3:1).
Saunders berpendapat bahawa suku yang dikenali sejak Abad Kedua BCE (mengikut
bentuk nama Yunani) sebagai ‘Itouraoi tentunya suku yang sama seperti keturunan
Yetur yang disebut dalam Kejadian 25:15 dan sebagai musuh Ruben, Gad dan
Manasye (1 Tawarikh 5:19). Schurer mengatakan tepat perkara yang sama dalam
karyanya (The History of the Jewish
People in the Age of Jesus Christ, ed. Vermes et al., T. and T. Clark, Edinburgh,
1987, Vol. 1, Apendiks 1, ms 561).
Sempadan-sempadan tepat orang
Iturea Palestin utara sukar untuk ditentukan. Tidak pasti sama ada Iturea dan
Trachonitis (Trakhonitis) merupakan daerah-daerah yang berbeza sepenuhnya atau
saling meliputi atau serupa.
Strabo (Geography XVI.2.16,18) meletakkan kerajaan Iturea di Anti-Lebanon
dalam lembah Beqa’ dengan ibu kotanya di Chalcis, dan dengan teliti
membezakannya daripada wilayah orang Trachon.
Josephus menggambarkan suatu kempen
menentang mereka oleh Aristobulus I pada 105-104 BCE (Saunders, ibid.).
Mereka digabungkan secara paksa
oleh Yudea dan kaum lelakinya disunat secara paksa (A of J, XIII, xi, 3).
Asalnya mereka orang bukit yang
diam di lereng barat Anti-Lebanon dan mungkin kawasan Lebanon yang lebih besar
ke arah Fenisia (Phoenicia).
Pada Abad Pertama BCE di bawah
Ptolemy dan Lysanius kerajaan membangunkan semua kawasan dengan sebaik-baiknya,
dari laut di barat ke Damsyik di timur dan termasuk tanah Panias dan Ulatha di
selatan, sampai dan mungkin termasuk sempadan-sempadan utara Galilea. Selepas
kematian Lysanius pada 36 BCE kerajaan itu mungkin terbahagi kepada beberapa
daerah lebih kecil.
Schurer memperincikan keluasan
Iturea dalam karyanya. Dia mencatatkan Gaulanitis sebagai terletak di timur Yordan
dan mendapat namanya daripada Golon dan merupakan Basan purba (Ulangan 4:43;
Yosua 20:8; 21:27; 1 Tawarikh 6:56). Josephus membezakan Gaulanitis atas dan
bawah dan mengatakan Gamal terletak di Gaulanitis bawah di timur Tasik
Genessaret (B. J. iii 3,1 (37)) dan
Gaulanitis memberikan sempadan timur Galilea (vol. 1, ms 337 nota). Justeru tanah rendah di timur Yordan dari
sumbernya sampai hujung selatan Tasik Genessaret. Daerah Panias, yang diduduki
oleh orang Iturea, terletak di kota Panias di sumber Yordan (Vol. II, 23:1).
Pada zaman terdahulu ia dimiliki oleh Zenodorus dan sebelum itu oleh kerajaan
orang Iturea. Komen Lukas sebenarnya hanya merujuk kepada sebahagian kecil
daripada sebuah kerajaan yang dahulunya jauh lebih besar. Orang Iturea dianggap
oleh kedua-dua orang Yunani dan Rom sebagai golongan penyamun tidak beradab dan
mereka menggolongkan mereka sebagai orang Syria serta orang Arab.
Rujukan-rujukan dalam Vergil, Lucan, Cicero dan Strabo semuanya menyebut
kecekapan mereka sebagai pemanah. Namanya dalam bentuk Yunani mula-mula muncul
pada abad kedua BCE sebelum pemerintahan Rom di Palestin. Mereka menubuhkan
sebuah konfederasi kuat yang tersebar di seluruh Lebanon. Pada Abad Pertama BCE
mererka diperintah oleh Ptolemy bin Mennaeus (kira-kira 85-40 BCE) dan Strabo
berkata dia memiliki “Massyas dan negeri Pergunungan orang Iturea” (Geography XVI.ii.10). Pompey memusnahkan
banyak kubu yang diperkukuhkan dan mengurangkan kawasan itu. Anaknya Lysanius
mewarisi kerajaan suku itu dan disebut sebagai seorang Raja Iturea oleh Dio
Cassius (XLIX.32); dia memerintah kerajaan itu sehingga kematiannya pada 36
BCE. Atas dorongan Mark Anthony bahagian-bahagian besar diberikan kepada
Cleopatra, dan kedua-dua Plutarch (Antony
36) dan Josephus (Antiq.
