Gereja-gereja Kristen
dari Tuhan
No. 299E
Manusia Dosa dan Kemurtadan
(Edition 3.5
20101030-20180722-20250104-20250519)
Kedatangan Manusia Dosa ke gereja pada Akhir Zaman sangatlah penting dan identifikasinya penting bagi Tubuh Kristus.
Christian Churches of God
PO Box 369, WODEN ACT 2606, AUSTRALIA
Email: secretary@ccg.org
(Hak Cipta © 2010, 2018, 2025 Wade
Cox)
(ed. 2025)
Makalah ini dapat dengan bebas disalin
dan didistribusikan asalkan disalin secara total tanpa perubahan atau
penghapusan. Nama dan alamat penerbit dan pemberitahuan hak cipta harus
disertakan. Tidak ada biaya yang dapat dikenakan pada penerima salinan terdistribusi.
Kutipan singkat dapat diwujudkan dalam artikel dan ulasan kritis tanpa
melanggar hak cipta.
Makalah ini
tersedia dari halaman World Wide Web :
http://www.logon.org dan http://www.ccg.org
Manusia Dosa dan Kemurtadan
Manusia
Dosa disebut dalam teks-teks tersebut dan Surat Paulus yang Kedua kepada Jemaat
di Tesalonika ditulis secara khusus berkenaan dengan kejadian tersebut dan
waktu serta urutan Kemurtadan dan Kedatangan Kristus.
Surat ini
ditulis kepada jemaat di Tesalonika atas nama Allah Bapa kita dan Tuhan Yesus
Kristus. Oleh karena itu, teks ini tidak dapat disalahartikan sebagai teks
Binitarian.
2 Tesalonika 1:1-12
[1] Dari Paulus, Silwanus dan Timotius, kepada
jemaat orang-orang Tesalonika di dalam Allah Bapa kita dan di dalam Tuhan Yesus
Kristus. [2] Kasih karunia dan damai sejahtera dari
Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
Jemaat di
Tesalonika memiliki dasar yang kuat dan berjalan di dalam Tuhan dan nampak
bahwa kaum Antinomian menyebarluaskan ajaran sesat Antinomian di antara mereka
dan Paulus harus menulis kepada mereka untuk menenangkan mereka dan juga dalam
penderitaan mereka.
[3] Kami wajib selalu mengucap syukur kepada
Allah karena kamu, saudara-saudara. Dan memang patutlah demikian, karena imanmu
makin bertambah dan kasihmu seorang akan yang lain makin kuat di antara kamu, [4] sehingga dalam jemaat-jemaat Allah kami sendiri
bermegah tentang kamu karena ketabahanmu dan imanmu dalam segala penganiayaan
dan penindasan yang kamu derita: [5] suatu bukti tentang adilnya penghakiman
Allah, yang menyatakan bahwa kamu layak menjadi warga Kerajaan Allah, kamu yang
sekarang menderita karena Kerajaan itu. [6] Sebab memang
adil bagi Allah untuk membalaskan penindasan kepada mereka yang menindas kamu [7] dan untuk memberikan kelegaan kepada kamu yang
ditindas, dan juga kepada kami, pada waktu Tuhan Yesus dari dalam sorga
menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya,
di dalam api yang bernyala-nyala, [8]
dan mengadakan pembalasan
terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus,
Tuhan kita.
Mereka
dihukum karena iman mereka dan ketaatan pada Hukum-Hukum Tuhan, sedangkan kaum
Antinomian menyerang gereja dengan menggunakan ketaatan itu sebagai dasar untuk
mengecilkan hati.
Mereka akan
diberi istirahat ketika Kristus kembali dan Ia akan memberikan keadilan kepada
mereka yang menganiaya gereja. Hukuman bagi orang-orang ini adalah bahwa mereka
harus dihancurkan dan disingkirkan dari Kebangkitan Pertama. Siapa pun yang
tergoda untuk mengabaikan Hukum-Hukum Tuhan dan menjadi para penganut
Antinomianisme harus menyadari apa hukuman mereka.
[9] Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan
selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya,
[10] apabila Ia datang pada hari itu untuk
dimuliakan di antara orang-orang kudus-Nya dan untuk dikagumi oleh semua orang
yang percaya, sebab kesaksian yang kami bawa kepadamu telah kamu percayai. [11] Karena itu kami senantiasa berdoa juga untuk kamu,
supaya Allah kita menganggap kamu layak bagi panggilan-Nya dan dengan
kekuatan-Nya menyempurnakan kehendakmu untuk berbuat baik dan menyempurnakan
segala pekerjaan imanmu, [12] sehingga nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan
di dalam kamu dan kamu di dalam Dia, menurut kasih karunia Allah kita dan Tuhan
Yesus Kristus.
Dasar
serangan Antinomian terhadap Gereja-gereja Tuhan diperiksa dalam makalah Serangan
Antinomian ke atas Hukum Tuhan [164D].
Kedatangan Mesias
Paulus kemudian melanjutkan dengan membahas fakta
tentang Kedatangan Kedua Mesias. Harus ada pemberontakan terhadap Gereja dan
Hukum-hukum Allah sebelum Hari Tuhan datang. Lihat juga makalah Hari Tuhan dan
Zaman Akhir [192].
2 Tesalonika 2:1-17
[1] Tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus
dan terhimpunnya kita dengan Dia kami minta kepadamu, saudara-saudara, [2] supaya kamu jangan lekas bingung dan gelisah, baik
oleh ilham roh, maupun oleh pemberitaan atau surat yang dikatakan dari kami,
seolah-olah hari Tuhan telah tiba.
Maka tidak
perlu lagi ada surat atau pemberitaan yang mengatakan Tuhan telah datang.
[3] Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan
orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah
datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus
binasa, [4] yang menentang dan meninggikan diri
terhadap segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah, sehingga ia
duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.
Teks tersebut menyatakan: “Menunjukkan dirinya bahwa dia adalah
dewa”. Tidak ada kata sandang pasti dan kasus nominatif harus menyiratkan kata
sandang tak tentu.