XV.iv,1-2) mensahkan ini.
Sejarah selepas itu membingungkan
tetapi ia mungkin terbahagi kepada empat bahagian. Pada 20 BCE Augustus
menganugerahkan kepimpinan tetrarki Zenodorus, yang merupakan waris kepada
Lysanius sebagai pengikut Cleopatra, pada Herodes yang Agung yang kemudiannya
mewariskannya kepada anaknya Filipus (Josephus, Anti. Xv. 10,3) (lihat juga Saunders, Interp. Dict., loc. cit.).
Tetrarki (kerajaan) yang berpusat
pada Abila dianugerahkan oleh Claudius pada Herod Agrippa I pada 41 CE (lihat
juga Josephus, Antiq. XIX.v.1 dan
XX.vii.1). Abila terletak 18 batu Roma dari Damsyik dalam perjalanan ke
Heliopolis dan kini ialah kampung Suk di Barada dan terletak di atas bekas kota
purba itu. Kota itu mengandungi tempat kubur Nabi Abel, asal nama Abila atau
Abilene (Schurer, ms 567).
Lysanius bin Ptolemy bukan Lysanius
(Lisanias) yang disebutkan dalam Lukas dan Josephus. Josephus merujuk kepada
Lisanias yang jauh lebih muda, dan bukti arkeologi di Abila (Corpus
Inscriptorum Graecarun 4521) dan Heliopolis (4523) kini mensahkan bahawa
kedua-dua Josephus dan Lukas merujuk kepada raja yang lebih muda ini yang
memerintah Abila sebelum 47 CE.
Pada 38 CE wilayah Soemus orang
Iturea telah dirampas oleh Caligula dan selepas itu dimasukkan ke dalam daerah
Syria.
Saunders memikirkan ia mungkin
terdiri daripada wilayah utara di bawah Heliopolis sampai Laodikia, yang
merupakan tetrarki (kerajaan) Arca (Saunders, ibid.).
Sempadan-sempadan selatan wilayah
Filipus juga mengeluarkan kota-kota Bosra dan Salcah, di selatan Hauran, sebab
kita ada inskripsi yang menempatkan raja-raja Nabataea Malchus dan Aretas atas
mereka. Bagaimanapun, daripada satu inskripsi Aramaik, Schurer mengatakan
bahawa Hebran pada lereng selatan Hauran dimiliki oleh Filipus (op.cit., ms 338
n.).
Wikipedia menyatakan bahawa
Orang Iturea mula-mula disebut oleh Eupolemus – sebagai salah satu suku yang ditakluk oleh Daud (Eusebius, Praeparatio Evangelica, ix. 30) – dan kemudiannya oleh Strabo, Pliny yang Tua, Josephus, dan lain-lain, yang sesetengahnya menandakan orang Iturea sebagai orang Arab dan lain-lain sebagai orang Syria. Mereka dikenali orang Rom sebagai orang buas (Cicero, Philippics, ii. 112), dan dihargai oleh mereka kerana kecekapan baik mereka dalam pemanahan (Caesar, Bellum Africanum, 20).
Bahawa Iturea berada di kawasan Gunung Lebanon disahkan oleh satu inskripsi kira-kira tahun 6 CE (Ephemeris Epigraphica, 1881, ms 537-542), dalam mana Q. Æmilius Secundus menceritakan bahawa dia diutus oleh Quirinius untuk menentang orang Iturea di Gunung Lebanon. Pada 38 Caligula memberi Iturea kepada Soemus, yang dipanggil Dio Cassius (lix. 12) dan Tacitus (Annals, xii. 23) “raja Iturea.” Sesudah kematian Soemus (49) kerajaannya dimasukkan ke dalam wilayah Syria (Tacitus, l.c.). Selepas penggabungan ini orang Iturea menyediakan perajurit untuk tentera Rom; dan gelaran-gelaran "Ala I. Augusta Ituræorum" dan "Cohors I. Augusta Ituræorum" ditemui dalam inskripsi itu (Ephemeris Epigraphica, 1884, ms 194).
Herodes yang Agung menempatkan
orang Yahudi dari Babel di Batanea (Schurer, loc. cit., ms 337-338) dan
penduduk dalam kawasan Batanea, Trakhonitis, Auranitis, Gaulanitis, Panias ini
dan juga, seperti yang Lukas katakan, Iturea (Lukas 3:1) merupakan campuran
orang Yahudi yang ditempat semula, orang Fenisia Tarsis YDNA K2, orang Druze,
Yunani, Syria dan Arab. Nama Massyas juga mungkin menunjukkan satu lagi suku
Arab atau Syria.
Perpecahan sebenar kawasan orang
Iturea ini dikatakan Schurer besar kemungkinan berlaku dalam pemerintahan
Quirinius ketika praefectusnya Q. Aemelius Secundus melakukan ekspedisi tentera
menentang orang Iturea (Schurer, loc. cit., ms 569).
Apa yang pasti, di bawah Claudius,
kerajaan-kerajaan Chalcis dan Iturea wujud sebelah menyebelah. Pada 38 CE
Caligula meletakkan orang Iturea di bawah Soaemus yang meninggal pada 49 CE dan
orang Iturea dimasukkan ke dalam Syria. Justeru orang Syria merupakan satu
campuran orang Ismael dan orang Aram yang bukan keturunan Abraham dan
bangsa-bangsa lain.
Orang Rom kemudiannya mengadakan
pasukan bantuan daripada orang Iturea sebaik saja mereka berada di Syria, dan
unit tentera serta kavalri mereka bertugas di seluruh Empayar.
Nafish (jiwa; dia yang beristirehat, menyegarkan dirinya, atau beristirehat)
ISBE merekodkan Nafish
sebagai anak ke 11 Ismael dan pangeran (raja) utama suku Arab yang berasal
daripadanya. Suku ini dikalahkan oleh suku-suku Israel Trans-Yordan dan mereka
yang terselamat telah ditawan. Ada yang menjadi hamba bait dan disenaraikan di
kalangan keluarga-keluarga yang pulang dari buangan (Ezra 2:50; Nehemia 7:52).
Suku ini boleh dianggap sebahagian
daripada Yehuda hari ini.
Kedma (timur; purba; pertama)
Mereka dikenali sebagai bani
Kadmon, suatu suku timur, dan disenaraikan bersama orang Keni dan Kenas Edom.
Mereka juga dibincangkan di bahagian lain dalam karya-karya berhubung Edom dan
anak Abraham yang lain.
Perkahwinan ke dalam Edom
Kejadian 36:2-3 Esau mengambil perempuan-perempuan Kanaan menjadi isterinya, yakni Ada, anak Elon orang Het, dan Oholibama, anak Ana anak Zibeon orang Hewi, 3 dan Basmat, anak Ismael, adik Nebayot.
Yeremia, bab 40 dan 41 menyebut
Ismael bin Netanya, namun dia bukan Ismael yang dibincangkan di sini.
Dengan itu kita telah mengenalpasti
anak-anak Ismael dan pelbagai pergerakan mereka serta tempat-tempat mungkin
bagi kediaman mereka. Mereka telah mengembara ke seluruh Timur Tengah dan ke
seluruh dunia, namun mereka boleh dikenalpasti melalui YDNA mereka.