Pemberontakan
harus datang lebih dulu, yaitu pemberontakan terhadap Hukum-hukum Allah yang
didasarkan pada manusia durhaka yang telah dinyatakan. Bahasa Yunani untuk
Pemberontakan adalah Apostasia atau Kemurtadan, yaitu menjauh dari kebenaran
Iman. Iman dari mana mereka jatuh adalah Hukum Allah. Manusia durhaka adalah manusia
berdosa, yaitu pelanggaran Hukum (1Yoh. 3:4). Dosa adalah pelanggaran
hukum, yang dalam bahasa Yunani adalah anomias
yang berarti manusia tanpa hukum.
Semua orang yang mengikuti doktrin bahwa Hukum Allah telah disingkirkan adalah
anomian, yang berarti tanpa hukum
atau antinomian yang berarti melawan
hukum. Mereka adalah satu dan hal yang sama. Mereka telah menjadi
orang-orang murtad dari Gereja Allah sejak abad pertama. Kita telah melihat
mereka berkembang selama bertahun-tahun. Kemurtadan berkembang dari penyembahan
Binitarian Antinomian terhadap dewa Attis, atau Adonis, atau Osiris, atau
Mithras, atau Baal dengan nama apa pun yang disembahnya. Telah sampai pada
titik di mana Gereja-gereja Tuhan di negara-negara barat telah busuk dengan
Antinomianisme Binitarian dan/atau Trinitarian dan mereka telah kehilangan
tempat mereka dalam Kebangkitan Pertama, dan mereka pikir mereka benar
karenanya.
Pada era
modern, Kemurtadan dimulai dengan struktur palsu gereja-gereja Reformasi yang
berkembang dari Gereja-gereja Tuhan yang dianiaya oleh Sistem Romawi. Mereka
menjadi Protestan yang kembali menganiaya Gereja Tuhan selama berabad-abad.
Gereja-gereja
ini selanjutnya berkembang dari struktur dasar Gereja-gereja Tuhan pada era
Sardis setelah Reformasi. Struktur awal tersebut menyebabkan gereja-gereja
jatuh ke dalam Kemurtadan. Mereka adalah Siswa-Siswa Alkitab yang menjadi
Saksi-Saksi Yehuwa. Mereka menyatakan bahwa hukum telah dihapuskan dan
meninggalkan semua kepura-puraan tentang Ibadah Sabat dan pergaulan dengan
Gereja-gereja Tuhan. Efek yang sama dicapai di Gereja Tuhan (Hari Ketujuh)
ketika SDA menjauh dari COG (SD) dan meninggalkan Hukum Tuhan dengan hanya
memelihara Sabat dan tidak melakukan hal-hal lain dari Perintah Keempat dan
kemudian menjadi Trinitarian di Barat menjelang tahun 1978 dan kemudian
kehilangan Afrika dari tahun 2003-5.
Herbert
Armstrong dan RCG/WCG memulai Kemurtadan besar di Gereja Tuhan yang sebenarnya
ketika ia mengadopsi kalender Hillel palsu dengan interkalasi-interkalasi Babilonia dan penundaan pasca-Bait Suci. Ia memperkenalkan Diteisme, dan kemudian
Diteisme itu menjadi Binitarianisme dan Trinitarianisme. Ia menjadi Gembala
berhala dan menyerahkan Gereja Tuhan kepada seorang murtad total yang
menyatakan Hukum Tuhan telah dihapuskan dan struktur Trinitas menjadi struktur
dan sifat Tuhan.
Murtad ini
dibunuh 40 minggu ke hari dan jam yang disesuaikan dengan perbedaan waktu dari
saat ia menyampaikan khotbah hingga saat ia meninggal dalam penderitaan.
Gereja-gereja tersebut menjadi sistem Sardis dan Laodikia dan telah
menghancurkan Gereja Tuhan di Barat.
Gereja-gereja
tersebut hingga saat ini masih mengajarkan ajaran sesat
Binitarian/Trinitarian dan mempertahankan kalender Hillel palsu atau bahkan
tidak menggunakan kalender asli sama sekali dalam beberapa kasus. Kemurtadan
ini akan terus berlanjut hingga Saksi-Saksi dan kemudian hingga Mesias. Kedua
gereja dari ketujuh gereja ini hanya akan melihat sedikit yang memasuki
Kebangkitan Pertama.
Sekarang
kita akan meneliti teks-teks tersebut untuk melihat bagaimana kita dapat
mengidentifikasi struktur dan bagaimana sistem keagamaan palsu dari Pelacur dan
anak-anak perempuannya yang sundal akan menjadi bagian dari struktur akhir
zaman.
Paulus
menjelaskan bagaimana misteri pelanggaran hukum itu sudah bekerja pada
zamannya.
2 Tesalonika
2 berlanjut:
[5] Tidakkah kamu ingat, bahwa hal itu telah kerapkali kukatakan
kepadamu, ketika aku masih bersama-sama dengan kamu? [6] Dan sekarang kamu tahu apa
yang menahan dia, sehingga ia baru akan menyatakan diri pada waktu yang telah
ditentukan baginya.
[7] Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi
sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan, [8] pada
waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus
akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya dengan
kemunculan dan kedatangannya. [9] Kedatangan si pendurhaka itu adalah
pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan
mujizat-mujizat palsu, [10] dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap
orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi
kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.
Perhatikan
di sini bahwa misteri itu ditahan saat itu tetapi dibiarkan untuk diungkapkan.
Kekuatan sistem antinomian ini adalah melalui kekuatan Setan. Kedatangan
terakhir si pendurhaka akan terjadi melalui kekuatan Setan dan sistem itu dapat
diidentifikasi melalui penolakannya terhadap Hukum Allah. Sistem ini akan
muncul dari Kekristenan dan akan, jika mungkin, menipu bahkan orang-orang
pilihan (Mat. 24:24; Mrk. 13:22). Itu berarti bahwa Gereja-gereja Allah akan
diserang, dan mereka akan terperangkap dalam Kemurtadan ini dan banyak orang di
Gereja-gereja Allah akan jatuh ke dalam Kemurtadan. Mereka akan menolak Sifat
Allah dan menjadi para penganut Binitarian/Trinitarian dan mereka akan menjadi para
penganut Antinomian.
Kesesatan yang Kuat
Bagaimana
mungkin Gereja-gereja Tuhan dan dunia Kristen tertipu? Bagaimana Yehuda akan menyetujui kebohongan-kebohongan Antinomian
ini? Bagaimana hal itu dapat digunakan oleh sistem Trinitarian dan Yehuda?
[11] Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas
mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta, [12] supaya
dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan.
Ketidakbenaran
adalah tindakan manusia yang melawan Hukum Tuhan. Keadilan dan Kebenaran adalah
hal yang sama. Ketidakadilan adalah Ketidakbenaran dan diukur serta diatur oleh
Hukum Tuhan.
[13] Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada
Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari
mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu
dan dalam kebenaran yang kamu percayai. [14] Untuk itulah
Ia telah memanggil kamu oleh Injil yang kami beritakan, sehingga kamu boleh
memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita. [15] Sebab itu,
berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari
kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.
Jadi,
Allah, melalui Roh, memilih orang-orang yang akan diselamatkan-Nya sejak awal,
dan mereka tidak akan terhilang melalui Kemurtadan Antinomian.
[16] Dan Ia, Tuhan kita Yesus Kristus, dan
Allah, Bapa kita, yang dalam kasih karunia-Nya telah mengasihi kita dan yang
telah menganugerahkan penghiburan abadi dan pengharapan baik kepada kita, [17] kiranya menghibur dan menguatkan hatimu dalam
pekerjaan dan perkataan yang baik.
Dari teks ini kita
dapat menyimpulkan bahwa skenario Manusia Dosa adalah pada saat Kedatangan
Mesias. Jadi ada periode yang panjang dalam sejarah gereja hingga pemberontakan
atau kemurtadan yang merupakan penyimpangan iman dari kebenaran.
Ada pemberontakan
terhadap iman dan apostasia atau
"kemurtadan" yang terjadi dan tampaknya berlangsung hingga kedatangan
Mesias. Manusia Dosa mengambil tempatnya di Bait Allah dan menyatakan dirinya
sebagai dewa.
Bait Suci dihancurkan
pada tahun 70 M sesuai dengan Tanda Yunus dan nubuat tentang Tujuh Puluh Minggu
Tahun (lih. makalah Tanda Yunus dan
Sejarah Pembangunan Semula Bait Allah [013]).
Bait Suci Allah
merupakan gereja orang-orang pilihan atau anak sulung Orang Suci yang dipilih
dan diberi Roh Kudus pada hari Pentakosta 30 M dan seterusnya melalui baptisan.
Paulus menulis hampir
dua ribu tahun sejak kedatangan Mesias. Ada juga banyak sekali peristiwa-peristiwa
Alkitab yang terjadi dalam struktur nubuat ini.
Perang di surga akan
terjadi seperti yang dinyatakan oleh Tuhan dalam Wahyu 12. Wahyu 12:1-6
menunjukkan bahwa perempuan yang akan melahirkan anak yang adalah Mesias adalah
entitas yang berkelanjutan dan dengan demikian ada sebagai Israel sebagai ibu
dari Mesias dan orang-orang yang setia.
Naga itu dilemparkan
ke bumi dan membawa sepertiga dari Hosti bersamanya. Terjadilah peperangan di
Surga dan Michael berperang melawan Naga itu dan melemparkannya ke bumi (Wahyu
12:7-9).
Kemudian Mesias
diberikan kuasa (Wahyu 12:11) dan umat pilihan mengalahkan musuh melalui Darah
Anak Domba. Iblis sangat marah karena ia tahu waktunya terbatas oleh kemenangan
Anak Domba (Wahyu 12:12).
Jangka Waktu
Penurunan
Naga itu tahu bahwa
ia mempunyai waktu yang terbatas dan mengejar perempuan yang merupakan umat
pilihan dalam iman. Perempuan itu dikirim ke padang gurun untuk masa, masa-masa
dan setengah masa penganiayaan terhadap umat pilihan. Periode itu adalah untuk
1260 tahun-hari nubuatan umat pilihan di padang gurun di bawah Kekaisaran
Binatang. Periode itu berlangsung dari tahun 590 M ketika didirikan oleh sistem
agama palsu dari gereja pseudo-Kristen di bawah Gregory I yang mendirikan
Kekaisaran Romawi Suci. Itu berlangsung sampai tahun 1850 M yang berpusat di
Roma tetapi menyebar ke seluruh dunia. Ini adalah kekaisaran Dua Kaki dari besi
dan tanah liat yang menggantikan Kaki Besi yang merupakan Kekaisaran Romawi
seperti yang kita lihat dari nubuat Daniel pasal 2. Itu berakhir dengan
plebisit di Italia pada tahun 1850 dan Negara-negara Kepausan berakhir.
Selama kurun waktu
dari tahun 1850 hingga dimulainya perang-perang akhir pada tahun 1916 sesuai
dengan nubuat-nubuat dalam Yehezkiel dan Daniel, persiapan untuk hari-hari
akhir dimulai dengan persiapan untuk Tata Dunia Baru dari kekaisaran akhir
Sepuluh Jari Kaki Daniel pasal 2 yang akan memerintah selama hari-hari akhir
yang dimulai pada akhir zaman Bangsa-bangsa non-Yahudi pada tahun 1997 (lihat makalah-makalah
Nubuatan
Lengan-Lengan Firaun Yang Patah [036] dan Bagian
II [036_2]).
Sistem ini bergerak
untuk memerintah dunia pada periode akhir di bawah Tata Dunia Baru. Sistem ini
telah dipersingkat dan akan dihancurkan oleh Mesias yang adalah batu yang tidak
dipotong oleh tangan manusia di Daniel 2:44-45. Mesias akan menghancurkan seluruh sistem Babilonia dan
pemerintahan dunia ini serta mengambil alih dunia dalam kurun waktu yang
berakhir pada tahun 2027-2028 M yang mana tepat 40 Yobel atau 2000 tahun sejak
terbentuknya gereja di bawah Mesias sejak tahun 27 M yang merupakan tahun kelima belas pemerintahan Tiberius
ketika Kristus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, dan ia memilih murid-muridnya.