Lampiran
A
Keturunan Abraham
Suku-suku
Arab di Iraq
Suku |
Sub Kumpulan |
Tempat Tinggal |
Persekutuan (qabila) |
|
|
AL-BU MUHAMMAD |
|
berpusat di daerah Maysan |
Persekutuan‘ANZA (disebut ‘Aniza) |
|
|
Persekutuan ‘AZZA |
|
sekitar Balad |
DULAYM |
|
berpusat di daerah Anbar |
|
Kumpulan Al-Bu Fahd |
|
|
Al-Bu Nimr |
(dari al-Ramadi) |
|
Al-Mahamda |
|
|
Al-Falahat |
|
|
Al-Bu Fahad |
|
|
Al-Bu Dhiyab |
|
|
Al-Bu Mahhal |
|
|
Al-Bu Issa |
(di Fallujah) |
|
Al-Jumeilat |
(di Fallujah) |
|
Al-Karabla |
|
|
Al-Bu Assaf |
|
|
Al-Bu Risha |
|
|
Al-Bu Aiwan |
|
|
Al-Bu Farraj |
|
|
Al-Karabla |
|
JUBOUR |
|
|
Persekutuan BANI KA’B |
|
Berpusat di selatan kota Basra dan di seberang sempadan di wilayah Khuzestan Iran |
KHAZA’IL |
|
|
BANI LAM |
|
|
MUNTAFIQ |
|
|
|
kerabat A1-Sa’dun (pemimpin suku) |
|
|
Bani Malik |
|
|
Bani Khalid (jamak al-Khawalid) |
|
|
Bani Qais
(Al-Qaisiyun) |
|
|
Bani Sa’id |
|
|
Bani Hassan |
(Iraq selatan) |
|
Bani Khafaja |
|
|
Abbouda |
|
|
Al-Bu Salih |
|
|
A1-Mayyah |
|
|
Al-Izayrij |
|
|
Bani Zaid |
|
|
Al-Sharifat |
(An-Naasriya, selatan Iraq) |
|
Al-Ghizi |
|
|
Al-Hameed |
|
RABI’A (disebut Rubai’a) |
|
berpusat sekitar kawasan kota Kut |
Shammar |
|
daerah Ninawa |
BANI TAMIM (kadangkala ditulis Timim atau Temim) |
|
Iraq tengah dan selatan |
|
kerabat al-Suhail (pemimpin suku) |
dekat Abu Uhuraib |
|
al-Turshan |
bahagian yang berpusat di daerah Diyala |
|
al-Kan’an |
bahagian di dalam daerah Basra dan di seberang sempadan di [[orang Arab Khuzestan/Khuzestanl] wilayah Iran |
Persekutuan Tikriti |
|
|
|
Al-Bu Nasir (termasuk Saddam Hussein) |
|
|
Al-Bu Ajeel |
|
|
Al-Shaya’isha |
|
‘UBAYD |
|
al-’Alam dan Tarmiya |
ZUBAYD |
|
|
Catatan:
Persekutuan-persekutuan ‘AZZA, DULAYM, JABUR, Janabi dan ‘UBAYD di atas
semuanya subbahagian ZUBAYD.
Kawasan Baghdad |
|
BANI TAMIM |
|
Shammar |
SHAMMAR ialah subbahagian kawasan Tayy Tikrit |
|
Shammer Jarba (Sunni) |
|
Shammer Toga (Shia) |
|
Zoba |
Al-Dulaym |
|
Al-Janabi |
|
Al-Nidawat |
|
Al-Ubayd |
|
Al-Azza |
|
Al-Akabi |
|
Al-Bu Mohammed |
|
Al-Bu Aitha |
|
Al-Bu Amir |
|
Al-Jubour |
|
Al-Muj ama’ |
|
Al-Ghrair |
|
Al-Ugaydat |
|
Al-Anbariyeen |
|
Al-Qarraghul |
|
Al-Dafaf a |
|
Al-Bu Muhyi |
|
Bani Saad |
|
Bani Lam |
|
Rubai’a |
|
Khazraj |
|
Shammar Toga |