Gereja menerima Roh Kudus pada tahun 30 M saat Kristus diterima sebagai
Persembahan Berkas Unjukan di hadapan Tahta Allah (lih. Kisah Para Rasul pasal
2; Wahyu pasal 4 dan 5) (lih. Penentuan Masa
Penyaliban dan Kebangkitan [159]).
Periode tersebut akan
berakhir pada tahun 2030 M, dua ribu tahun sejak terbunuhnya Mesias pada tahun
30 M.
Melalui penghiburan
kekal yang telah dikaruniakan Allah kepada kita melalui kasih karunia dengan
Tuhan Yesus Kristus, yang menghibur hati kita dan meneguhkan kita dalam setiap
pekerjaan dan perkataan yang baik, yaitu tindakan orang-orang pilihan sesuai
dengan Perintah-Perintah Allah dan Kesaksian Yesus Kristus.
Kesimpulan Surat
Kesimpulan
dari surat ini adalah untuk menunjukkan bahwa kita harus maju terus dan menang
sehingga kita terbebas dari orang-orang jahat yang tidak memiliki iman yang
pernah disampaikan kepada orang-orang kudus.
2 Tesalonika 3:1-18
[1] Selanjutnya, saudara-saudara, berdoalah untuk kami, supaya firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan, sama seperti yang telah terjadi di antara kamu,[2] dan supaya kami terlepas dari para pengacau dan orang-orang jahat, sebab bukan semua orang beroleh iman. [3] Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat. [4] Dan kami percaya dalam Tuhan, bahwa apa yang kami pesankan kepadamu, kamu lakukan dan akan kamu lakukan. [5] Kiranya Tuhan tetap menujukan hatimu kepada kasih Allah dan kepada ketabahan Kristus.
Dengan
demikian kita berada di bawah tuntunan gereja dalam Kasih Allah dan keteguhan
Kristus.
Perhatikan
juga bahwa kemalasan merupakan faktor yang ada pada mereka yang tidak beriman.
Paulus berkata:
[6] Tetapi kami berpesan kepadamu, saudara-saudara, dalam nama Tuhan Yesus Kristus, supaya kamu menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya dan yang tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami. [7] Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu, [8] dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapa pun di antara kamu. [9] Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti. [10] Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. [11] Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. [12] Orang-orang yang demikian kami peringati dan nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan makanannya sendiri.
Orang-orang
ini juga menjadi beban bagi saudara-saudara yang dinasihati agar tidak
jemu-jemu berbuat baik. Sebab sesungguhnya orang-orang yang malas ini merupakan
beban dan penguras bagi saudara-saudara.
[13] Dan kamu, saudara-saudara, janganlah jemu-jemu
berbuat apa yang baik.
Perintah-Perintah
gereja harus ditaati dan mereka yang tidak patuh harus ditandai.
[14] Jika ada orang yang tidak mau mendengarkan apa yang kami katakan dalam surat ini, tandailah dia dan jangan bergaul dengan dia, supaya ia menjadi malu, [15] tetapi janganlah anggap dia sebagai musuh, tetapi tegorlah dia sebagai seorang saudara. [16] Dan Ia, Tuhan damai sejahtera, kiranya mengaruniakan damai sejahtera-Nya terus-menerus, dalam segala hal, kepada kamu. Tuhan menyertai kamu sekalian. [17]Salam dari padaku, Paulus. Salam ini kutulis dengan tanganku sendiri. Inilah tanda dalam setiap surat: beginilah tulisanku. [18] Kasih karunia Yesus Kristus, Tuhan kita, menyertai kamu sekalian!
Kita tahu
teksnya jelas dan inti teksnya ada di bab 2 sebagai berikut.
Jelas bahwa
kemunculan Manusia Dosa atau Pelanggar Hukum mendahului Kristus dan ajaran itu
masuk ke Gereja Apostolik pada zaman para rasul. Paulus terpaksa menghadapi
ajaran sesat itu dan kita dapat menyimpulkan apa itu dari ajaran Paulus tentang
bid'ah. Aspek itu telah dijelaskan dalam makalah Bidaah
di dalam Jemaat rasul [089].
Kemurtadan iman dimulai cukup awal. Kristus telah
menetapkan Tujuh Puluh sebagaimana kita ketahui dari Lukas 10:1,17 dan mereka
diutus dan kembali setelah diberi kuasa atas setan-setan. Posisi mereka semua
dicatat oleh para murid yang dilatih di Smirna yaitu Irenaeus dari Lyon dan
Hippolytus dari Ostia Antica. Rinciannya ada di dalam makalah Nasib Dua Belas Rasul
[122B].
Linus diangkat
menjadi uskup pertama Roma di bawah Paulus. Petrus menjadi rasul bagi
orang-orang yang tersebar dari Timur Tengah, mengangkat para uskup di Antiokhia
dan pergi ke Parthia dan Skithia, dll.
Kebusukan bermula
dari Roma akibat Kultus Matahari dan Misteri, khususnya penyembahan dewa Attis
di sana. Penetapan hari Minggu sebagai hari tata Matahari telah disusupkan ke
dalam agama Kristen sejak tahun 111 Masehi.
Pada tahun 154 M,
Anicetus yang murtad diangkat menjadi uskup di Roma dan ia memasukkan sistem Easter
dari dewi pendamping Baal ke dalam gereja di sana. Pada tahun 192, Victor
mewajibkan persekutuan dengan Roma dan pertikaian Quartodeciman memecah belah
iman (lihat makalah Pertikaian-pertikaian
Quartodeciman [277]. Sejak saat itu, perpecahan semakin meningkat dan
gereja jatuh ke dalam kemurtadan yang tidak pernah pulih. Perkembangan besar
terakhir dalam iman terjadi di gereja di Timur Tengah pada tahun 608 M ketika
Nabi Qasim dipanggil untuk beriman dan Gereja diberi Al-Qur'an atau Koran.
Gereja bangkit dan kemudian didorong ke bawah tanah oleh kaum Muslim palsu di
Mekkah dan Madinah setelah Empat Khalifah yang Diberi Petunjuk dengan Benar dan
pembunuhan Ali dan Hussein (lihat Ringkasan
Komentari Qur’an atau Koran [QS]).
Kemurtadan yang
terbesar adalah mengenai Hakikat Tuhan yang diubah menjadi struktur Binitarian
dari sistem Attis dan pemujaan Matahari dan dari sana turun ke sistem Matahari
Baal di bawah Mithras, Attis, Adonis dan Osiris di Alexandria.
Menjelang tahun 381,
sistem ini telah diubah menjadi sistem dewa Trinitas dan disahkan pada tahun
451 di Kalsedon. Sistem Romawi kemudian menjadi yang tertinggi setelah Perang-perang
Unitarian/Trinitarian [268] berakhir dan penerapan sistem Kapadokia di
Konstantinopel dan penerapan Kekristenan Athanasia di Konstantinopel dan Gereja
Trinitarian lahir. Sistem ini disahkan pada tahun 451 di Kalsedon dan kemudian
dinyatakan sebagai Kekaisaran Romawi Suci pada tahun 590 M.
Al-Quran secara sistematis dihancurkan oleh Hadits pada abad kedelapan dan Gereja-gereja Tuhan didorong ke bawah tanah sejak 664 M di Inggris dan abad kedelapan di Timur Tengah.
Dosa sebagai Pelanggaran Hukum
Alkitab cukup jelas
menyatakan bahwa Dosa adalah pelanggaran Hukum Tuhan (1 Yoh. 3:4), meskipun ada
upaya besar oleh para penyembah Baal antinomian pada abad ke-21 untuk
menyembunyikan atau memutarbalikkan fakta itu.
Manusia Dosa dalam
teks 2 Tesalonika 2:3 adalah manusia dosa dalam beberapa teks tetapi dalam
sebagian besar teks ia adalah Manusia Pelanggar Hukum (anthropos tes anomias) (lihat Marshall’s RSV Interlinear
Greek–English NT).
Awalnya intrusi
sistem Baal yang menggunakan Attis dan Adonis dan Mithras dengan Sol Invictus
Elagabal dari Kultus Matahari dan Misteri ke dalam agama Kristen, dan kemudian
Islam, mencoba untuk memisahkan PL dari PB dengan menggunakan Perbezaan Di
Dalam Hukum [096] sebagai mekanisme.
Mereka menciptakan
hipotesis bahwa Kristus telah memakukan hukum pada tiang pancang (Kol. 2:14)
padahal sebenarnya cheirographon atau
tagihan utang yang harus dibayarkan kepada Tuhan atas pelanggaran Hukum Tuhan
sebagai dosa telah dibayar dengan kematian Kristus.
Para penyembah Baal
datang dengan perayaan hari Minggu dan perayaan Natal Solstice serta kelahiran
matahari yang tak terkalahkan yang dihasilkan oleh perawan di gua pada tanggal
24/25 Desember (dari Suriah pada tahun 375 M) dan juga perayaan dewi Easter
atau Ashtoreth sebagai pengganti Paskah Quartodeciman seperti di atas (lihat Asal-Usul
Krismas dan Easter [235]).
Kaum antinomian juga
membawa doktrin surga dan neraka serta jiwa yang abadi dan memperkenalkannya ke
dalam agama Kristen dan kemudian Islam. Siapa pun yang beribadah pada hari
Minggu dan gagal menjaga Sabat dari Hukum Tuhan dan mengatakan bahwa ketika
mereka meninggal mereka akan masuk surga adalah orang kafir (lih. juga Justin
Martyr. Dial. LXXX). Mereka bukanlah seorang Kristen maupun Muslim, yang
merupakan agama yang sama (lih. juga Surah 4:154) (lih. juga Serangan
Antinomian ke atas Hukum Tuhan [164D] dan Penyangkalan
Pembaptisan oleh Antinomian [164E]).
Kekristenan hampir
disingkirkan oleh para penyembah Baal yang mengaku sebagai orang Kristen dan
beribadah pada hari Minggu serta menyatakan bahwa Hukum Tuhan telah
disingkirkan (lih. juga Penghancuran
Kekristenan oleh Antinomian melalui Penyalahgunaan Kitab Suci (No. 164C)).
Demikian pula
Islam semu telah memajukan bahwa Syariah telah menggantikan
Hukum Tuhan sebagaimana dikemukakan dalam Al-Qur'an. Setiap orang yang menyatakan atau mengajukan klaim-klaim
ini akan dikirim ke Kebangkitan Kedua untuk pelatihan ulang di akhir Milenium
dalam Kebangkitan
Kedua dan Penghakiman Takhta Putih Besar [143B].
Bahkan Gereja-gereja
Tuhan di Akhir Zaman hampir dihancurkan oleh penyembahan Baal terhadap Diteisme
[076B] atau Binitarianisme
dan Trinitarianisme [076] melalui pengenalan para bidat ke dalam
keanggotaan dan pelayanannya selama lebih dari satu abad terakhir (lih. juga Gambaran Salah
oleh Binitarian dan Triitarian tentang Teologi Awal Ketuhanan [127B]).
Sejarah Gereja-gereja
Tuhan penting untuk memahami Kekristenan dan apa yang telah terjadi padanya.
Hal ini dapat dilihat dalam teks-teks Distribusi Umum
Jemaat-jemaat Pemelihara Sabat [122] dan Peran Perintah
Allah Ke Empat [170].
Manusia Dosa
sebagai Sebuah Sistem
Seharusnya sudah
jelas sekarang bahwa Manusia Dosa tidak mungkin seorang individu. Melainkan
orang yang dari waktu ke waktu berperan sebagai pemimpin sistem pelanggaran
hukum yang memperkenalkan dirinya di bawah pengaruh Setan ke dalam Bait Allah.
Para pemimpinnya duduk di Bait Allah atau lembaga-lembaga yang mengaku sebagai
Bait Allah selama berabad-abad.