|
Kawasan Mosul |
|
Al-Dulaim |
100,000, kebanyakan mereka di wilayah Anbar barat |
Al-Hayali |
|
Al-Jubour |
|
Al-Lihaib |
|
Al-Bu Hamad |
|
Al-Bu Hamdan |
|
Al-Bu Badran |
|
Al-Bu Mitaywit |
|
Al-Ugaydat |
|
Al-Jihaysh |
|
Hadid |
|
Bayyat |
|
Khazraj |
|
|
Keturunan bahagian Khazraj Ansar |
Shammar |
subbahagian Tayy |
Tayy |
|
Kawasan Tikrit
|
|
|
Al-Bu Nasir |
Tikrit |
|
Al-Bu Latif |
|
|
Hadithiyyin |
|
|
|
Rifa’iyyin |
|
Al-Ubayd |
|
|
Al-Azza |
|
|
Al-Bu Farraj |
|
|
|
Jawa’ina |
Baiji |
Lihayb |
|
Sharqat |
Al-Mushahadah |
Seorang individu daripada suku ini akan mempunyai nama Mash-hadani |
|
Al-Mashayikh |
|
Tarmiya dan di Al-Hawejah (Individu yang dipanggil Al-Mashayikhi) |
Kawasan Najaf |
|
|
Al-Bu Dush |
|
|
Al-Fatla |
|
|
Al-Ghazalat |
|
|
Al-Jaryu |
|
|
Al-’Isa |
|
|
Al-Shibil |
|
|
Al-Zagarit |
|
|
Bani Hassan |
|
|
Bani Assad |
|
|
Kaab |
|
|
Abu Gulal |
|
|
Kawasan Hilla |
|
|
Al-Bu Sultan |
|
|
Al-Bu Amir |
|
|
Al-Masoud |
|
|
Al-Jubour |
|
|
Al-Janabi |
|
|
Al-Ma’amra |
|
|
Al-Dulaym |
|
|
Al-Qarraghul |
|
|
Shammar |
|
|
Zoba’a |
|
|
Zubayd |
|
|
Jihaysh |
|
|
Khafaja |
|
|
Kawasan Arnarah |
|
|
Bani Lam |
|
|
Al-Bu Mohammed |
|
|
Al-Izayrij |
|
|
Al-Bu Darraj |
|
|
Al-Sudan |
|
|
Al-Beidhan |
|
|
Al-Sarai |
|
|
Al-Bahadil |
|
|
Al-Suwa’id |
|
|
Al-Issa |
|
|
Al-Maryan |
|
|
Al-Bazzoun |
|
|
Kawasan Basra |
|
|
BANI KAB |
|
|
Bani Malik Bani
Assad |
|
|
Bani Mansour |
|
|
BANI TAMIM |
|
|
Bani Khalid |
|
|
Al-Shirish |
|
|
Al-Sayamur |
|
|
Al-Mayyah |
|
|
Al-Duwasir (Bedouin) |
|
|
Al-Mutawr |
|
|
Al-Mutayr (Bedouin) |
|
|
Al-Halaf |
|
|
Al-Eidan |
|
|
Al-Gatarna |
|
|
Al-Garamsha |
|
|
Al-Suwa’id |
|
|
Al-Ghanim |
|
|
Khafaja |
|
|
Rubai’a |
|
|
Kawasan Nasfriyah |
|
|
Al-Bu Salih |
|
(Alrumaieth, Nassrallah) |
AI-Sa’eed |
|
|
Al-Abbouda |
|
|
Al-Jawabir |
|
|
Al-Dhufayr |
|
|
Al-Dulaym |
|
|
Al-Qanaghul |
|
|
Al-Husseinat |
|
|
Al-Sharifat |
|
|
Al-Shuwailat |
|
|
Al-Ghizi |
|
|
Al-Bidor |
|
|
Al-Jubour |
|
|
Bani Rikab |
|
|
Bani Hassan |
|
|
Bani Khaigan |
|
|
Bani Assad |
|
|
Bani Zaid |
|
|
Chinana |
|
|
Hacham |
|
|
Al-Sa’doun |
(Pemimpin suku persekutuan Muntafiq yang memerintah Iraq selatan, Kuwait dan Arabia utara) |
|
Kawasan Al Diwaniyah |
|
|
Khaza’il |
|
|
Al-Bidayr |
|
|
Al-Jubour |
|
|
Al-Agra’ |
|
|
Al-Zeyad |
|
|
Al-Ibrahim |
|
|
Al-Bahahtha |
|
|
Al-Dulaym |
|
|
Al-Zirfat |
|
|
Al-Kurd |
|
|
Al-A’ajeeb |
|
|
Al-Ardhiyat |
|
|
Al-Izayrij |
|
|
Bani Hacheem |
|
|
Afaj |
|
|
Zubayd |
|
|
Chabsha |
|
|
Kawasan Kut |
|
|
Rubai’a |
|
|
A1-Shohman |
|
|
Zubayd |
|
|
Shammar Toga |
|
|
Bani Lam |
|
|
Giraish |
|
|
Al-Mayyah |
|
|
Al-Magasis |
|
|
Al-Dulaym |
|
|
Al-Jubour |
|
|
Kawasan Kirkuk |
|
|
Al-Ubayd |
|
|
Al-Jubour |
|
|
A1-Ni’aim |
|
|
Al-Bayyat |
|
|
Al-Azza |
|
|
Al-Tamimi |
|
|
Bani Zaid |
|
|
Shammar |
|
|
Harb |
|
|
Qays |
|
|
Jibari (Kurdish) |
|
|
Dawoudi (Kurdish) |
|
|
Salehi (Kurdish) |
|
|
Shwann (Kurdish) |
|
|
Zengena (Kurdish) |
|
|
Kawasan Baquba |
|
Shammar |
|
Bani Tamim |
|
Bani Zaid |
|
Bani Ways |
|
Bani Lam |
|
Al-Azza |
|
Al-Ubayd |
|
A1-Ambakiya |
|
A1-Bayyat |
|
Al-Girtan |
|
Al-Tatran |
|
Al-Ma’amra |
|
Al-Jubour |
|
A1-Mujama’ |
|
Al-Dafafa |
|
Al-Sigoug |
|
Al-Karkhiya |
|
Al-Khishalat |
|
Al-Maghamis |
|
A1-Zuhairiya |
|
A1-Dainiya |
|
A1-Suwa’id |
|
A1-Dilfiya |
|
Al-Ridainiya |
|
Al-Nida |
|
A1-Sumaida’ |
|
Al-Bu Jawari |
|
Qays |
|
Khafaja |
|
Rubia’a |
|
Shammar Toga |
|
Kawasan Ramadi |
|
Al-Dulaym |
|
Al-Ugaydat |
|
Al-Jaghayfa |
|
Al-Lihaib |
|
Al-Halabsa |
|
Al-Ma’adhid |
|
Al-Jubour Shammar |
|
Zoba’a |
(Zoba ialah subbahagian Shammer) |
Aniza |
|
Suku-suku utara lain |
|
Al-Bayyat |
|
Ini dikatakan satu suku Turkmnen pada asalnya yang kemudiannya bercampur dengan al-’UBAYD |
|
Al-Hadid (jamak al-Hadidiyun) |
|
Bani Harb |
|
A1-Saadun |
|
Al-Shammawi |
|
UBAYD |
dataran Haweeja selatan |
Keluarga-keluarga
Basra |
|
Keturunan kerabat bangsawan Nabi Muhammad |
|
|
Barakat |
|
al-Naqib |
Daripada Bani Khalid (Khawalid) |
|
|
Muhammad A1-‘lsa |
|
Al-’Abdul-Wahid |
Keluarga Najdi |
|
|
al-Zuhair |
Keluarga lain |
|
|
al-Khudairy |
|
al-Mandeel |
|
al-Nama |
|
al-Rasheed |
|
al-Thukair |
|
Baraak |
|
Basha-Ayan |
|
Bacha-Chi |
|
Sheikh Khaz’al |
|
Khan (Keluarga Mohammed Khan) |
Bedouin tribes
‘ANIZA (disebut ‘Iniza) (Keluarga
Raja Saudi Arabia, Kuwait dan Bahrain
dijejak asalnya kepada suku ini. Ketua sheikh diam di Iraq barat. Ini salah
satu suku Bedouin Arab terbesar, dengan kerabat-kerabat di Saudi Arabia,
Kuwait, negara-negara Teluk, Iraq, Jordan, Palestin, Syria, Turki dan Mesir.)