Mereka telah lama
kehilangan otoritas sebagai Bait Allah meskipun mereka masih jauh ketika Paulus
menulis suratnya kepada jemaat di Tesalonika. Karena alasan inilah banyak orang
mencoba mengklaim bahwa Bait Allah harus dibangun kembali di Yerusalem untuk
menggenapi nubuat ini, yang tidak perlu. Bait Allah akan dibangun kembali oleh
Mesias dan orang-orang pilihan untuk Milenium tetapi itu tidak perlu untuk
menggenapi nubuat ini meskipun ada gerakan untuk melakukannya.
Selama bertahun-tahun
para pendeta Baal mengambil alih kursi di Roma dan memperkenalkan sistem kultus
Matahari dan Misteri dan menjadi kepala sistem Babilonia dari Kaki Besi dan
Tanah Liat dan Sepuluh Jari Kaki Besi dan Tanah Liat dari kekaisaran terakhir
sebelum Kembalinya Mesias dan kehancuran sistem Babilonia yang dirinci dalam
Wahyu pasal 18.
Pernyataan tentang
kesempurnaan Paus dan pengambilan kursinya di apa yang disebut Bait Allah di
Roma terjadi pada abad Kesembilan Belas dan posisi mereka mencapai puncak
penghujatan mereka. Pada periode ini juga mereka menyatakan Paus sebagai
Vikaris Anak Allah (atau Kristus). Dengan demikian ia dinyatakan sebagai elohim
atau dewa sebagai anak Allah menggantikan Kristus.
Abad Kedua Puluh
menyaksikan keruntuhan mereka ke dalam kehinaan dan anak-anak perempuan pelacur
dari pelacur itu kembali ke rok pelacur seperti yang dinubuatkan oleh Wahyu
karena keruntuhan internal mereka secara internasional.
Mereka sudah lama
berhenti berfungsi sebagai Bait Allah. Sistem mereka adalah penyembahan berhala dan mereka akan
dihancurkan.
Antinomianisme Hari-hari Terakhir
Tanda
Gereja dan Antinomianisme Hari-hari Terakhir
diidentifikasikan oleh Kristus. Ia mengidentifikasinya sebagai
Antinomianisme.
Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan
dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku, dan banyak orang akan tersinggung, dan mereka akan
saling menyerahkan dan saling membenci.
Matius 24:11-12
11) dan banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan
banyak orang. 12) Dan karena kejahatan (SGD #458-anomia, pelanggaran hukum) akan
melimpah, kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
Seperti telah kami nyatakan di atas, Kristus
memberikan kita peringatan tentang masalah-masalah yang menimpa Gereja-gereja
Tuhan.
Matius
24:24
24) Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan
muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat,
sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.
Dalam beberapa
dekade terakhir Gereja-gereja Tuhan telah tertipu, terutama di dunia barat dan
Antinomianisme serta para pendeta palsu merajalela di antara mereka. Sejarah doktrin-doktrin
kita jelas dan dipahami oleh orang-orang pilihan dan mereka tidak tertipu
tetapi Barat telah tertipu dengan sangat parah dan akan kehilangan posisi
mereka di kerajaan jika mereka tidak bertobat.
Delusi Terakhir
Delusi Kuat
berkembang di akhir zaman dengan segala tanda dan keajaiban.
Dasar bagaimana
orang Kristen dan unsur-unsur lain serta orang Yahudi sendiri kemungkinan akan
tertipu adalah melalui Hukum-Hukum Nuhide [148].
Kemurtadan ini
telah ditetapkan dan diterima oleh kepausan sehingga Sabat hanya menjadi hak
orang Yahudi dan bukan hak orang Kristen, dan dengan demikian orang Yahudi akan
menegakkan kalender Hillel dan tradisi-tradisi mereka. Pemeliharaan Sabat-Sabat,
Bulan-Bulan Baru, dan Pesta-Pesta yang sejati oleh Gereja Tuhan akan dianiaya
dan dibuat hampir mustahil. Sementara orang Kristen akan diakui memiliki hak
untuk memelihara hari Minggu dan tradisi-tradisi mereka, sisa umat Islam akan
memelihara malam persiapan Jumat untuk salat, yang secara keliru disebut
Juma'ah, sebagai Sabat Islam, padahal itu bukan dan bukan Sabat, tetapi hanya
persiapan untuk Sabat. Lihat makalah-makalah Sabat
Di Dalam Qur’an [274] dan Juma’ah:
Persiapan untuk Sabat [285].
Maka dengan
seperangkat aturan dasar yang berpura-pura berlaku menurut Hukum-Hukum Tuhan
tetapi mengabaikan sebagian besarnya dan membatasi hari Sabat hanya untuk
Yudaisme Murtad, maka delusi yang kuat akan diberikan kepada banyak orang, dan
Manusia Dosa akan bercokol dalam ajaran sesat Antinomian dan didukung oleh
Pseudo-Kristen Murtad dan Pseudo-Islam Murtad dan oleh Yudaisme yang rusak.
Perintah-Perintah Tuhan
Perintah-perintah
Kristus kepada orang-orang pilihan adalah untuk bertahan sampai akhir dengan
kesabaran dan mereka diidentifikasikan dalam ketekunan itu dengan menaati
Perintah-perintah Allah dan iman atau kesaksian Yesus Kristus. Hadiah mereka
adalah hak atas pohon kehidupan dan masuk ke Kota Allah.
Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
Yang penting di sini ialah ketekunan
orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.
Berbahagialah mereka yang melakukan perintah-perintahnya. Mereka
akan memperoleh hak atas pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang
ke dalam kota itu.
Hari Sabat dikaitkan dengan Perjanjian dalam Al-Quran seperti yang kita
lihat dari teks di Surah 4:154 dan hukum-hukum Islam dan Kristen dikaitkan
dengan Kitab Suci dan Al-Quran (lihat Ringkasan
Komentari Qur’an atau Koran [QS]).
Jawab Yesus: "Mengapa kau panggil Aku baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah."