Al-Dhufayr |
|
Al-Ghalal |
|
Al-Hassan |
|
Al-Mutayr |
|
Al-Sulayb |
|
Al-Bu Mitaywit |
|
Harb |
|
Shammar |
|
|
Al-Kharsa |
|
Sinjara |
|
Zoba |
|
Al-Sayih |
Bani Khalid (jamak Al-Khawalid) |
|
Al-Noor |
|
Keturunan
keluarga nabi Islam Muhammad
Al-Awadi (Najaf) |
|
Al-Mossawi Al Yaseen (Najaf) |
|
A1-Mushahadah di Tarmiya |
|
Al-Ni’aym |
Kirkuk, Hawija dan Baghdad |
Al-Bu Milais |
Samarra |
Al-Bu Badri |
Samarra |
Al-Bu Baz |
Samarra |
Al-Bu Aswad |
Samarra |
Al-Bu Abbas |
Samarra |
Al-Bu Darraj |
Samarra |
Al-Bu Issa |
Samarra |
Al-Bu Nissan |
Samarra |
Al-Bu Udhaym |
Samarra |
Al-Marasma |
Balad, Samarra dan Baquba |
Al-Tarabla |
Tikrit |
Al-Bu Nasir |
Tikrit |
Al-Hadid (jamak al-Hadidiyun) |
|
Al-Naqib |
Keluarga di Basra |
Al-Sadoun |
Basra Al-Ridaini di Basra |
Keluarga Barakat |
Basra |
Keluarga Al-Hakim |
Najaf |
Keluarga Kamuna |
Najaf |
Keluarga Al-Qizwini |
Najaf |
Keluarga Al-Tabataba’i |
Najaf |
Keluarga Bahr Al-Uloom |
Najaf |
Keluarga Al-Khoei |
Najaf |
Keluarga Al-Kharsan |
Najaf |
Keluarga Al-Zuwain |
Najaf |
Keluarga Al-Zaini |
Najaf |
Keluarga Al-Taliqani |
Najaf |
Keluarga Al-Allaq |
Najaf |
Keluarga A1-Faqih |
Najaf |
Keluarga Al-Jazatiri |
Najaf |
Keluarga A1-Keshwan |
Najaf |
Keluarga Al-Hilu |
Najaf |
Keluarga Al-Safi |
Najaf |
Keluarga Al-Ghraifi |
Najaf |
Keluarga Al-Sharmuti |
Najaf |
Keluarga Al-Hamami |
Najaf |
Keluarga Al-Abu Tubikh |
Najaf |
Al-Yasir |
Najaf |
Keluarga Shubbar |
Najaf |
Keluarga Al-Saraf |
Najaf |
Al-Adhari |
Al Diwaniyah |
Al-Suwafi |
Diwaniyah |
Keluarga Hashimi |
Baghdad, keturunan keluarga raja sebelumnya |
Keluarga Al-Gailani |
Baghdad |
Keluarga Al-Haideri |
Baghdad |
Keluarga Al-Alusi |
Baghdad |
Keluarga Al-Tatar |
Baghdad |
Keluarga Al-Wa’idh |
Baghdad |
Keluarga Al-Witri |
Baghdad |
Keluarga Al-Shahristani |
Baghdad |
Keluarga Al-Sadr |
Baghdad dan Najaf |
Keluarga Al-Haboubi |
Baghdad dan Najaf |
Keluarga Utayfa |
Baghdad |
Keluarga Witwit |
Hilla |
Keluarga Al-Rifa’i |
Basra, Baghdad, Samarra dan Ana |
Al-Muwashit |
Ad-Dawr |
A1-Mishayikhoun |
Dujail |
Keluarga A1-A’raji |
Mosul, Baghdad dan Najaf |
Keluarga Al-Husseini |
Mosul |
Al-Bu Sab’a |
Mosul |
Al-Sada |
Tal Afar |
Keluarga Al-Barzanchi |
Sulaimaniya dan Arbil |
Keluarga Al-Naqshabandi |
Sulaimaniya |
Keluarga Al-Kasnazani |
Kirkuk |
Keluarga Al-Talabani |
Kirkuk |
Keluarga Al-Dawudi |
Kirkuk |
Al-Rijaibat |
Kirkuk dan Baquba |
Al-Kaysey |
Baghdad |
Suku lain, untuk dikelaskan
Harb (di ad-Dur)
Al-Fallujiyyin (di Falluja)