Mazmur 9-15 adalah bagian dari Mazmur yang
membahas tentang “Manusia Bumi.”
Bagian ini mengikuti Mazmur 8 yang diakhiri dengan konsep Manusia Pemberontak: Ditundukkan.
Kitab Mazmur yang pertama, kitab Kejadian, adalah Mazmur 1-41.
Mazmur 1-8 membahas tentang Manusia dan Anak Manusia;
Mazmur 9-15 membahas tentang Manusia Bumi (Antikristus 10:18);
Mazmur 16-41 membahas tentang Manusia Yesus Kristus.
Mazmur 9 membahas tentang Si Pelanggar Hukum (Umum).
Mazmur 10 membahas tentang Manusia Bumi (Khusus).
Bullinger membuat catatan tentang Mazmur 9 dan 10 (yang dalam Septuaginta merupakan satu Mazmur). Keduanya merupakan akrostik yang tidak beraturan. Tujuh huruf dihilangkan melalui keduanya. Alfabetnya terputus-putus dan tidak beraturan “sesuai dengan masa-masa kesusahan.” Mereka berbicara tentang kesengsaraan besar. Satu pokok bahasan meliputi mereka.
Masa Kesusahan dalam 9:9, seperti Matius 24, Yeremia 30, dan Mazmur 10:1, tampaknya menyiratkan bahwa si pendurhaka juga berdampak pada saat ini. Mazmur 9 dan 10 disusun sebagai prinsip akrostik, setiap ayat kedua dimulai dengan huruf alfabet Ibrani yang berbeda, suatu keadaan yang membantu menjelaskan kekurangan urutan logis. Namun, pola ini perlu dipelajari karena disengaja dan berhubungan dengan si pendurhaka. Ini menunjukkan bahwa sistem tersebut saling terkait selama seluruh urutan dan berhubungan dengan struktur setan dan karenanya Manusia Dosa diberi kuasa sebagai Antikristus.
Mazmur 9:3-10 membahas tentang pemusnahan orang fasik. Urutannya adalah pemusnahan, pembebasan, penghakiman dan penegasan kembali penghakiman, dan pembebasan lagi.
Si Pelanggar Hukum dalam Mazmur 9:5, 16 dan 10:2, 4, 13, 15 adalah kata Ibrani SHD 7563 rasha: jahat, kriminal
a) orang yang bersalah, orang yang bersalah atas kejahatan (subst)
b) jahat (bermusuhan dengan Tuhan)
c) jahat, bersalah atas dosa (terhadap Tuhan atau manusia) dari 7561 menjadi jahat, bertindak jahat
a) (Qal)
1) menjadi jahat, bertindak jahat
2) bersalah, dihukum
b) (Hiphil)
1) mengutuk sebagai bersalah (dalam hubungan sipil)
2) mengutuk sebagai bersalah (dalam hubungan etika atau agama)
3) bertindak jahat (dalam etika dan agama)
Dengan kata lain, bertindak melawan Hukum-Hukum Tuhan sebagai Antikristus dan diidentifikasi oleh Bullinger sebagai Antikristus (Companion Bible Catatan kaki 9:5).
Ketika membaca teks tersebut, orang yang durhaka juga disebut dalam 9:6, 15. Penting dalam ayat 15 bahwa orang-orang kafir tenggelam ke dalam lubang yang mereka buat. Dalam ayat 16, orang fasik/durhaka terjerat dalam lubang yang dibuatnya. Kata-kata Haggaion dan Selah ditambahkan ke teks tersebut, yang berarti merenungkan hasilnya dan kata Selah yang definitif memperkuatnya. Bentuk tunggal dari ayat 16 diikuti oleh bentuk jamak orang-orang fasik dalam ayat 17 sehingga orang yang durhaka disertai oleh suatu Hosti yang semuanya terperangkap dalam lubang yang mereka gali untuk orang-orang pilihan dan semuanya dihukum.
Bahasa Ibrani dalam Mazmur 9:9 dan 10:1 menyebutkan “Masa-masa Kesusahan.” “Orang-orang yang tertindas” menggunakan kata Dak (diremukkan) dalam 9:9 dan 10:18.
Mazmur 10:15 memiliki mematahkan lengan orang fasik/orang yang tidak taat hukum dan orang jahat, dan juga berhubungan dengan Gembala Berhala dalam Zakharia 11:17.
Mereka yang tidak melupakan Tuhan dan rendah hati akan diingat.
Mazmur 11 adalah Doa yang mengacu pada Mazmur 9 dan 10.
Mazmur 12 membahas tentang Kesombongan Manusia.
Teks tersebut membandingkan perkataan manusia yang menipu dan orang-orang yang tidak taat hukum di bumi dengan orang-orang pilihan yang menaati Perintah-perintah Tuhan yang murni.
Mazmur 12:6 menyatakan bahwa perkataan Tuhan adalah perkataan yang murni seperti perak yang teruji dalam dapur peleburan di bumi yang dimurnikan tujuh kali. Struktur angka tujuh menunjukkan kemurnian rohani dan juga mencerminkan pesan Tuhan melalui tujuh malaikat dari tujuh jemaat dan tujuh guruh.
Mazmur 13 adalah doa yang mengacu pada Mazmur 9 dan 10 lagi. Ayat 1-4 adalah doa; ayat 5-6 adalah pujian.
Mazmur 14 membahas tentang Kebejatan Manusia dan Mazmur 15 membahas tentang Manusia Sempurna.
Ini adalah contoh lain tentang Manusia yang Tidak Taat Hukum atau Berdosa; Antikristus dan sistem Antinomiannya dan manusia sempurna yang menang atas sistem pelanggaran hukum atau Antinomianisme tersebut.
Para penganut Antinomian berkisar dari kaum Atheis hingga para penganut Kristen semu.
Mazmur 14 menyatakan bahwa orang bodoh
telah berkata dalam hatinya bahwa tidak ada Tuhan. Tuhan melihat ke bawah dari
surga untuk melihat apakah ada yang mengerti dan mencari Tuhan. Seluruh massa telah menyeleweng dan
menjadi rusak. Teks kotor di sini berarti merusak diri
mereka sendiri dari Hukum-hukum Tuhan; dan tidak ada seorang pun yang berbuat
baik, tidak seorang pun (ditambahkan dari LXX).
Apakah semua pelaku kejahatan tidak memiliki pengetahuan berarti mereka tidak memiliki pemahaman tentang Perintah-perintah Allah.
Ayat 6 berarti bahwa mereka telah mempermalukan nasihat orang yang tertindas yang mereka aniaya dan aniaya. Dengan kata lain, mereka menolak nasihat orang-orang pilihan dan menolak Hukum Allah dan merusak diri mereka sendiri dengan menganiaya orang-orang pilihan.
Mazmur 14 adalah kutukan bagi zaman yang sinis dan tidak benar. Orang bodoh di sini bukanlah orang yang konyol, tetapi orang yang benar-benar rusak dalam karakter moralnya (bandingkan 2Sam. 13:13; Ams. 10:23). Tidak ada Tuhan (lihat 10:4) bukanlah pernyataan langsung dari Atheisme modern tetapi lebih merupakan penyangkalan bahwa Allah peduli dengan pembalasan moral menurut Hukum-hukum-Nya (bandingkan Mazmur 10:11 dan 94:7 dan lihat catatan kaki pada Oxford Annotated RSV).
Teks ini menunjukkan bahwa Allah mengambil kembali tawanan umat-Nya dan Israel serta Yehuda akan bersukacita dalam persatuan mereka.
Mazmur ini tampaknya cocok dengan Mazmur 53 (tiga Elohim dan empat Yahovah di sini) dan tujuh x Elohim digunakan dalam Mazmur 53). Mazmur 53 ada di kitab Keluaran dan juga merujuk kepada Yakub dan Israel.
Mazmur 15 membentuk teks Khotbah di Bukit (Matius pasal 5-7). Itu berhubungan dengan Kerajaan Allah dan bukan Gereja Allah. Itu adalah kerajaan di Gunung Sion.
Manusia sempurna menaati Hukum Allah dan tidak mengambil riba.
Urutan berikutnya dari Mazmur 16-41 berurusan dengan manusia Kristus Yesus. Mazmur 16 berurusan dengan mengambil tempat penderitaan-Nya.
Dengan demikian sistem itu diungkapkan dalam nubuatan dari zaman Daud dan Mazmur.
Alat-alat Setan dalam Kekristenan Palsu dan Islam Palsu
Kutipan-kutipan
berikut dari makalah-makalah studi yang relevan dengan perusakan iman oleh
Setan dan antek-anteknya.
Dari teks
tentang Binitarianisme dan Trinitarianisme yang membahas doktrin-doktrin palsu
yang dimasukkan ke dalam Kekristenan, kita membaca:
“Peningkatan
Kristus ke dalam kesetaraan dengan Allah Yang Mahatinggi kemudian memungkinkan
Gereja untuk mengklaim otoritas dari Allah dan dengan demikian mengubah waktu-waktu
(Dan. 2:21) dan hukum sebagaimana dinubuatkan oleh Daniel (Dan. 7:25) dan
dengan demikian melelahkan Orang-Orang Kudus dari Yang Mahatinggi.”
Dengan
demikian manusia durhaka berusaha untuk mengambil alih otoritas Kristus sebagai
wakil khusus-Nya di bumi dan karenanya menjadi, dalam konteks ini, Tuhan.
Trinitas
adalah prasyarat teologis untuk menuntun orang-orang pilihan kepada
antinomianisme dan durhaka. Trinitas telah diizinkan untuk ditetapkan di dalam
Gereja untuk kesempatan besar ketiga dalam sejarah Gereja. Mengapa demikian?
Jawabannya
adalah karena itu adalah ujian bagi orang-orang pilihan di akhir zaman. Jangan
gagal dalam ujian Anda. (Lihat: Binitarianisme
dan Trinitarianisme [076]).
Kemudian
kita lanjutkan ke teks Perhubungan
diantara Keselamatan melalui Rahmat dan Hukum [082]:
“Aktivitas
Setan diarahkan untuk membangun suatu sistem di antara Bait Allah untuk
menajiskannya dengan suatu sistem yang berusaha untuk menghilangkan Hukum-hukum
Allah dan yang akan menipu bahkan orang-orang pilihan jika itu mungkin. Cinta
akan kebenaran sangat penting untuk menyelamatkan orang-orang pilihan dalam
masalah ini. Orang-orang pilihan harus bergulat dengan bentuk penipuan ini
selama seluruh periode Gereja sampai kedatangan Mesias.”
Juga
dari teks di Makalah No. 082:
“Argumen
tersebut terlihat dalam 1 Yohanes yang berasal dari Modalisme sebagai bentuk
Triune awal yang akhirnya menghasilkan Tritunggal. Konsekuensi lain dari
kesalahan ini terlihat di Kolose dan Galatia serta Efesus. Cinta akan kebenaran
adalah tanda orang-orang pilihan. Mereka yang tidak menolak argumen ini dan
tidak menaati Perintah-perintah Allah ditolak oleh Allah. Proses itu paling
jelas dan parah pada akhir zaman dan di Gereja-gereja Laodikia dan Sardis.
Kedua gereja tersebut ditolak dan hanya sedikit orang yang diselamatkan.”
(ibid).
Kebanyakan tidak menyadari bahaya yang mereka hadapi akibat ajaran-ajaran palsu Sardis dan Laodikia.
Manusia
Dosa adalah Antikristus yang diidentifikasi, dan sistem itu diidentifikasi oleh
penolakan mereka terhadap Perintah-perintah Tuhan dan mereka telah merasuki dan
merusak ajaran-ajaran Kristen selama berabad-abad. Anda mengenali mereka ketika
mereka mengatakan bahwa Hukum Tuhan telah dihapuskan atau bahwa Syariah
menggantikan Hukum Tuhan dalam Islam semu. Waktu mereka hampir habis.
Antinomianisme akan dihapuskan oleh Mesias saat dia kembali bersama mereka yang
mengajarkannya.
q